Indonesia New Normal, Rusia Nekat Mau Parade Militer di Tengah Corona
VIVA – Jika Indonesia akan melakukan New Normal di masa pandemi Virus Corona atau COVID-19, berbeda lagi dengan Rusia.
Negara raksasa Eropa ini malah akan menggelar acara besar-besar bulan depan. Tepatnya 24 Juni 2020 dengan melibatkan puluhan ribu tentara.
Acara itu adalah parade militer untuk memperingati 75 tahun Hari Kemenangan Uni Soviet atas Jerman Nazi dalam Perang Patriotik Besar yang terjadi pada tahun 1941 hingga 1945.
Sebenarnya parade militer ini dilaksanakan pada 16 April 2020, tapi ditunda karena tersandung wabah corona. Dan sebelumnya Presiden Vladimir Putin menjanjikan acara akan digelar akhir tahun 2020. Namun, acara dipercepat 24 Juni 2020.
"Saya memerintahkan untuk memulai persiapan untuk mengadakan parade militer di ibukota Rusia dan di kota-kota lain untuk menandai peringatan 75 tahun Kemenangan dalam Perang Patriotik Besar," kata Putin seperti dikutip VIVA Militer dari kantor berita TASS, Rabu 27 Mei 2020.
Parade akan dipusatkan di Lapangan Merah. Namun acara serupa dipastikan digelar di seluruh wilayah di Rusia. Hanya saja tak diketahui apakah parade ini bisa disaksikan masyarakat umum atau tidak.
Putin mengatakan, sudah memerintahkan pihak terkait untuk memastikan peserta parade tidak terserang corona.
"Saya memerintahkan untuk memberikan persyaratan paling ketat terkait tindakan keselamatan selama persiapan dan pengaturan pawai. Kemungkinan risiko untuk semua peserta harus minimal atau dikecualikan sama sekali," kata Putin.
Presiden mengatakan dia membuat keputusan dengan mempertimbangkan fakta bahwa situasi di sebagian besar wilayah Rusia dan Angkatan Bersenjata menjadi stabil setelah melampaui klimaks pecahnya.
Putin juga menyatakan penting bahwa selama minggu-minggu dan bulan-bulan yang sulit ini, Angkatan Bersenjata Rusia melanjutkan pelatihan tempur dan terus menghadapi tugas-tugas yang sangat penting dari pertahanan nasional Rusia, sementara personil dan wajib militer tahun ini dilindungi secara maksimal dari ancaman penyebaran infeksi karena langkah-langkah pencegahan, yang diberlakukan sebelumnya.
Baca: Mengejutkan, Amerika Temukan Bukti Rusia Dalangi Perang Libya