Desa Ngestiharjo Ciptakan Masyarakat Tanggap Bencana

Pengembangan, Pembinaan, dan Pengelolaan Desa Siaga Desa Ngestiharjo.
Sumber :
  • Dok. Desa Ngestiharjo

Desa Ngestiharjo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Yogyakarta memiliki beberapa permasalahan yang perlu segera dituntaskan. Antara lain, letak desa yang berada di pinggiran Sungai Serang di mana kerawanan tanggul jebol sangat tinggi. Selain itu, indeks angka kematian ibu yang tinggi di mana fasilitas kesehatan seperti mobil ambulans sangat sulit saat dibutuhkan untuk mengantar masyarakat yang dirujuk ke rumah sakit.

Menjawab permasalahan yang ada, Pemerintah Desa Ngestiharjo mengembangkan ide pembentukan Forum Desa Siaga Aktif untuk membangun kerja sama yang efektif dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan secara mandiri. Hal ini diawali dari hasil pemikiran Ibu Aris Zurkhasanah, S.Pd.I sebagai Kepala Desa pada tahun 2016. Dalam prosesnya, dilanjutkan berdiskusi dengan Dinas Kesehatan, BPBD, dan masyarakat Desa Ngestiharjo.

“Desa sebagai sasaran utama Program Indonesia Sehat, di mana desa tersebut yang penduduknya sudah mampu dan memiliki sumber daya serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan tentang kesehatan secara mandiri. Berdasar hal tersebut, maka Desa Ngestiharjo menerbitkan produk hukum desa berupa Peraturan Desa Ngestiharjo Nomor 09 Tahun 2017 tentang Forum Desa Siaga Aktif Pemerintahan Desa Ngestiharjo,” ujar Aris, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Ngestiharjo, saat dihubungi tim VIVA.

Bersumber dari Dana Desa anggaran tahun 2018, Forum Desa Siaga Aktif ini memiliki tiga inovasi, yaitu memiliki sistem gawat darurat berbasis masyarakat, memiliki sistem pembiayaan kesehatan secara mandiri, dan memiliki pos kesehatan desa yang berfungsi memberi pelayanan dasar berupa tenaga kesehatan, sarana fisik bangunan, perlengkapan dan peralatan alat komunikasi ke masyarakat dan Puskesmas.

“Program kegiatan Forum Desa Siaga Aktif yang telah berjalan di Desa Ngestiharjo antara lain bidang kelembagaan dan promosi kesehatan, bidang kesehatan lingkungan dan surveilans penyakit, bidang pelayanan kesehatan, kegawatdaruratan, dan tanggap bencana, bidang kegiatan donor darah, tabulin, dan dasolin. Kegiatan Forum Desa Siaga Aktif di Desa Ngestiharjo ini telah di-support dengan penganggaran lewat APBDesa alokasi Dana Desa tahun 2018, termasuk pengadaan ambulans desa untuk menunjang tindakan ketanggapdaruratan yang ada di desa,” jelas Aris.

Dari ketiga inovasi tersebut, Desa Ngestiharjo kini sudah bisa mengawal dan membantu pasien sampai ke Puskesmas atau rumah sakit rujukan. Bahkan, desa  bisa turut mengawal dan mendata donor darah di dalam Buku Bank Data Donor Darah. Selain itu, warga juga diberikan edukasi mengenai pertolongan pertama diri sendiri agar mampu menghadapi secara tanggap hal-hal yang menyebabkan gangguan kesehatan, bencana alam serta pencemaran lingkungan.

“Edukasi kesehatan yang dilakukan Forum Desa Siaga Aktif adalah menganjurkan supaya masyarakat melakukan aktivitas fisik, contohnya jalan kaki atau naik sepeda, ketimbang naik motor. Kemudian, masyarakat juga dianjurkan untuk memperhatikan asupan makanan dengan mengkonsumsi lebih banyak sayur dan buah. Anjuran untuk tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Imbauan untuk selalu membersihkan lingkungan dan menggunakan jamban juga selalu diingatkan ke masyarakat. Hal di atas semua menjadi program dari Forum Desa Siaga Aktif,” jelas Aris.

Dengan adanya Forum Desa Siaga Aktif, masyarakat juga didorong bergotong royong dalam setiap kegiatan, misalnya bergotong royong untuk berpartisipasi pada Hari Posyandu, menjaga kebersihan lingkungan serta kegiatan desa lainnya. Ke depan, diharapkan adanya penambahan fasilitas dalam menunjang kegiatan Posyandu, penambahan kader kesehatan desa, dan penambahan insentif bagi para kader kesehatan desa demi menunjang kegiatan tenaga medis yang ke semua merupakan tindak aktif dari Forum Desa Siaga Aktif guna menciptakan tingkat kesehatan masyarakat yang lebih tinggi dan kesiapan masyarakat menghadapi bencana.