Teror Sadako Hingga Valak
- REUTERS/Jon Nazca
VIVA – Berbaju putih dan rambut panjang terurai yang menutupi wajahnya, hantu wanita ini merangkak keluar, menebar teror ketakutan dan balas dendam. Itulah hantu Sadako. Sosok menyeramkan ini merupakan salah satu hantu Jepang yang sangat populer.
Sadako diceritakan sebagai jelmaan wanita yang ditemukan tak bernyawa di sebuah sumur tua. Penyebab kematiannya sangat misterius.
Bagi pecinta film horor Jepang, sosok Sadako memang sudah tak asing lagi. Kisah hantu yang diceritakan dalam film Ringu ini diawali dengan kematian siswa SMA di Tokyo setelah menonton sebuah video di asrama.
Salah satu siswa yang meregang nyawa bernama Tomoko yang kebetulan keponakan salah satu reporter televisi Tokyo, Reiko Asakawa. Reiko pun menyelidiki kematian itu. Ia menyadari kematian Tomoko dan beberapa siswa lainnya sangat misterius. Dari penelusurannya ia menemukan kisah Sadako. Ternyata, video yang ditonton Tamako dan siswa lain di sekolah itu mengandung kutukan.
Film Ringu yang dirilis tahun 1998 disutradarai Hideo Nakata. Film yang diangkat berdasarkan novel milik Koji Suzuki ini dibintangi Nanako Matsushima dan Hiroyuki Sanada. Film yang proses pembuatannya menghabiskan waktu sembilan bulan ini disebut sebagai film dengan biaya produksi terbesar di Jepang, sekitar US$13 juta.
Salah satu cuplikan film horor luar negeri. (REUTERS/Mario Anzuoni)
Seperti dilansir dari horrorcultfilms, film Ringu sangat populer hampir di seluruh dunia. Pergerakan hantu dengan gaya merangkak seperti serangga memang baru pertama kali muncul di Ringu. Dan inilah yang membuat film bergenre psikologi horor ini menjadi fenomenal, dan terkenal. Yang berbeda lainnya, Ringu memiliki efek suara setan yang membuatnya terngiang dan sulit dilupakan penonton.
Tak hanya sukses meneror penontonnya, Ringu juga juga meraih sukses di box office dengan menghasilkan 1 miliar Yen. Pujian dan pengakuan dari kritikus film di negara Matahari Terbit yang terkenal sangat kritis juga didapat.
Kesuksesan Ringu ini diikuti kesuksesan film horor lainnya, Ju-On: The Grudge, yang sedikit banyak punya kesamaan dengan Ringu. Salah satunya sosok hantu yang ditampilkan. Jika di Ringu menampilkan Sadako, yang keluar dari sumur dengan merangkak, di Ju-On hantu hantu Sayako merangkak saat turun dari tangga. Keduanya dianggap sebagai sosok hantu yang ikonik.
Mendunia
Ringu menyedot perhatian publik dunia. Keberhasilan film berdurasi 95 menit ini membawa tren baru dalam film bergenre horor. Bahkan, sineas Hollywood tidak mau ketinggalan dengan membuat remake berjudul The Ring. Film itu disutradarai Gore Verbinski pada tahun 2002. The Ring dibintangi Naomi Watts, Martin Henderson, David Dorfman dan Brian Cox.
Hanya saja, seperti dilansir dari horrorcultfilms, masuknya film J Horor ke Hollywood tidak lantas membawa pengaruh dan mengubah perfilman Hollywood. Sutradara AS mengalami kesulitan dalam menerjemahkan 'keseraman'karena kekuatan budayanya serta memiliki kecemasan sosial tersendiri. Oleh karena itu, saat Ringu dibuat versi Hollywood, sosok hantu Sadako pun berubah menjadi Samara.
Gore tertarik mengangkat film Ringu setelah Walker F Parker mengirimkan salinan VHS dari original film asal Jepang tersebut. Gore lalu terinspirasi untuk membuatnya versi Hollywood. Ia juga dinilai cukup berani, karena tak memasang artis-artis papan atas Hollywood saat membuat film tersebut.
"Saya suka fim horor, dan sebenarnya sekarang menjadi lebih suka setelah membuatnya. Saya hanya berpikir mereka lebih bebas karena Anda tidak harus benar-benar menerapkan logika yang sangat ketat. Anda tinggal bereksperimen dengan suara dan gambar," kata Gore saat diwawancara BBC beberapa waktu lalu.
Karena itu saat membuat film The Ring, ia berusaha keras menjaga keaslian cerita. Namun, ada beberapa perombakan yang dilakukannya.
"Kita membuat film di Seattle dan kita fokus dengan menciptakan suasana hati yang suram, dingin. Dan saya merasa ingin mengikuti logika mimpi semacam ini, dan fokus dengan karakter utamanya. Jadi, di satu sisi, ini cukup klinis," ungkapnya.
