Manuver China Ikut Perjanjian Senjata PBB Usai Amerika Angkat Kaki

VIVA Militer: Parade tank Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)
Sumber :
  • The Epoch Times

VIVA – Sebuah langkah diambil China untuk bergabung dengan Perjanjian Perdangan Senjata (ATT). Sejumlah respons bermunculan, dan meyakini bahwa China punya ambjsi besar menjadi kekuatan baru dunia.

Menurut laporan South China Morning Post yang dikutip VIVA Militer, badan legislatif utama China sudah memberikan suaranya terkait keikutsertaan dalam Perjanjian Perdagangan Senjata. Segera, China akan menjadi salah satu dari 130 negara yang menandatangani pakta tersebut.

Laporan lain juga dikutip VIVA Militer dari Shine.cn, menyebut bahwa langkah yang diambil China akhirnya bergabung setelah sempat mendapat penolakan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada 2019.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan tujuan utama China bergabung dengan Perjanjian Perdagangan Senjata adalah untuk ikut menjaga perdamaian dunia.

"Ini adalah langkah penting bagi China untuk mendukung multilateralisme," ucap Lijian dikutip Shine.cn.

"China melakukan upaya berkelanjutan untuk mempertahankan dan meningkatkan perdamaian dunia dan kawasan. China selalu mengontrol ekspor produk militer dengan sangat ketat," katanya.

Niat China ini dianggap sebagai salah satu bukti bahwa di bawah komando Presiden Xi Jinping, China punya ambisi menjadi salah satu kekuatan militer dunia. Sebab, langkah ini akhirnya terwujud pasca AS menarik diri dari Perjanjian Perdagangan Senjata pada Mei 2019.

Menurut data yang diperoleh VIVA Militer dari Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), dalam periode 2014 hingga 2018 China menjadi negara kelima pengekspor global senjata. Tercatat, ada 53 negara yang mengimpor senjata dari China, dimana Bangladesh dan Pakistan menjadi yang paling ketergantungan.