"Menciptakan Hari Depan Indah Hubungan Tiongkok-ASEAN"
- REUTERS/Stefano Rellandini
VIVAnews - Besok, 12 November 2014, saya akan menuju ke Myanmar untuk menghadiri rangkaian pertemuan pemimpin Asia Timur. Para pemimpin dari 18 negara akan berkumpul di Naypyidaw untuk membahas jalan perkembangan damai dan kerja sama Asia Timur, yang mengundang perhatian dunia luar.
Saya berharap kerja sama yang bersahabat antara Tiongkok dan ASEAN dapat mengayunkan langkah yang lebih tegas dan mencapai hasil yang menggembirakan. Tiongkok bertetangga erat dengan negara-negara ASEAN, baik dari darat maupun laut, mempunyai garis perbatasan darat sepanjang 4.000 kilometer.
Selama ribuan tahun, Tiongkok dan negara-negara ASEAN mempunyai budaya yang sama dan telah menjalin hubungan persaudaraan, maka dianggap sebagai teladan bagi pertukaran, saling belajar dan berkembang bersama antar bangsa, agama dan budaya yang berbeda.
Gerakan kemerdekaan bangsa pada zaman modern yang menggelora telah menyambungkan erat nasib kita. Setelah tahun-tahun 1970-an dan 1980-an, “Keajaiban Asia” mengundang perhatian dunia, keajaiban itu tak terelakkan dari upaya bersama Tiongkok dan ASEAN.
Selama puluhan tahun yang lalu, melalui upaya terus kedua pihak, dari penggalangan hubungan diplomatik sampai pada pembentukan kemitraan strategis, Tiongkok dan ASEAN terus meningkatkan saling percaya, mengadakan kerja sama multi arah, sehingga rakyat berbagai negara mendapat kepentingan dan manfaat yang nyata, sekaligus mendorong ketenteraman dan kemakmuran di kawasan Asia Timur.
Tiongkok adalah kekuatan utama dalam memelihara perdamaian Asia Timur, mendukung ASEAN untuk memainkan peranan positif dalam pemeliharaan stabilitas di kawasannya. Selama 20 tahun lebih pasca perang dingin, penyebab pokok kebangkitan cepat Asia Timur ialah kita jauh dari perang dan keguncangan.
Kita yakin, saling menghormati dan hidup berdampingan secara damai merupakan prasyarat bagi hubungan antar negara, mengusahakan persamaan dan mengesampingkan perselisihan serta konsultasi setara merupakan cara rasional untuk menyelesaikan perselisihan.
Di antara mitra dialog ASEAN, Tiongkok terlebih dahulu bergabung dengan “Perjanjian Kerja Sama dan Persahabatan Asia Tenggara”, terlebih dahulu membentuk kemitraan strategis dengan ASEAN, dan mengajukan usulan untuk menandatangani “Perjanjian Kerja Sama Bersahabat Negara Tetangga”.
Tiongkok dan negara-negara ASEAN baru mungkin mengembangkan negara masing-masing dan merealisasikan kebangkitan negara apabila tercipta lingkungan regional yang aman dan stabil. Kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN merupakan kekuatan pendorong yang positif bagi perkembangan kawasan.
Tiongkok adalah mitra perdagangan paling besar bagi ASEAN, juga adalah negara investasi besar ketiga bagi ASEAN. Tiongkok lebih awal menghidupkan konsultasi dengan ASEAN mengenai zona perdagangan bebas, meresmikan zona perdagangan bebas negara-negara berkembang yang paling besar di dunia.
Pada 2013, nilai perdagangan kedua pihak mencapai US$443,6 miliar, investasi tercatat US$120 miliar. Pertukaran personel antara kedua pihak mencapai 18 juta. Hubungan ekonomi dan perdagangan yang erat antara kita dan potensi pasar yang amat besar sudah menjadi penyangga penting bagi perkembangan ekonomi, sekaligus menjadi daya penggerak bagi proses kerja sama Asia Timur.
Sering terdengar sahabat ASEAN yang mengatakan bahwa di antara mitra dialog ASEAN, Tiongkok yang paling menaruh perhatian terhadap ASEAN, paling mendukung ASEAN dan paling banyak menanam modal di ASEAN, sementara paling banyak usulan kerja sama. Dapat dikatakan bahwa kedua pihak merupakan “mitra strategis alamiah.”
Memang benar, selama tahun-tahun terakhir ini, kita terus mendorong kerja sama di berbagai bidang, kita saling membutuhkan, sudah terbentuk komunitas nasib bersama yang saling bergantung dan suka duka bersama. Hubungan Tiongkok-ASEAN sudah menjadi sebuah bendera dalam kerja sama Asia Timur.
Pada setahun yang lalu, Tiongkok mengemukakan usulan untuk membangun Jalan Sutra Laut Abad ke-21 bersama dengan ASEAN dan usulan tentang “Kerangka Kerja Sama Tiongkok-ASEAN 2+7”, termasuk dua kesepahaman politik untuk meningkatkan saling percaya strategis, memfokuskan kerja sama ekonomi serta mengajukan konsep kerja sama pada tujuh bidang titik berat, antara lain kerja sama di bidang-bidang politik, ekonomi, perdagangan, interkonektivitas, moneter, maritim, keamanan, dan pertukaran masyarakat.
Selama satu tahun ini, kerja sama antara Tiongkok dan ASEAN mencapai kemajuan penting. Pada triwulan pertama tahun ini, nilai perdagangan antara kedua pihak mencapai US$346,6 miliar, naik 7,5 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Kita sudah mencapai kesepahaman untuk membangun zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN versi eskalasi dan menghidupkan perundingan resmi. Taman Industri Suzhou Tiongkok-Singapura, Kota Ekologi Tianjin berjalan lancar, kedua pihak sedang mempelajari program kerja sama ketiga antar pemerintah di Tiongkok.
