5 Rahasia Kesuksesan Jose Mourinho

Manajer Manchester United, Jose Mourinho.
Sumber :
  • Reuters / Scott Heppell

VIVA.co.id – Tak bisa dipungkiri, Jose Mourinho merupakan salah satu manajer tersukses di dunia. Deretan gelar telah diraih manajer kebangsaan Porugal ini, dari mulai di Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, dan Manchester United.

Marco Materazzi merupakan salah satu pemain yang sempat merasakan tangan dingin Mourinho. Dia dilatih Mou di Inter Milan pada 2008 hingga 2010. Raihan treble winners pernah dirasakan Materazzi saat dilatih Mourinho pada 2010.

Sebagai mantan anak didik Mourinho, Materazzi mengungkapkan lima rahasia sukses Mourinho. Dia mengutarakannya dalam wawancara dengan Gazzetta dello Sport. Berikut 5 kunci sukses Mou versi pria 43 tahun ini:

1. Pendorong
"Dia bisa melipatgandakan energi. Saya bisa memberikan ribuan contoh. Salah satunya di tahun kami meraih treble: kami kalah 1-3 melawan Catania, dan di hari selanjutnya, dia mengevaluasi semua kelemahan kami, dari yang terkuat sampai yang terlemah."

"Kami saling menatap satu sama lain. Dan empat hari kemudian, kami pergi ke London dan menaklukkan Chelsea. Mourinho bisa membaca perasaan Anda, termasuk yang tersembunyi. Dia bisa membaca pikiran Anda."

2. Kepintaran
"Dia mampu melakukan segalanya dengan benar, bukan hanya soal pemainnya. Saya belum pernah melihat seseorang yang begitu cerdas dalam memprovokasi lawannya, dan membuat lawan merasa gugup."

"Namun, dia jauh lebih hebat dari itu. Terkadang, dia membuat kontroversi. Tapi, dia selalu menjaga timnya terjauh dari itu. Dia pelindung yang sempurna."

3. Pengetahuan
"Dengan pengetahuan, dia bisa memberitahu timnya soal lawan mereka. Setelah berlatih dengan taktiknya selama sepekan, Anda bisa tahu segalanya soal lawan. Anda bisa masuk ke lapangan dan siap bertanding, serta sanggup menaklukkan mereka."

4. Pengalaman
"Mourinho tahu bagaimana cara untuk menang, karena dia sudah sering meraih kemenangan. Faktor ini membuatnya bisa juara dengan begitu cepat. Rahasianya adalah, dia memulai karier di saat masih muda. Dia banyak belajar saat masih menjadi asisten pelatih."

5. Empati
"Inilah hal pertama yang dia bangun bersama timnya. Kondisi ini mutlak diperlukan untuk membangun tim yang kuat, yang bersatu dan tanpa perpecahan. Itu hal yang utama untuk bertarung menghadapi semua hal dan semua orang." (one)