Mudik Nyaman ke Kampung Halaman
- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
VIVA.co.id – Pagi itu, ratusan warga Jakarta memadati pelataran Kantor Pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Mereka mengantre untuk mendaftarkan diri mengikuti program mudik gratis yang digelar PBNU bagi masyarakat Jakarta.
Dede (40), seorang ibu rumah tangga warga Pondok Labu, mengaku rela berangkat pagi-pagi dari rumah untuk sampai ke lokasi tersebut. Berdesakan dengan para calon peserta lainnya pun tidak masalah baginya asal mendapatkan tiket mudik.
Kepada VIVA.co.id, Kamis 15 Juni 2017, Dede menceritakan, dia sudah dua tahun tidak mudik ke kampungnya di Bumi Ayu, Jawa Tengah. Keterbatasan biaya membuat ibu satu anak ini harus merelakan untuk melewatkan momen hari raya Idul Fitri bersama di kampung halaman.
"Daftar tanggal 3 Juni, Alhamdulillah tanggal 10 Juni kemarin saya sudah ambil tiketnya," ujarnya.
Di Jakarta, Dede, suami, dan anaknya tinggal di rumah kontrakan sederhana di daerah Pondok Labu, Jakarta Selatan. Penghasilan sang suami sebagai sopir angkot masih belum cukup disisihkan untuk keperluan mudik Lebaran setiap tahunnya.
Bahkan, untuk membiayai hidupnya sehari-hari dan biaya sekolah anaknya, dia pun mendapatkan penghasilan tambahan dari profesi sampingan sebagai asisten rumah tangga harian di kawasan tempat tinggalnya. Namun, hal tersebut tidak mematahkan semangatnya untuk hidup di ibu kota.
Tahun ini, hasratnya untuk melepas kerinduannya dengan sanak keluarganya di kampung akan bisa terwujud. Dia dan anaknya yang baru berusia 9 tahun akan berangkat dengan bus bersama dengan rombongan mudik gratis yang digelar PBNU.
"Suami saya ingin di Jakarta saja cari duit lebih buat kontrakan," tuturnya.
Pendaftaran Mudik Berkah Bareng NU di kantor PBNU, Jakarta. (Twitter/ @nu_online)
Ketua Pelaksana Mudik Berkah Bareng NU, Ibnu Hazen, kepada VIVA.co.id di Jakarta, Senin, 12 Juni 2017 mengatakan, PBNU menyediakan 40 bus dengan total peserta sebanyak 2.320 orang dalam gelaran mudik gratis ini.
Ibnu menuturkan, rute mudik gratis yang disediakan PBNU pada tahun ini yakni, Purwakarta, Subang, Indramayu, Cirebon, Brebes, Tegal, Slawi, Solo, Wonogiri, Semarang, Cilacap, Purwokerto, Malang, Surabaya, Malang, Blitar, Pacitan, Surabaya, Madura, dan daerah Sumatera.
"Alhamdulillah tahun ini baru ke Sumatera, Lampung. Ada dua bus (ke Lampung) dan itu sudah terisi semua," katanya.
Dia menegaskan, mudik gratis dari PBNU ini tak hanya diperuntukkan bagi warga muslim. Namun, diperbolehkan juga warga non-muslim untuk ikut mudik gratis tersebut.
"Karena NU (Nahdlatul Ulama) punya bangsa ini, enggak mengotak-ngotakkan. Tapi utamanya warga NU, baik yang mempunyai KartaNU maupun yang tidak, yang penting amaliah NU. Ada yang non-muslim juga. NU mengayomi semua umat," tuturnya.
Adapun, menurut dia, syarat untuk mendaftar mudik gratis dari PBNU cukup memberikan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) kepada panitia mudik gratis. Namun, dari jumlah kursi yang disediakan sudah terisi semua.
"Nanti berangkatnya tanggal 18 Juni 2017 dari kantor PBNU," katanya.
Tentunya, kata Ibnu, mudik gratis ini PBNU menggandeng sejumlah sponsor, di antaranya Bank Mandiri, Bank Mandiri Syariah, Minuman Larutan Cap Badak, dan Pegadaian.
Selanjutnya, Tradisi Mudik Gratis
***
Tradisi Mudik Gratis
Kisah yang dialami Dede adalah salah satu inspirasi maraknya gelaran mudik gratis oleh banyak institusi pemerintahaan dan swasta. Namun, tujuan utamanya untuk menekan angka kecelakaan yang terjadi pada saat mudik berlangsung.