Program kerja sama antara Tiongkok dan Malaysia untuk membangun “dua taman industri di negara masing-masing” dan area kerja sama transnasional antara Tiongkok dengan Myanmar dan antara Tiongkok dengan Vietnam berlangsung secara mantap, kerja sama maritim antara Tiongkok dan Indonesia sudah mencapai keberhasilan.
Tahun ini adalah tahun pertukaran kebudayaan antara Tiongkok dan ASEAN, kita telah mengadakan berbagai aktivitas yang meriah, agar rakyat kedua negara mengenal sepenuhnya pesona budaya Timur, merealisasi penyambungan hati dengan hati.
Walau terdapat pertikaian antara Tiongkok dengan sejumlah negara ASEAN dalam masalah Laut Tiongkok Selatan, namun pertikaian itu tidak seharusnya mempengaruhi kestabilan kawasan dan hubungan umum antara kedua pihak, juga tidak seharusnya membawa dampak bagi kebebasan dan keamanan pelayaran di Laut Tiongkok Selatan.
Mulai dari tahun ini, kita sudah menggelar kontak dan dialog yang efektif mengenai masalah Laut Tiongkok Selatan dan mencapai sejumlah kesepahaman penting. Kita menegaskan “ganda pikiran” dalam menangani masalah Laut Tiongkok Selatan, mengemukakan bahwa pertikaian konkret diselesaikan secara langsung oleh negara-negara terkait melalui perundingan dan konsultasi, perdamaian dan stabilitas Laut Tiongkok Selatan dipelihara bersama oleh Tiongkok dan negara-negara ASEAN.
Kita berkeyakinan penuh dan berkemampuan untuk menangani masalah Laut Tiongkok Selatan, apabila kita mempertahankan rel yang tepat, memelihara momentum dialog dan konsultasi dan meningkatkan kerja sama pragmatis di laut.
Selama pertemuan, saya akan bertukar pendapat dengan para pemimpin berbagai negara mengenai peningkatan kerja sama politik dan keamanan, terus mempelajari dan menandatangani “Perjanjian Kerja Sama Bersahabat Negara Tetangga Tiongkok-ASEAN”, bersama-sama menyusun program aksi ketiga “Deklarasi Bersama Kemitraan Strategis Tiongkok-ASEAN Berorientasi Perdamaian dan Kemakmuran”, mendorong kerja sama di bidang-bidang pertahanan dan keamanan non tradisional.
Kita berupaya menyelesaikan perundingan perdagangan bebas, antara lain eskalasi zona perdagangan bebas Tiongkok-ASEAN dan kemitraan ekonomi komprehensif regional, meningkatkan lebih lanjut level liberalisasi dan kemudahan perdagangan dan investasi di kawasannya, mendorong pengintegrasian ekonomi Asia Timur. Kita perlu memanfaatkan platform Ekspo Tiongkok-ASEAN, mendorong perkembangan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua pihak.
Pihak Tiongkok akan menghidupkan pengumpulan dana tahap kedua sebagai dana kerja sama investasi Tiongkok-ASEAN, China State Development Bank akan mendirikan kredit khusus untuk infrastruktur Tiongkok-ASEAN. Hal tersebut akan menyediakan daya pendorong kuat bagi pembangunan infrastruktur antara kedua pihak.
Kerja Sama Maritim
Kerja sama maritim sudah menjadi titik terang baru bagi kerja sama Tiongkok-ASEAN. Tiongkok mengusulkan untuk menetapkan tahun depan sebagai “tahun kerja sama maritim Tiongkok-ASEAN”, meningkatkan kerja sama di bidang-bidang ekonomi maritim, iptek maritim, pelestarian lingkungan maritim dan konektivitas maritim, mendorong kemakmuran ekonomi bersama, menikmati bersama kepentingan dan memadukan perasaan.
Tiongkok bersedia meningkatkan alokasi dana kepada negara-negara ASEAN yang kurang berkembang, mengintensifkan pertukaran dan kerja sama dengan negara-negara Sungai Mekong di bidang penanggulangan kemiskinan dan perkembangan sosial, mendukung ASEAN untuk memperkecil kesenjangan perkembangan intern.
Komunitas bersama ASEAN akan didirikan pada tahun depan, untuk pertama kali Asia membangun komunitas regional dalam sejarah, maka mempunyai arti atau pertanda, pihak Tiongkok menyambut hal tersebut. Tiongkok akan terus menjadikan ASEAN sebagai arah prioritas dalam kebijakan luar negeri dengan negara-negara tetangga, dengan tegas mendukung persatuan dan perkembangan ASEAN, mendukung pembangunan komunitas bersama ASEAN, mendukung kedudukan dominasi ASEAN dalam kerja sama regional.
Tiongkok dan ASEAN tergolong pihak yang mendapat manfaat dan pemelihara dalam kemakmuran dan kestabilan Asia Timur, maka perlu meningkatkan dialog dan koordinasi, memadukan kepentingan, memimpin negara-negara di kawasannya untuk melangkah ke komunitas Asia Timur. Tiongkok menyambut negara-negara di luar kawasan untuk bergabung dalam kerja sama Asia Timur, memberi sumbangan positif bagi usaha perdamaian dan perkembangan Asia serta Asia-Pasifik.
Li Keqiang merupakan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok. Artikel ini hasil kerjasama VIVA.co.id dengan Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Jakarta.