Raja Arab Sandera 2 Orang Anak Mantan Intelijen CIA, Senator AS Geram
- twitter.com
VIVA – Empat orang Senator Amerika Serikat (AS) kembali buka suara tentang penangkapan dua orang anak dari mantan intelejen CIA, Saad Al-Jabri yang hingga saat ini masih ditahan oleh pihak kerajaan Saudi Arabia karena diduga terlibat dalam upaya perebutan kekuasaan antara Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dengan pendahulunya, Mohammed bin Nayef (MBN).
Dua orang anak Al-Jabri yang hingga hari ini masih ditahan di Saudi adalah Sarah Al-Jabri (20 tahun) dan Omar Al-Jabri (22 tahun). Keduanya ditahan oleh Pemerintah Arab Saudi sejak bulan Maret lalu.
Empat orang senator yang bersuara adalah Patrick Leahy dari Partai Demokrat Vermont, Marco Rubio dari Republikan Florida, Tim Kaine dari Demokrat Virginia, dan Chris Van Hollen dari Demokrat Maryland. Keempat senator AS itu pada hari Selasa, 7 Juli 2020 lalu mengirim surat secara khusus kepada Presiden AS Donald Trump. Mereka meminta Trump untuk meminta kerajaan Arab Saudi agar membebaskan dua orang anak Saad Al-Jabri yang dianggap sangat memiliki kontribusi besar dalam penumpasan jaringan teroris Al-Qaeda di Timur Tengah.
"Keluarga kerajaan Saudi menahan Sarah dan Omar Aljabri sebagai sandera. Penyanderaan tidak pernah dibenarkan. Bagi pemerintah untuk menggunakan taktik semacam itu sangat menjijikkan. Mereka harus segera dibebaskan," kata salah satu Senator AS, Patrick Leahy dikutip VIVA Militer dari akun twitter resmi Patrick Leahy, Jum'at, 10 Juli 2020.
"Kami percaya AS memiliki kewajiban moral untuk melakukan apa yang dapat dilakukan untuk membantu mengamankan kebebasan anak-anaknya," bunyi surat itu.
"Kami mendesak Anda untuk mengangkat masalah ini dengan pejabat senior Saudi dan mendesak pembebasan segera anak-anak Dr. Aljabri," katanya.
Namun hingga saat ini, Pemerintah Saudi belum menanggapi permintaan para senator AS tersebut.
Untuk diketahui, Saad Al-Jabri adalah salah satu tangan kanan mantan pangeran mahkota dan Menteri Dalam Negeri Saudi Arabia, Mohammed bin Nayef (MBN). Al-Jabri selama ini berperan sebagai penghubung utama antara badan intelijen Saudi dan Barat, khususnya setelah serangan Gedung WTC 11 September 2001.
Namun, karen konflik internal kerajaan MBN akhirnya digulingkan oleh Pangeran Mohammad bin Salman (MBS). Pemerintah Saudi Arabia telah menahan MBN dan menuduh Saad Al-Jabri telah melakukan korupsi dan telah memberikan akses informasi yang sensitif ke pihak asing.
Sejak pengaruh MBN melemah di kerajaan Saudi Arabia, Saad Al-Jabri memilih untuk mengundurkan diri dari lingkungan kerajaan dan berada di luar negeri. Saat ini Al-Jabri diketahui tengah menetap di Kanada bersama keluarga besarnya, namun dua anak Al-Jabri sejak bulan Maret lalu ditahan oleh pemerintah Saudi Arabia bersamaan dengan ditahannya Mohammed bin Nayef (MBN) oleh Mohammed bin Sulaiman (MBS). MBS meminta Al-Jabri untuk kembali ke Saudi Arabia jika anak-anak mereka ingin dibebaskan.
"Kemudian, bulan Maret ini, MBN ditangkap, dan situasi mereka memburuk. Omar dan Sarah Aljabri juga ditahan - diikuti oleh penahanan penjaga rumah, seorang teman keluarga yang telah membantu anak-anak dan paman mereka, kata salah satu keluarga Al-Jabri dikutip dari Bloomberg.
Baca: Lawan Dominasi China, Jenderal Perang Amerika Datangi Thailand