Gerbang Pariwisata Indonesia Terminal 3 Ultimate Beroperasi
Kamis, 4 Agustus 2016 - 13:40 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Solihin
VIVA.co.id - Minggu depan, 9 Agustus 2016 Terminal 3 Ultimate secara resmi mulai dipakai maskapai Garuda Indonesia untuk penerbangan domestik. PT Angkasa Pura II (Persero) memastikan beroperasinya terminal terbaru dengan panjang 2,4 kilometer itu, mulai pukul 00.01 WIB. Ini setelah Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengeluarkan surat Nomor AU.508/1/1/DRJU.DBU-2016, tanggal 2 Agustus 2016, tentang Pengoperasian Terminal 3.
Di surat tersebut dinyatakan bahwa setelah melalui proses verifikasi administrasi dan teknis serta evaluasi simulasi operasi pelayanan dan kesisteman, maka Terminal 3 dinyatakan siap dioperasikan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Kemenhub untuk mengoperasikan Terminal 3 Ultimate ini,” kata Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II (Persero) Agus Haryadi Agus Haryadi.
Tanggal 26 Juli 2016 lalu, Menpar Arief Yahya berkunjung ke Terminal 3 Ultimate, dan sempat meninjau berbagai fasilitas terminal bandara didampingi Budi Karya Sumadi, yang saat itu masih menjabat sebagai Dirut PT Angkasa Pura. Sehari setelahnya, Budi Karya diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Menhub RI 2016-2019.
Baca Juga :
Di surat tersebut dinyatakan bahwa setelah melalui proses verifikasi administrasi dan teknis serta evaluasi simulasi operasi pelayanan dan kesisteman, maka Terminal 3 dinyatakan siap dioperasikan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Kemenhub untuk mengoperasikan Terminal 3 Ultimate ini,” kata Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II (Persero) Agus Haryadi Agus Haryadi.
Tanggal 26 Juli 2016 lalu, Menpar Arief Yahya berkunjung ke Terminal 3 Ultimate, dan sempat meninjau berbagai fasilitas terminal bandara didampingi Budi Karya Sumadi, yang saat itu masih menjabat sebagai Dirut PT Angkasa Pura. Sehari setelahnya, Budi Karya diangkat Presiden Joko Widodo menjadi Menhub RI 2016-2019.
“Terminal 3 Ultimate ini bertema pariwisata, jadi semakin cepat beroperasi, semakin cepat pula dipromosikan sebagai hub tourism airport. Kami dengan Pak Budi Karya sepakat memberi julukan Terminal 3 sebagai Gerbang Pariwisata Indonesia,” kata Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI.
Sejalan dengan hal tersebut, AP II langsung menetapkan 9 Agustus 2016 sebagai tanggal perdana dimulainya operasional perluasan Terminal 3.
“Pada tahap awal, maskapai yang akan menggunakan Terminal 3 hanya Garuda Indonesia dan pemerbangan domestik saja. Internasional masih menunggu kesiapan lengkapnya, jadi masih di Terminal 2,” lanjut Agus.
Oleh karena itu, pihaknya terus akan berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Khususnya Garuda Indonesia dan Airnav Indonesia yang akan terus memastikan operasional Terminal 3 berjalan lancar.
“Kami optimistis begitu Terminal 3 beroperasi, akan mampu mendukung terminal eksisting dalam mengakomodir pergerakan penumpang sehingga dapat meningkatkan pelayanan dan kenyamanan penumpang pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” jelas Agus Haryadi.
VP Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar mengatakan bahwa perpindahan memang dilaksanakan secara bertahap, diawali dengan rute domestik, namun ke depannya seluruh penerbangan Garuda domestik dan internasional dilayani melalui Terminal 3.
“Dengan perpindahan ini, Garuda berharap para pengguna jasa dapat menikmati peningkatan fasilitas dan standar pelayanan yang kami berikan melalui terminal baru berkapasitas 25 juta penumpang tersebut” kata Benny.
Dalam rangka persiapan perpindahan tersebut, Garuda Indonesia telah melaksanakan beberapa uji coba operasional (trial operation) yang melibatkan seluruh unit pelayanan penumpang di bandara, untuk memastikan semua aspek keselamatan dan keamanan penerbangan dan pelayanan penumpang berjalan sesuai standar prosedur yang ada.
“Kelancaran proses persiapan perpindahan tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama yang baik dari Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II (Persero). Garuda Indonesia, Kementerian Perhubungan, AP II sama-sama mendasari pengoperasian Terminal 3 kepada faktor-faktor yang menyangkut keamanan, keselamatan dan juga kenyamanan penumpang sebagai hal yang bersifat mandatory,” ujar Benny.
Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang modern dan mengusung kearifan lokal Indonesia diproyeksi menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai bandara transit guna mendukung perekonomian dan meningkatkan pariwisata Indonesia. Adapun Terminal 3 juga diharapkan dapat membawa Bandara Internasional Soekarno-Hatta bersaing dengan bandara-bandara berkelas dunia lainnya khususnya di kawasan regional Asean.
Selain itu, keberadaan Garuda Indonesia di Terminal 3 diyakini dapat menaikkan daya saing, branding Garuda Indonesia, dan juga kemampuan flag carrier nasional tersebut sebagai global player dalam industri penerbangan. Pengoperasian Terminal 3 merupakan langkah strategis bersama antara pemerintah dan BUMN dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas penerbangan Indonesia.
Terkait perpindahan operasional penerbangan Garuda Indonesia rute domestik ini, AP II dan Garuda Indonesia menghimbau para penumpang untuk dapat berangkat ke bandara lebih awal dan memperhatikan petunjuk-petunjuk di bandara untuk kelancaran keberangkatan dan menghindari keterlambatan penerbangan.
Angkasa Pura II adalah BUMN di bidang pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.
Saat ini Angkasa Pura II mengelola 13 bandara yakni Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang) dan Silangit (Tapanuli Utara).
Maskapai nasional berpredikat Bintang Lima, Garuda Indonesia, saat ini melayani penerbangan ke 80 destinasi di seluruh dunia dan berbagai lokasi eksotis di Indonesia. Dengan jumlah penerbangan mencapai 600 penerbangan per hari dan jumlah armada yang dioperasikan mencapai lebih dari 190 armada, Garuda Indonesia memberikan pelayanan terbaik melalui konsep “Garuda Indonesia Experience” yang mengedepankan keramahtamahan dan kekayaan budaya Indonesia.
Sejalan dengan program “Excellent Services” yang dilaksanakan, pada Juli 2016 lalu Garuda Indonesia kembali meraih penghargaan sebagai “World’s Best Cabin Crew 2016” dari Skytrax, lembaga independen pemeringkat maskapai global. Predikat tersebut merupakan yang ketiga kalinya diraih Garuda Indonesia sejak tahu 2014.
Sejak Maret 2014, Garuda Indonesia merupakan bagian dari Sky Team, sebuah aliansi global yang beranggotakan 20 maskapai yang menawarkan jaringan global dengan lebih dari 16.320 penerbangan setiap harinya ke 1.052 destinasi di 177 negara. (webtorial)