Warga Batu Klaim Punya Biola Tertua di Dunia
- Surabaya Post
SURABAYA POST- Lagu “Setangkai Bunga Anggrek” melantun syahdu lewat gesekan biola Mudzoffar. Pria berusia 75 tahun warga Jl Batok Gg I No 5 Kelurahan Sisir Kota Batu ini cukup mahir memainkan alat musik gesek tersebut. Sesekali Mudzoffar harus menghentikan permainannya untuk membetulkan sekrup di ujung biola yang nyaris lepas. Maklum, biola itu disebutkannya sudah berusia ratusan tahun.
“Saya menduga biola ini adalah salah satu biola tertua di dunia, buatan Antonio Stradivari yang diproduksi tahun 1725,” kata Mudzoffar.
Nama pembuat dan tahun produksi itu sendiri terdapat di dalam bodi biola. Hal inilah yang membuat Mudzoffar yakin bila biola miliknya ini adalah salah satu yang tertua di Indonesia dan bahkan di dunia.
Penelusuran Surabaya Post terhadap sejumlah artikel tentang biola Antonio Stradivari menyebutkan, biola buatan Antonio Stradivari adalah salah satu biola terbaik di dunia. Ciri-cirinya, terdapat pada label Antonius Stradivarius Cremonensis Faciebat Anno (kemudian diikuti tahun pembuatan).
Instrument karya Stradivari yang terbaik diproduksi antara tahun 1698-1725 (puncaknya pada tahun 1715). Setelah 1730, beberapa instrument ditanda tangani Stradivari, dan dibuat oleh kedua anak Stradivari yang bernama Omobomo dan Francesco.
Stradivari selama hidupnya hanya membuat 1.100 alat musik, dan sebagian besar adalah biola. Di antara jumlah tersebut hanya sekitar 650 alat musik (512 diantaranya adalah biola) yang masih bertahan di atas usia 250 tahun. Lainnya ada yang hancur dalam kebakaran atau kecelakaan, hilang di laut atau banjir, dan beberapa dihancurkan oleh bom api Dresden dalam Perang Dunia ke-2.
Mudzoffar sendiri mengaku mendapatkan biola ini di Pasar Rombeng Malang. Dia membelinya dari seorang lelaki keturunan bernama Om Sui pada tahun 1957. Waktu itu ia mendapatkan biola tersebut tanpa senar.
Kemudian, dibelikannya senar biola berharga murahan untuk dipergunakan bermain musik di Orkes Melayu Sinar Harapan yang didirikannya pada 1954. Hingga saat ini, kualitas bunyi yang dihasilkan cukup jernih.
“Saat itu saya masih belum tahu kalau biola ini buatan Stradivari. Hingga suatu ketika saya membaca di sebuah media cetak tentang berita seorang pemain biola yang memainkan biola berharga miliaran rupiah, usia biolanya dibuat sekitar 1715,” urainya.
Saat itulah terbersit di hati Mudzoffar untuk mengetahui usia biola miliknya. Dan, diketemukan tulisan di balik body biola yang menyatakan dibuat tahun 1725.
Biola Stradivari adalah salah satu biola terbaik di dunia yang pernah diciptakan dan mempunyai harga paling tinggi. Hingga saat ini masih dimainkan oleh pemain biola professional. Setiap biola buatan Stradivari yang masih ada, mempunyai julukannya masing-masing
Pada 21 Juni 2011, 1721 Stradivari biola yang dikenal sebagai “Lady Blunt” dibeli oleh seorang penawar anonim seharga £ 9.808.000 (USD 15.932.115). Uang hasil lelang itu digunakan membantu para korban gempa bumi Jepang.
Sementara pada 14 Oktober 2010, 1.697 biola Stradivari yang dikenal sebagai “Molitor” dijual online oleh Tarisio Lelang seharga USD 3.600.000 saat konser pemain biola terkenal Anne Akiko Meyers . Sebelumnya, pada 16 Mei 2006, Balali Lelang Christie melelang 1707 Stradivari Hammer seharga USD 3.544.000.
Meski biola milik Mudzoffar tergolong langka, belum pernah ada yang menawar untuk membelinya. “Kalau ada yang beli ya tidak apa-apa, asal cocok harganya,” pungkasnya.*
Zainul Arifin