Tim Petani Desa Tampa Temukan Pupuk Organik dari Bahan Mikro Organisme
VIVA – Desa Tampa merupakan salah satu desa di kecamatan Paku, kabupaten Barito Timur. Desa ini memiliki luas wilayah 4.500.000 hektare yang terdiri dari 6 Rukun Tetangga (RT), dimana jumlah kepala keluarga (KK) yang terdaftar kurang lebih 1005 KK atau sekitar 1.562 jiwa.
Desa Tampa merupakan desa yang berada di dataran rendah. Sebagian besar wilayah desa Tampa adalah lahan produktif pertanian / persawahan / tegalan dengan permukaan tanah datar. Lahan untuk pertanian sendiri di Desa Tampa sekitar 2700 hektare. Sehingga tidak heran, banyak penduduk desa Tampa bekerja sebagai Petani.
Meskipun sebagian besar wilayah desa adalah lahan produktif pertanian/persawahan, para petani di Desa Tampa tidak lantas luput dari masalah. Lahan yang produktif dan subur seiring waktu dapat menurun kualitasnya, misal dalam satu lahan produktif hanya mampu panen 3-4 kali.
Selain itu, penggunaan pupuk kimia yang terus menerus mengakibatkan penurunan kualitas tanah secara gradual karena zat yang terkandung dalam pupuk kimia tersebut. Dan biaya operasional untuk pertanian semakin meningkat dikarenakan nilai pupuk yang semakin meningkat sedangkan hasil pertanian kurang bagus sehingga omset petani tidak seimbang dengan biaya produksi.
Menyadari semua permasalahan tersebut, tim penyuluh pertanian dan petani maju Desa Tampa membuat inovasi pupuk organik dalam bentuk pupuk cair berbahan lokal.
Hal ini seperti dijelaskan oleh Dubinata selaku Kepala Desa Tampa yang menyebutkan bahwa ide awal membuat pupuk organik berbahan lokal ini muncul dari tim gabungan petani.
“Awalnya para petani yang tergabung di Desa Tampa ini berinisiatif untuk menggunakan pupuk cair berbahan lokal atau MOL (Mikro Organisme Lokal) ini,” jelasnya saat dihubungi tim Viva melalui aplikasi pesan singkat.
Masih menurut Dubinata, selama proses pembuatan pupuk organik berbahan cair ini para petani di desanya melakukan beberapa pemecahan masalah, beberapa diantaranya yaitu dengan memanfaatkan bahan yang ada disekitar desa dan mudah dicari untuk membuat pupuk organik.
“Pupuk organik yang kita kenal saat ini bersifat padat dan harus dipupukan ke tanah atau digembur secara merata sehingga perlu waktu yang lama jika harus memupuk lahan pertanian atau sawah yang luas,” paparnya.
Untuk itu, lanjut Dubinata untuk mempermudah maka tim penyuluh pertanian dan petani maju mengubah pupuk organik tersebut menjadi cair agar mudah larut dalam air dan mudah penggunaannya serta mudah pula diserap tanah.
Baru kemudian setelah berhasil diuji coba oleh tim pertanian Kecamatan Paku, maka tim penyuluh dan petani maju mencoba mensosialisasikan pupuk cair tersebut kepada kelompok- kelompok pertanian di Desa Tampa.
“Baru kemudian tim penyuluh dan petani mensosialisasikan pupuk cair kepada kelompok pertanian di Desa Tampa,” ujar Dubinata.
Tidak hanya itu sejak tahun 2017 Pemerintah Desa dengan menggunakan Dana Desa membantu melakukan sosialisasi dan pelatihan / pembinaan terhadap petani-petani untuk menjaga kualitas dan stabilitas lahan pertanian Desa Tampa menggunakan pupuk organic supaya hasil tanam pun meningkat dan menyehatkan.
“Tim penyuluh petani maju bekerjasama dengan Pemerintah Desa Tampa untuk membantu mengenalkan dan memberi pelatihan kepada kelompok-kelompok pertanian desa Tampa melalui anggaran Dana Desa tahun 2017 dalam upaya peningkatan produktivitas dan kualitas pertanian serta kemakmuran para petani Desa Tampa,” jelasnya.
Dengan inovasi MOL yang dikerjakan tim petani di Desa Tampa, kini kualitas hasil pertanian di Desa Tampa lebih bagus sehingga petani memperoleh keuntungan dari hasil panen. Selain itu, petani juga mampu menekan biaya produksi yang tinggi menjadi rendah karena pupuk organik yang digunakan dapat diolah sendiri dengan bahan lokal / setempat.
“Desa juga memiliki produk unggulan desa di bidang pertanian yaitu pupuk MOL dan desa sendiri bisa menginovasi karya ini sehingga menjadi satu usaha bagi desa,” tutup Dubinata.