Sensasi Gowes Fly di Kawasan Hutan Gunung Pinang

Gowes Fly Desa Pejaten
Sumber :
  • Dok. Desa Pejaten

VIVA – Desa Pejaten, Kecamatan Kramat Watu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten masuk ke dalam kawasan Gunung Pinang. Daerah ini merupakan perlintasan jalur provinsi yang berpotensi sebagai kawasan wisata alternatif selain Anyer. Namun, sayangnya, Pemerintah Desa belum optimal dalam memanfaatkan dan mengembangkan potensi alam kawasan Gunung Pinang.

Hal itu karena status teritorial Gunung Pinang yang merupakan tanah negara yang dikelola oleh Perhutani. Pemerintah Desa tidak leluasa dalam mengeksplorasi daya tariknya sebagai wahana membangun kesejahteraan desa. Namun, melihat potensinya, Pemerintah Desa dengan dukungan BUMDesa setempat melakukan kerja sama dengan Perhutani. Nyatanya, dari sana muncul pengelolaan obyek wisata hutan yang darinya tumbuh geliat ekonomi lokal.

Pada akhir tahun 2016, Perhutani bersama LMDH Wira Karya Desa Pejaten Gunung Pinang membentuk wisata primadona yang menyuguhkan wisata hutan untuk menikmati alam dengan pemandangan pemukiman warga, persawahan, dan laut Banten lama – Bojonegara, yang dapat dilihat dari Puncak Pinang sebagai landmark kawasan Gunung Pinang tersebut.

Saat tim VIVA bertanya mengenai sarana dan prasarana apa saja yang tersedia di Gunung Pinang, Irfanil Ma’arif selaku Direktur BUMDesa Desa Pejaten menjelaskan dengan rinci. “Banyak sekali, seperti Taman Langit, Green Pinang, Puncak Pinang, yaitu spot selfie dengan panorama pemandangan keindahan alam pemukiman dan lautan Kabupaten Serang. Ada juga, sepeda dan trek jalan downhill.”

Adapun fasilitas pendukung, terdapat musholla, toilet, aula acara, warung makan, warung kopi, dan area parkir. Lebih lanjut, pihak BUMDesa mengusulkan kepada Pemerintah Desa untuk menambah wahana sepeda gantung “Gowes Fly” di kawasan wisata hutan Gunung Pinang. Pemerintah Desa pun berkoordinasi dengan pihak Perhutani terkait usulan tersebut dan mendapat persetujuan atas pertimbangan desa untuk turut menjaga kawasan hutan.

Pemerintah Desa Pejaten lalu memasukkan perencanaan dan alokasi anggaran dari Dana Desa sebesar Rp106.871.000 dalam APBDesa untuk program pengembangan wisata Gunung Pinang. Proses pembuatan “Gowes Fly” sendiri berlangsung terhitung sejak April sampai dengan Agustus 2018. Masyarakat desa pun memberikan dukungan penuh pada program Pemerintah Desa ini, bahkan memberikan izin bila lahannya digunakan untuk jalan menuju kawasan wisata. 

“Tiket masuk gerbang Gunung Pinang Rp10 ribu per orang, tiket parkir Rp5 ribu per motor dan Rp8 per mobil. Adapun ke wahana, itu harus bayar lagi, seperti ke Gowes Fly, sepeda gantung itu Rp20 ribu, ke Taman Langit dan Green Pinang Rp10 ribu, dan ke Puncak Pinang Rp5 ribu. Di tahun 2017 dan 2018, pengunjung selalu ramai, namun di tahun 2019 ada penurunan pengunjung, hanya ramai di hari Sabtu, Minggu, dan hari libur saja,” ungkap Irfan.

Nyatanya, pengembangan wisata Gunung Pinang dengan memperkaya wahana sepeda gantung “Gowes Fly” semakin menambah daya tarik wisata agar mau berkunjung, sehingga jumlah pengunjung meningkat dari kondisi sebelumnya yang tak ada wahana sepeda terbang tersebut, meskipun belakangan ini jumlah pengunjung cenderung berkurang.

“Bukan hanya dari segi pariwisata saja, tapi dampaknya juga positif terhadap warga di Desa Pejaten ini. Masyarakat juga bisa berjualan langsung di lokasi wisata, sehingga menambah pendapatan keluarga. Pengunjung ini kan ramai dari masyarakat, terutama Kabupaten Serang dan Banten, tapi kalau di hari weekend ramai juga dengan pengunjung dari luar kota, jadi lumayan,” jelas Irfan.