Mampir ke Mandeh, Menpar Buka TdS 2016 di Solok
Senin, 8 Agustus 2016 - 10:23 WIB
Sumber :
- viva.co.id/Wahyudi Agus
VIVA.co.id - Sebelum membuka Tour de Singkarak 2016 dari Solok, Sumatera Barat, Menpar Arief Yahya meninjau Kawasan Mandeh, destinasi bahari yang dijuluki Raja Ampat-nya Sumatera Barat dahulu. Dia terus memastikan progress pengembangan kawasan yang dijadikan pilot project itu.
"Saya sudah empat kali menginjakkan kaki di Mandeh!" ujar Arief Yahya di Padang, Jumat 5 Agustus 2016.
Didampingi Wagub Nasrul Abit, Menpar juga menyaksikan penandatanganan Kesepakatan bersama antara Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni dan Kepala Cabang PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Padang Ali Irfan, tentang Pengembangan homestay di kawasan Mandeh.
Baca Juga :
"Saya sudah empat kali menginjakkan kaki di Mandeh!" ujar Arief Yahya di Padang, Jumat 5 Agustus 2016.
Didampingi Wagub Nasrul Abit, Menpar juga menyaksikan penandatanganan Kesepakatan bersama antara Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni dan Kepala Cabang PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Padang Ali Irfan, tentang Pengembangan homestay di kawasan Mandeh.
"Sudah sah ya? Ijab Qabul nya? Saya harap segera menjadi quick win. Ingat, bukti itu lebih kuat dari 1000 kata-kata," kata Menpar Arief Yahya dalam press conference itu.
Tetapi Arief Yahya tidak ragu akan keseriusan dan kecepatan Sumbar dengan Mandeh sebagai Raja Ampatnya Sumatera itu. Sebab, Wagub Nasrul Abit saat menjabat Bupati Pesisir Selatan sebelum saat ini menjadi Wagub Sumbar adalah salah satu kepala daerah yang diusulkan mendapatkan penghargaan dari Indonesia Marketing Association (IMA) dua tahun lalu. "Dua Bupati yang hebat, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit," kata Arief Yahya.
Kembali Menpar mengingatkan soal CEO Commitment. Kalau gubernur, wakil gubernur, bupati, walikotanya commited, maka semua akan berjalan cepat. Begitu pun sebaliknya, jika tidak punya komitmen, semuanya akan mandek lagi.
Sementara itu, soal kemeriahan Tour de Singkarak (TdS) 2016 akan dimulai Jumat malam 5 Agustus 2016. Di Opening Ceremony, akan ada penampilan Nidji. Dia tampil di panggung akbar TdS menggantikan groub band Noah.
"Memang sebelumnya Noah. Dari hasil klarifikasi teknis, Noah digantikan Nidji. Jadi yang kita pilih adalah Nidji," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar,Esthy Reko Astuti, Jumat 5 Agustus 2016.
Meski ada sedikit pergeseran pengisi acara, Esthy menjamin, kemeriahan TdS 2016 tidak akan berkurang. Popularitas Nidji sudah berkibar kemana-mana. Tengok saja popularitas salah satu tembang Nidji, Liberty Victoria. Tembang itu sudah digunakan Manchester United sebagai anthem klub pada 2013 silam. Musik latar belakangnya, juga pernah digunakan dalam promo Asia Tenggara untuk serial TV Heroes yang sangat populer.
Inilah band representasi jiwa anak muda yang mampu memberikan nyala semangat. “Kegiatan kita kan sport dan tourism, jadi kita memang butuh orang yang gerak cepat. Nidji pas untuk itu. Musiknya bisa memberi semangat mencapai kemenangan," tambahnya.
Bukti soal itu sudah diperlihatkan Nidji saat tampil di George Town Festival 2016, Penang, Malaysia, akhir pekan silam. Di salah satu festival seni budaya terakbar di Asia Pasifik itu, Nidji sukses 'meluluh lantakkan’ kawasan kota tua George Town. Ribuan penonton yang mayoritas bukan orang Indonesia itu dibuat bergoyang dengan tembang-tembang hits Nidji.
Basis fansnya? Sudah menyebar di seluruh Indonesia. Namanya Nidjiholic. Jumlahnya mencapai ratusan ribu. Di akun twitter saja, follower Niidji sudah mencapai 882 ribu orang. Dan semuanya, selalu solid mengawal setiap konser Nidji. Merekalah nafas kedua Giring cs
yang selalu berada di garis depan saat Nidji bernyanyi. Feeling konsernya akan lebih terasa lantaran Nidjiholic biasanya ikut bergoyang dan ikut menyanyikan semua lagu-lagu andalan Nidji.
“Keseruannya dijamin tak kalah dengan Noah. SIlahkan datang dan tonton Opening Ceremony Tour de Singkarak nanti malam,” kata Raseno Arya, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Kemenpar.
Penampilan Nidji malam ini menjadi pembuka sebelum para peserta TdS 2016 melintasi 8 etape di 17 kabupaten dan kota. Etape 1 digelar Sabtu 6 Agustus. Startnya dimulai dari Dermaga Danau Singkarak, Kabupaten Solok dan finish di Ngalau, Kota Payakumbuh dengan panjang rute 96,6 km.
Etape 2, Minggu 7 Agustus, dari Lembah Harau Waterfall dan finish di Istano Basa Pagaruyung, Tanahdatar dengan panjang rute 119,5 km. Etape 3, Senin 8 Agustus, dimulai dari Equator Bonjol, Kabupaten Pasaman dan finish di Kantor Bupati Pasaman Barat, dengan panjang rute 122,8 km.
Etape 4, Selasa 9 Agustus, star dari Markas Secata Padangpanjang dan finish di Lawang Adventure Park, Agam, Padangpanjang dan finish di Agam dengan panjang rute 150 km.
Etape 5, Rabu 10 Agustus, dimulai dari Pantai Carocok Kabupaten Pesisir Selatan dan finish di Pantai Gandoriah, Kota Pariaman dengan panjang rute 152,6 km.
Etape 6, Kamis 11 Agustus, dimulai dari Pantai Tiram dan finish di Taman Satwa Kandih Sawahlunto, sejauh 149 km. Etape 7, Jumat, 12 Agustus 2016, star dari Gedung Pertemuan Pancasila, Sijunjung dan finish di Sport Centre Dharmasraya, sejauh 133,4 km.
Sedangkan Etape 8, Minggu 14 Agustus, dimulai dari Istana Bung Hatta Bukittinggi dan finish di Tugu Perdamaian Kota Padang, dengan panjang rute 146,5 km. “Hari Sabtu, sehari sebelum melanjutkan balapan etape 8, semua rider dan ofisial tim beristirahat dan mengikuti city tour ke destinasi wisata yang ada di Kota Bukittinggi,” ujar Raseno. (webtorial)