Upaya itu pun menjadi tradisi bagi berbagai pihak untuk menggelar mudik gratis tiap tahun. Selain Kementerian Perhubungan, beberapa kementerian lain juga rutin menggelar program ini.
Seperti Kementerian BUMN misalnya. Tahun ini sekitar 120 ribu orang menjadi peserta mudik gratis pada musim Lebaran 2017 atau 1438 Hijriah. Mudik dilakukan dengan angkutan bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat udara bekerja sama dengan 25 perusahaan pelat merah.
Staf Khusus III Menteri BUMN, Devy Suradji mengatakan, jumlah BUMN yang ikut serta pada tahun ini meningkat dibanding tahun lalu yang hanya berjumlah 21 BUMN. Jumlah bus pun meningkat dari tahun lalu 1.628 bus menjadi 1.810 bus, kereta api dari 22 rangkaian menjadi 11 rangkaian, kapal dari satu unit menjadi 18 kapal, pesawat dari 1 pesawat tahun lalu kini menjadi 24 pesawat.
Warga antre mendaftarkan diri dalam Mudik Gratis Perhubungan Darat saat peluncuran program tersebut di Blok M Square, Jakarta Selatan, Sabtu, 20 Mei 2017. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Menteri BUMN, Rini Soemarno menjelaskan, peningkatan pelayanan kementeriannya akan program ini merupakan salah satu instruksi Presiden Joko Widodo. Kegiatan ini ditekankan tetap menjadi budaya yang harus ditingkatkan terus kualitasnya.
"Ini kalau bisa, mudik gratis betul-betul suatu budaya yang selalu menjadi puncak kalau hari raya. Jadi bagaimana BUMN maupun yang lainnya, diminta harapannya untuk membantu mereka yang ingin mudik," kata Rini, Selasa 13 Juni 2017.
Rini optimistis dengan sinergi yang dilakukan BUMN, misi tersebut bisa terwujud. Tujuan utamanya untuk menekan angka kecelakaan.
"Jadi, pada tahun ini BUMN betul-betul bersinergi bersama-sama," ungkapnya.
Senada dengan Rini, Direktur Utama BRI, Suprajarto pun menegaskan. BRI berkomitmen untuk terus menjalankan tradisi gelaran mudik gratis ini. Apalagi bagi BRI, program ini bukanlah hal yang baru dilakukan.
"Kami sudah tradisi ya, sudah hampir sepuluh tahun lebih kami (gelar) mudik gratis," ungkapnya.
Selanjutnya, Syarat Unik
***
Syarat Unik
Untuk menarik minat para calon peserta mudik bareng, berbagai program ditawarkan oleh penyelenggara. Mulai dari tanpa biaya, bingkisan Lebaran hingga uang saku bagi para peserta.
Namun, beberapa penyelenggara juga menetapkan syarat dan ketentuan yang unik agar masyarakat bisa mengikuti program mudik gratis tersebut. Salah satunya apa yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Kasubdit Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BKKBN, Firdaus mengungkapkan, peserta mudik bareng yang digelarnya haruslah peserta Keluarga Berencana. Atau masyarakat yang mempunyai anak tidak lebih dari dua orang dan terdaftar di klinik setempat.
"Harus ada buktinya, karena kami minta surat atau kartu KB dan itu dikeluarkan oleh klinik setempat bahwa dia adalah peserta KB," ujarnya kepada VIVA.co.id.
Kenapa peserta KB? Menurutnya, mudik gratis yang digelar merupakan salah satu apresiasi institusinya kepada peserta KB dan keluarga prasejahtera yang mengalami kesulitan keuangan.
"Kami melihat masih banyak masyarakat, khususnya peserta KB yang masih cukup kesulitan untuk mudik, jadi kami bantu fasilitasi," tuturnya.
Warga mendaftarkan diri untuk mengikuti program mudik dan balik gratis 2017 di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 5 Juni 2017. (ANTARA FOTO/Moch Asim)
Selain BKKBN, mudik gratis BRI juga menetapkan syarat yang unik bagi pesertanya. Selain harus nasabah BRI, calon peserta yang diprioritaskan adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah binaannya.
Hal tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan UMKM ke depannya.
"Yang utama (peserta) orang-orang kecil dan UMKM-UMKM kami. Kalau yang bisa bayar sendiri, ya enggak boleh," ujar Suprajarto.
Tahun ini, BRI berencana untuk memberangkatkan sekitar 16 ribu nasabah untuk mudik ke kampung halamannya. Mereka akan berangkat menggunakan bus, kereta, kapal, dan juga pesawat terbang.