Dieng Culture Festival 2016 Berdampak Ekonomi Langsung

Dieng Culture Festival (DCF) 2016
Sumber :

VIVA.co.id – Dieng Culture Festival (DCF) 2016 memberi dampak positif bagi perekonomian Banjarnegara dan Wonosobo. Ada sekitar 100.000-an wisatawan yang rela antre menyaksikan even yang sudah memasuki edisi ketujuh itu. Perputaran uangnya? Diprediksi sangat fantastis.

Sejak 5-7 Agustus 2016, DCF diyakini mampu mendatangkan Rp45 miliar. Dan semuanya, langsung dirasakan masyarakat Dieng dan sekitarnya.

“Saya belum pernah lihat antusias sebesar ini. Sejak H-1 saja, wisatawan mancanegara yang sudah beli paket khusus DCF sudah mencapai 100 dari total 3500 paket khusus. Mayoritas dari Singapura, Malaysia, Jepang, Australia dan beberapa negara Eropa. Dan sampai hari terakhir, paket yang disediakan habis terjual,” kata Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultural Hari Untoro Drajat, Minggu 7 Agustus 2016.

Dari estimasinya, ada belasan miliar rupiah uang yang berputar selama acara berlangsung. Maklum, selain paket yang laris manis, penginapan di sekitar Dieng juga ikutan habis dipesan wisatawan. “Ada 90-100 ribuan wisatawan yang datang ke DCF. Kalau satu orang mengeluarkan Rp500 ribu saja, perputaran uangnya bisa puluhan miliar rupiah. Sekitar Rp45 miliar," ujarnya.

Angka Rp500 ribu itu angka yang sangat konservatif dalam bisnis pariwisata, karena saat ini perhitungan wisnus itu Rp850 ribu. Dari penuturannya, 235 tempat berjualan yang ada di tengah acara selalu full dan ludes. Dari mulai minuman, makanan hingga souvenir, semuanya laku keras. “Maklum, Dieng kan dingin, orang mudah lapar, dan makan apa aja asal hangat enak sekali,” ujar Hari.

Hal itu diamini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Dwi Suryanto. Malahan, dari estimasinya, perputaran uang bisa lebih dari Rp45 miliar. “Tahun lalu saja, saat pengunjungnya 60 ribu perputaran uangnya hampir menembus Rp45 miliar. Sekarang lebih dahsyat lagi. Saya kira bisa lebih Rp45 miliar, bahkan dua kalinya,” katanya lebih optimis.

Menpar Arief Yahya selalu menyebut setiap even berskala internasional itu memiliki dua impact yang positif buat pariwisata nasional. Dia namanya direct impact, atau pengaruh langsung atas event itu, seperti wisman dan wisnus yang langsung membelanjakan uangnya di lokasi.

“Ada yang indirect impact, yang biasanya berupa potential repeaters, dan media value. Akan ada banyak media di seluruh dunia yang meliput dan melaporkan sukses itu, dan menjadikan promosi yang kuat. Media value ini bisa dihitung angkanya, dan biasanya nilainya lebih besar,” kata Arief Yahya.

Even seperti Festival, Sport Event, Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions itu adalah bagian dari Man Made. Atraksi yang sengaja dibuat agar orang datang dan berwisata. “Kontribusi Man Made itu adalah 5 persen, sisanya nature atau alam 35 persen dan culture atau budaya 60 persen. Meskipun 5 persen tapi itu penting karena ada actions yang kelihatan dan nyata,” kata Menpar yang asli Banyuwangi itu. (webtorial)