Gila, AS Boikot Penjualan Alat Medis Corona pada Iran
- Time.com
VIVA – Iran langsung menerima dampak ketegangannya dengan Amerika Serikat (AS). Di tengah pandemi Virus Corona atau COVID-19, Iran harus menghadapi ancaman boikot alat medis yang sangat dibutuhkan untuk memutus rantai penyebaran virus mematikan itu.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour, mengonfirmasi penolakan Korea Selatan dalam pembayaran SWIFT (Perusahan Koperasi Dunia) untuk pembelian tes kit atau alat uji virus corona.
Jahanpour menduga, penolakan Korsel itu dikarenakan adanya intervensi Amerika Serikat (AS) sebagai sanksi atas ketegangan yang terjadi di Teluk Persia beberapa waktu terakhir ini.
"Akibatnya Bank Korea menolak permintaan Iran, dan alat tes kit tidak dikirim ke Iran," kata Jahanpour dikutip dari AMN, Kamis, 23 April 2020.
Iran mengecam keras atas intervesi AS terhadap kebutuhan alat medis negaranya. Iran juga mengutuk apa yang dilakukan Amerika merupakan kejahatan kemanusiaan.
Padahal, sebelumnya ada seruan internasional pada Washington untuk menghentikan berbagai bentuk peperangan antara Amerika dengan Iran, serta mengizinkan Iran untuk mendapatkan obat-obatan dan peralatan medis yang diperlukan untuk bertarung melawan COVID-19.
Seperti yang diketahui, sekitar pertengahan April lalu 11 Kapal Penghancur dari Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Iran mendekati kapal-kapal AS di Teluk Selat Hormuz.
Kapal dua negara itu sempat bersitegang di perairan internasional itu. Bahkan, aksi 11 Kapal Penghancur milik Angkatan Laut Garda Revolusi Iran (IRGC) membuat Presiden AS, Donald Trump, murka.
Lewat akun Twitternya, Trump melontarkan reaksi keras atas upaya pengepungan 11 Kapal Penghancur Iran. Bahkan, Trump menginstruksikan kepada militer AS untuk menghancurkan kapal-kapal perang Iran jika bertindak melecehkan
"Itu ancaman. Ketika mereka berada sedekat itu dengan kapal kita, dan mereka memiliki senjata, mereka memiliki senjata yang sangat besar di kapal-kapal itu, tetapi kita akan menembak mereka dari air," tulis Trump di Twitter.