Film ini juga mendapat pengakuan dari kritikus film dunia. Hanya saja, ada sedikit kritikan yang ditujukan pada film produksi Dreamworks Picture tersebut. Para kritikus mengangap film ini kurang mengekspose pendalaman karakter tokoh-tokohnya.
Meski demikian, kritikan itu tak memengaruhi kesuksesan film tersebut. The Ring meraup sukses di seluruh dunia. Film yang diproduksi dengan biaya US$48 juta tersebut mampu menghasilkan pendapatan sebesar US$249 juta. Catatan angka itu membuat The Ring menjadi salah satu remake yang paling laris hingga muncul sekuelnya, The Ring Two (2005) dan yang terbaru The Rings (2017)..
Salah satu cuplikan film horor luar negeri. (REUTERS/Jon Nazca)
Kesuksesan film The Ring juga membawa pengaruh besar film-film horor Asia lainnya di Hollywood. Para sineas di industri film paling bergengsi itu berlomba-lomba membuat remake dari film horor Asia. Tak hanya Jepang, tapi juga Korea Selatan dan Thailand, seperti The Grunge, The Eye, A Tale of Two Sisters, One Missed Call dan Dark Water.
Kisah si Penumpas Hantu
Hantu lain yang meraih sukses di Hollywood adalah Annabelle yang gentayangan dalam film The Conjuring. Film yang dirilis tahun 2013 ini mengangkat kisah pasangan suami istri, Ed Warren dan Lorraine Warren, yang menangani kasus-kasus mistis yang terjadi di Amerika Serikat. Pasangan paranormal ini mempunyai museum yang menyimpan benda-benda atau barang lainnya dari kasus mistis yang ditangani mereka. Museum itu diberi nama Occult Museum.
Salah satu koleksi museum itu boneka misterius, Annabelle. Kisah boneka Annabelle ini memang bukan menjadi topik utama dalam film yang diperankan Patrick Wilson dan Vera Varmiga ini. Namun, sosok boneka dengan penampakan mata bulat, besar dan lingkaran hitam di sekitarnya itu tampak menyedot perhatian penonton.
Boneka Annabelle ini dirasuki hantu seorang gadis asal Inggris bernama Annebelle Higgins. Boneka ini mampu berpindah-pindah sendiri. Tetapi, yang lebih menyeramkan boneka ini tanpa segan membuat orang celaka.
Cerita utama dari The Conjuring sendiri mengangkat bagaimana pasangan Ed dan Lorraine membantu keluarga Perron, Roger Peron dan Carolyn yang tinggal di sebuah rumah pertanian tua di Harrisville, Rhode Island. Mereka tinggal dengan kelima anak yang semuanya perempuan. Cerita ini mengambil setting tahun 1971.
Keluarga itu mengalami kejadian-kejadian aneh saat menempati rumah tua tersebut. Mulai dari peristiwa yang menimpa anjing mereka, badan Carolyn yang memar tiba-tiba hingga serangkaian peristiwa misterius lainnya, yang menimbulkan ketakutan dan bulu kuduk merinding.
Salah satu cuplikan film horor luar negeri. (REUTERS/Leonhard Foeger)
Berdasarkan hasil investigasi Ed dan Lorraine diketahui bahwa rumah tersebut dihuni penyihir wanita bernama Bathsheba. Ia tega membunuh anaknya sendiri dan ditumbalkan ke iblis, demi kepentingan pribadinya.
Film bergenre horor supernatural ini meraih sukses sejak dirilis di Amerika Serikat dan Kanada, 19 Juli 2013 lalu. The Conjuring mendapat review positif dari para kritikus.
Keberhasilan film yang ditulis Chad Hayes dan Carey W Hayes ini ditandai pendapatan fantastis. The Conjuring mengumpulkan US$318 juta dari seluruh dunia. Padahal, biaya pembuatannya hanya US$20 juta.
Penghasilan yang mencengangkan itu menghasilkan rekor baru untuk The Conjuring sebagai film horor terlaris sepanjang masa. James Wan, mengaku tak pernah menyangka The Conjuring bisa begitu disukai penonton.
"Ketika kami membuat The Conjuring pertama, kami selalu bercanda dan merasa bahwa segala hal tentang Warrens dan apa yang ada di ruangan 'buruan' (hantu) mereka bisa punya kisah masing-masing dan layak difilmkan, tapi kami tidak pernah menyangka mimpi liar itu bisa benar-benar terwujud," ujar James Wan pada Entertainment Weekly.
Kengerian The Conjuring berlanjut di The Conjuring 2. Sekuel film ini dirilis pada 10 Juni 2016. Demam film The Conjuring 2 mewabah di dunia.
Keberhasilan film besutan sutradara James Wan memuncaki box office dianggap banyak pihak tak terlepas dari kesuksesan dan kekuatan jalan cerita film pertamanya. Hal itu diungkapkan Paul Dergarabedian, analis media senior ComScore.
"The Conjuring pertama yang brilian telah menjadi contoh film horor dan telah membangun harapan yang tinggi di film keduanya," ujar Paul, dikutip dari Variety.
