Jangan Cuma 1 Emas di Olimpiade!

Sorot 586
Sumber :
  • Vivanews

VIVA - Tahun baru 2020 akan disemarakkan dengan perhelatan olahraga multievent kelas dunia, Olimpiade Tokyo. Atlet-atlet Indonesia pun bersiap memberikan yang terbaik.

Olimpiade jadi ajang olahraga musim panas antarbangsa yang pertama kali digelar pada 1896. Event ini diadakan setiap empat tahun sekali oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Olimpiade dianggap sebagai pertandingan olahraga paling prestisius di dunia dan menampilkan cabang olahraga terbanyak dibanding yang lainnya. Menjadi juara dalam Olimpiade biasanya dianggap sebagai pencapaian terbaik dalam dunia olahraga.

Indonesia kali pertama ikut serta di Olimpiade 1952. Dan sejak saat itu, Indonesia selalu mengirim atlet di tiap Olimpiade. Kecuali 1964, Indonesia absen karena kontroversi seputar perhelatan Games of the New Emerging Forces (Ganefo). Dan pada 1980 ketika Indonesia berpartispasi dalam US-led boycott.

Sepanjang keikutsertaan di Olimpiade, atlet Indonesia telah meraih total 32 medali (19 di bulutangkis, 12 di angkat besi dan 1 di panahan). Dari seluruh negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia berada di peringkat kedua dalam hal jumlah medali emas (7) dan medali keseluruhan (32). Indonesia hanya kalah dari Thailand yang memiliki total 33 medali, dengan sembilan di antaranya emas.

Sementara itu, Olimpiade 2020 akan digelar di Tokyo, Jepang, 24 Juli-9 Agustus 2020. Tokyo diumumkan sebagai kota tuan rumah dalam sidang IOC ke-125 di Buenos Aires, Argentina, 7 September 2013 silam

RI Mulai Bersiap

Komite Olimpiade Indonesia (KOI) terus melakukan persiapan menuju Olimpiade 2020 Tokyo. Dan demi prestasi di ajang empat tahunan tersebut, Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, melangkah dengan lebih dulu membentuk Chef de Mission (CdM).

Okto menyebut, sudah memberikan referensi calon CdM ke Kementeriam Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beberapa hari lalu. Pesan penting dia berikan untuk nantinya CdM terpilih mampu bekerja maksimal.

Sementara itu, Okto juga mengungkapkan, jumlah potensi atlet dari cabang olahraga yang lolos ke Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Menurutnya, Indonesia mempunyai kans untuk mengirimkan 31 atlet untuk turun pada ajang pesta olahraga terbesar di dunia itu.

"Sampai hari ini, potensinya 31 atlet yang bisa ikut, tapi itu kan masih asumsi. Jadi, bisa lebih atau kurang," kata Okto, Kamis 26 Desember 2019.

Ditambahkan, Okto akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengirimkan banyak atlet lolos ke Olimpiade melalui cara kerja sama dengan para cabor. Pasalnya, ada banyak cabang olahraga yang berpotensi lolos kualifikasi Olimpiade.

"Banyak kok yang berpotensi lolos kualifikasi Olimpiade, seperti bulutangkis, panahan, senam, angkat besi, panjat tebing, kano, dan banyak lainnya. Tentu, banyak juga cabor yang bisa memberikan kejutan," ucapnya.

Okto pun mengaku telah berkomunikasi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, untuk membahas pembentukan tim Chef de Mission (CdM) Olimpiade 2020. "Dalam waktu dekat Pak Zainudin akan mengumumlan CdM Olimpiade Tokyo, jadi mohon sabar sedikit," ujar Okto.

Setelah diumumkan secara langsung, NOC akan membentuk tim CdM Olimpiade 2020 sekaligus berkoordinasi dengan cabor-cabor yang berpotensi lolos ke Tokyo. Hingga kini, baru pelari Lalu Muhammad Zohri (atletik), Riau Ega Agatha dan Diananda Choirunisa (panahan), dan penembak putri Vidya Rafika (menembak), yang lolos kualifikasi Olimpiade 2020.

Seperti diketahui, aturan kualifikasi untuk setiap jenis olahraga Olimpiade ditentukan oleh Badan-badan Olahraga Internasional (International Sports Federations). Atlet yang ikut serta secara individu biasanya dapat lolos setelah mencapai tingkat tertentu dalam pertandingan internasional untuk sejenis olahraga.

Umumnya, untuk setiap pertandingan olahraga sebanyak 3 atlet diperbolehkan mewakili negara mereka masing-masing, dipilih oleh Komite Nasional, terutama dalam situasi di mana banyak atlet melebihi standar kualifikasi. Setiap negara juga hanya boleh diwakili oleh satu tim per kompetisi.

Target Indonesia

KOI pun sudah mengusung target di Olimpiade Tokyo nanti. Raja Sapta Oktohari menargetkan pencapaian Indonesia di Olimpiade 2020 lebih baik dibanding edisi 2016 lalu.

***

Seperti yang diketahui, Indonesia pada 2016 hanya meraih satu emas. Itu didapat di cabang olahraga bulutangkis di nomor ganda campuran lewat Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Dan dua medali lain Indonesia adalah perak.

Hasil itu membawa Indonesia menempati peringkat ke-46 dalam ajang Olimpiade 2016. Kali ini, Okto mengusung target lebih baik, harapannya Indonesia jangan cuma meraih satu emas di Tokyo.

"Target Olimpiade 2020 tentunya dapat emas ya. Tapi, lebih baik dibandingkan 2016 lalu, saya yakin bisa lebih dari satu emas," kata Okto ketika dihubungi VIVAnews.

Sebagai pengingat, hanya satu kali Indonesia mendapat lebih dari satu emas sepanjang keikutsertaan di ajang Olimpiade, yakni ketika berlaga pada edisi 1992 silam yang dihelat di Barcelona. Saat itu, Indonesia membawa pulang dua medali emas yang disumbangkan bulutangkis melalui Susy Susanti dan Alan Budikusuma.

Capaian lain pada 1992 yaitu meraih dua medali perak dan satu perunggu. Indonesia akhirnya finis di posisi ke-24 saat itu.