11 Pemain Terbaik Liga Champions
VIVA.co.id – Skuat terbaik Liga Champions sudah dikeluarkan UEFA. Ada sejumlah alasan kenapa pemain-pemain tersebut dinilai sebagai yang terbaik, mulai dari statistik hingga kontribusi.
Dalam skuat terbaik Liga Champions musim 2015-16 tersebut, Real Madrid dan Atletico Madrid menjadi tim yang paling banyak menyumbangkan wakilnya yaitu enam pemain.
Sisanya, tiga tempat diisi oleh pemain Barcelona. Sementara dua tempat lagi masing-masing jadi milik pemain Bayern Munich dan juga Paris Saint-Germain. Ada alasan-alasan khusus kenapa individu tersebut yang terpilih.
Tak tanggung-tanggung, penilaian ini di lakukan oleh tim teknis UEFA yang terdiri dari Ioan Lupescu (UEFA chief technical officer), Sir Alex Ferguson (Skotlandia), Jean-Paul Brigger (FIFA, Swiss), Ginés Meléndez (Spanyol), Mixu Paatelainen (Finlandia), Thomas Schaaf (Jerman) Peter Rudbæk (Denmark), Savo Miloševi? (Serbia), David Moyes (Scotlandia) and Mircea Lucescu (Rumania).
Berikut alasan UEFA memilih 11 pemain di bawah masuk ke dalam skuat terbaik Liga Champions musim ini.
Kiper:
Jan Oblak (Atletico Madrid)
Faktor penting dalam langkah Atletico menuju laga final. Keberadaan Oblak di bawah mistar gawang membuat sejumlah tim raksasa macam Bayern Munich dan Barcelona gigit jari.
Total hanya delapan gol bersarang ke gawang Oblak dalam 13 pertandingan musim ini. Sayang, penampilan gemilangnya gagal berbuah trofi juara. Meski kalah baik dari kiper Real Madrid, Keylor Navas, peran Oblak jelas jauh lebih vital.
Manuel Neuer (Bayern Munich)
Berhasil membuat sebuah penyelamatan mencengangkan saat menggagalkan upaya pemain Arsenal, Theo Walcott, mencetak gol di babak fase grup. Akhirnya hanya sembilan gol yang bersarang dalam 11 laga.
***
Belakang:
Diego Godin (Atletico Madrid)
Sebuah contoh komitmen di lini pertahanan. Bek Uruguay ini menyuntikkan semangat yang tak kunjung padam dalam skuat Atletico, hanya absen satu laga dalam langkahnya menuju ke final.
Juanfran (Atletico Madrid)
Penampilannya sangat konstan dan menjadi pemain yang kerap menyulitkan lawan dalam 12 pertandingan. Kegagalannya mengeksekusi penalti di partai final kemarin tak membuat rapor bagusnya terlupakan.
Thiago Silva (Paris Saint-Germain)
Hanya absen satu pertandingan saat membawa PSG tembus babak perempat final. Menjadi sosok kapten, Thiago Silva mampu menjadi "jangkar" dalam permainan juara Prancis tersebut.
Sergio Ramos (Real Madrid)
Kembali menjadi pembeda dalam laga final, seperti dua tahun lalu. Tak pernah mencetak gol pada 10 pertandingan sebelumnya, Ramos sukses membuka keunggulan Madrid yang berujung trofi juara.
Marcelo (Real Madrid)
Usai menandatangani kontrak baru dengan Madrid pada awal musim lalu, Marcelo menunjukkan penampilan menawan musim ini dengan tampil 11 kali dalam 13 pertandingan Liga Champions.
***
Tengah:
Gabi (Atletico Madrid)
Satu dari tiga pemain paling penting Atletico dalam perjalanan menuju final. Gelandang enerjik ini mencatatkan daya jelajah sampai 149.206 meter sepanjang kompetisi, lebih luas dari pemain manapun.
Koke (Atletico Madrid)
Menjadi pemain ketiga dengan daya jelajah terbesar di Liga Champions musim ini dengan catatan 141.175 meter, dengan jumlah pertandingan yang lebih sedikit dibanding dua pemain di atasnya.
Andres Iniesta (Barcelona)
Hanya tampil tujuh kali bersama Barcelona, yang terhenti di babak perempat final. Tetapi, penampilan Iniesta selalu memberikan kontribusi tinggi tiap turun di lapangan.
Toni Kroos (Real Madrid)
Membuat percobaan operan sebanyak 1700 kali dan yang berhasil 952 kali, lebih banyak dari pemain manapun. Aliran bola Los Blancos selalu dimulai dari kaki Kroos.
Luka Modric (Real Madrid)
Membawa kreativitas dan visi cemerlang ke dalam tim Madrid selama 12 kali tampil. Satu gol berhasil dicetak Modric yaitu saat hadapi Shakhtar Donetsk di fase grup.
***
Depan:
Antoine Griezmann (Atletico Madrid)
Berada di peringkat lima daftar topscorer setelah berhasil mencetak 11 gol, dan berada di posisi kedua dalam masalah daya jelajah yang mencapai 142.846 meter. Tak kenal lelah sepanjang musim.
Luis Suarez (Barcelona)
Delapan gol dalam sembilan pertandingan tampak sedikit buat pemain yang sukses mencetak 40 gol di La Liga dan berhasil merebut trofi Sepatu Emas. Suarez mampu mengisi lubang saat Lionel Messi dan Neymar tumpul.
Lionel Messi (Barcelona)
Absen dalam paruh pertama fase grup, Messi langsung memberikan kontribusi positif sejak kembali. Pemain terbaik dunia saat ini tersebut akhirnya berhasil mencetak enam gol dalam tujuh laga.
Robert Lewandowski (Bayern Munich)
Hat-trick ke gawang Dinamo Zagreb di fase grup menjadi pembuka dalam parade sembilan gol yang dicetak Lewandowski dalam 12 pertandingan. Permainan Lewi sangat berkelas.
Cristiano Ronaldo (Real Madrid)
Gagal memecahkan rekor gol miliknya dalam satu musim di Liga Champions (17) dan kembali gagal mencetak gol di tiga laga final, namun CR7 sukses mencetak 16 gol dan menjadi eksekutor tendangan penalti yang menentukan gelar juara buat Madrid.
Gareth Bale (Real Madrid)
Winger 26 tahun itu terus memperlihatkan kecepatan yang mengejutkan banyak pihak, dan membuat lawan ketakutan. Musim ini mungkin menjadi musim paling konsisten Bale sejak berkostum Madrid.