Terkuak, Amerika Kubur Mayat COVID-19 di Pulau Bekas Penjara Perang
VIVA – Sebanyak 16,686 penderita Virus Corona atau COVID-19 telah meninggal dunia di Amerika Serikat. Angka ini diperkirakan bakal terus bertambah mengingat jumlah warga yang terinfeksi juga telah mencapai 400 ribu jiwa.
Kota New York merupakan zona paling mematikan, tercatat hingga Jumat 10 April 2020, sudah 5,150 penderita corona meninggal dunia.
Namun, yang menjadi pembahasan saat ini adalah, di manakah Amerika Serikat menguburkan jenazah sebanyak itu?
Sebuah rekaman video yang diabadikan dengan drone baru saja beredar. Dan dalam rekaman video itu terkuak sudah misteri lokasi pemakaman ribuan penderita corona Amerika.
Ya, ternyata secara diam-diam Amerika telah memanfaatkan Pulau Hart untuk menguburkan jenazah korban corona. Dan semua korban dikuburkan secara massal di kanal besar yang telah dibuat dengan menggunakan alat berat.
Aljazeera seperti dikutip VIVA Militer, Jumat 10 April 2020, telah menyiarkan rekaman video pemakanan massal korban corona Amerika. Dalam rekaman itu terlihat beberapa petugas sedang menguburkan lusinan jenazah yang sudah dikemas dalam peti-peti kayu.
Menurut juru bicara Departemen Koreksi Kota New York, Jason Kersten, sebelum penguburan, jenazah dibungkus dengan kantong mayat dan ditempatkan di dalam peti mati pinus.
Nama almarhum dituliskan dalam huruf-huruf besar di setiap peti mati untuk memudahkan jika diperlukan untuk proses identifikasi nantinya.
Pulau Hart dipilih atas pertimbangan keamanan dan keselamatan warga. Karena jika dikuburkan di pemakaman di kota dikhawatirkan berdampak pada lingkungan sekitarnya.
"Mereka menambahkan dua parit baru jika kita membutuhkannya. Untuk alasan jarak sosial dan keselamatan, orang-orang yang dipenjara di kota tidak membantu pemakaman selama pandemi," kata Kersten.
Disebutkan, lebih dari 25 jenazah dimakamkan di Pulau Hart setiap minggunya. Proses pemakaman dilakukan oleh narapidana yang dikaryakan dengan upaya yang sangat murah.
Jenazah dibawa ke Pulau Hart dengan menggunakan kapal tongkang yang telah dilengkapi lemari pendingin.
Perlu diketahui, Pulau Hart merupakan tempat yang cukup mengerikan, sebab lebih dari sajuta orang telah dimakamkan di pulau ini.
Pulau ini dahulunya tempat pelatihan bagi pasukan Amerika Serikat di tahun 1864. Pulau ini juga menjadi kamp penjara Perang Saudara. Bahkan pulau ini pernah menjadi lokasi penempatan Rudal Nike selama berlangsung Perang Dingin.
Selain sebagai tempat pemakaman, pada tahun 1967 pulau ini juga pernah dipakai untuk penjara dan penampungan tunawisma. Pulau ini sudah lama tak berpenghuni, terakhir kali ditinggalkan pada 1977.
Baca: Jumlah Warga Tewas COVID-19 di AS Lampaui Korban Sipil Perang Dunia II