Mencekam, Rusia dan Suriah Bombardir Idlib Puluhan Orang Tewas
VIVA – Pertumpahan darah kembali pecah di Suriah. Untuk pertama kalinya sejak Rusia dan Turki memberlakukan gencatan senjata, puluhan nyawa melayang dalam pertempuran yang pecah di Provinsi Idlib dan Hama.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA Militer, Selasa 9 Juni 2020. Perang kembali pecah dari Rusia melanggar gencatan senjata yang mereka sepakati di Moskow dengan kembali membombardir Idlib dengan pesawat tempur.
Serangan udara Rusia dilancarkan ke Kota Al-Muzarra di Jabal Al-Zawia, sebelah selatan Idlib. Organisasi Pertahanan Sipil Suriah. Helm Putih menyatakan, serangan pesawat tempur Rusia telah memakan banyak korban warga sipil dan saat ini terjadi gelombang pengungsian terkait mulai memanasnya pertempuran.
"Seorang lelaki terbunuh dan 8 lainnya terluka saat fajar hari ini setelah serangan udara Rusia menargetkan sebuah keluarga sambil bersiap untuk melarikan diri dari rumah mereka di Kota Baluon di selatan Idlib . Dua orang lainnya tewas kemarin akibat serangan udara Rusia di Desa Al-Muzarra," kata White Helmets.
Yang tak kalah horor terjadi di Hama, kota ini kembali jadi medan perang. Pasukan militer Pemerintah Suriah di bawah pimpinan Presiden Bashar al-Assad menggempur kota itu dengan rudal dan artileri. Targetnya ialah Kota Qastoun.
"Pemandangan dari artileri berulang kali dan penembakan rudal oleh pasukan rezim yang menargetkan Kota Qastoun," kata White Helmets.
Untuk diketahui, sebenarnya kondisi Suriah sempat tenang setelah Rusia dan Turki sepakat memberlakukan gencatan senjata di mulai pada Maret 2020. Gencatan senjata diberlakukan karena perang semakin membesar setelah angkatan bersenjata Turki ikut membombardir Idlib setelah puluhan tentaranya tewas diserang tentara Suriah di zona aman saat melakukan misi kemanusian.
Baca: China Kerahkan Jenderal Perang Terganas Hadapi Ribuan Tentara India