Di samping itu, film pertama dan sekuel The Conjuring menjual kasus dan kisah horor nyata yang pernah ditangani pasangan suami istri Ed (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Farmiga).
Dalam film The Conjuring 2, seluruh kisah tadi betul-betul diceritakan seperti kisah aslinya. Bahkan seluruh latar tempat, mulai dari bagian depan rumah, ruangan-ruangan dan furnitur di dalamnya pun sengaja dibuat seperti bentuk aslinya. Begitu pula dengan tampilan para pemain yang dibuat semirip mungkin dengan anggota keluarga The Hodgsons. Hal ini terlihat dari beberapa foto-foto yang ditampilkan di bagian akhir film, membandingkan antara foto asli dan adegan di film.
Teror Valak
Efek menyeramkan dalam film The Conjuring 2 semakin bertambah dengan kehadiran sosok Valak, hantu berwujud suster yang mampu membuat penonton terintimidasi dengan kehadirannya.
Kemunculan hantu valak ini memang menjadi fenomena sendiri. Valak paling mendapat sorotan dari para netizen yang telah menonton film The Conjuring 2.
Di berbagai media sosial, Valak, sang iblis yang menyamar dalam sosok seorang biarawati, sangat populer dan bahkan menjadi bahan meme. Dari karakter yang digambarkan sangat menyeramkan, Valak kini berubah menjadi karakter yang bisa membuat orang tertawa karena berbagai meme yang tersebar secara viral.
Hal ini yang akhirnya membuat publik penasaran dan menebak-nebak asal-usul valak yang menakutkan tersebut. Sebenarnya siapa Valak, dan apakah dia benar-benar nyata?
Week in Weird mengungkap siapa sebenarnya Valak. Menurut panduan The Lesser Key of Solomon, dari abad ke 17, yang mirip seperti Yellowpages dari neraka, Valak (atau bisa juga ditulis Valac, Valax, Ualac, Valu, Valic, Volac) tak lain merupakan pemimpin dari neraka. Intinya, dia sosok terkenal di neraka.
Seringnya Valak digambarkan mengendarai dua kepala naga, dan memerintah 30 pasukan setan. Dia mengambil wajah anak kecil dengan sayap. Valak juga terkenal kuat, dan tidak berbagi kekuatan dengan orang yang memanggilnya. Sutradara James Wan mengatakan, maksud adanya hantu itu untuk menjadi pertanda dari kasus Enfield Poltergeist.
Dan yang menjadi pertanyaan terbesar adalah alasan Valak harus dihadirkan dengan penampakan menyerupai Marilyn Manson di akhir tahun 90-an.
"Saya punya keyakinan kuat di sepanjang film, tapi satu hal yang saya tidak yakin (desain setan)," kata James Wan seperti dilansir Week in Weird.
Freddy Krueger
Wajah dipenuhi luka bakar, tangan berpisau, mata melotot dan bertopi itu sering muncul di mimpi anak-anak remaja Elm Street. Dia adalah Freddy Krueger. Freddy Krueger merupakan salah satu sosok menakutkan dan abadi dalam sejarah film horor.
Frederick Charles atau yang lebih dikenal dengan nama Freddy Krueger ini muncul dalam karakter film A Nightmareon Elm Street. Ia pertama kali muncul dalam Wes Craven A Nightmare on Elm Street di tahun 1984. Di situ, Freddy digambarkan sebagai pembunuh sadis yang menggunakan sarung tangan yang dilengkapi pisau cukur. Ia menggunakan pisau saat membunuh korbannya dalam mimpi, dan menyebabkan kematian di dunia nyata.
Salah satu cuplikan hantu dalam film horor luar negeri. (REUTERS/Leonhard Foeger)
Diceritakan sosok Freddy di dunia mimpi memiliki kekuatan yang sangat superior dan hampir kebal. Kelemahannya adalah saat ditarik ke dunia nyata, ia hidup sebagai manusia normal yang rentan.
Tokoh menakutkan ini diciptakan Wes Carven. Seperti dilansir dari Thelistlove, Wes membuat tokoh Freddy setelah mendengar tentang sekelompok pengungsi muda Kamboja, yang menolak tidur karena mimpi buruk yang sangat mengerikan. Di saat menyerah, mereka meninggal. Sosok ini juga identik dengan Robert Englund yang memerankan Feddy sejak penampilan pertamanya.
Freddy Krueger sendiri merupakan nama orang sungguhan, Fred Krueger. Wes menamai karakter fiktif ini setelah teringat teman yang telah membully-nya selama bertahun-tahun.
Pada awal diciptakan, Freddy dibuat sebagai silent killer, seperti Michael Myers atau Jason Voorhees. Baru pada sekuel Nightmare on Elm Street karakternya dikembangkan menjadi lebih nakal.
Pada tahun 2010, Freddy memenangkan Best Villain di ajang The Scream Awards. Popularitas Freddy juga membuat karakternya dibuat untuk video game Mortal Kombat pada 2011.
Saking populernya, Los Angeles sempat memproklamasikan 12 September 1991 sebagai Freddy Krueger Day. (umi)