Tiru Hong Kong, Semarang Jadi Kota Ramah Pejalan Kaki
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA – Kota Semarang dinobatkan menjadi kota yang ramah bagi pejalan kaki. Ibu Kota Jawa Tengah ini masuk dalam lima besar kota di Indonesia paling ramah bagi pejalan kaki, melalui sejumlah infrastruktur penunjang.
Julukan itu disematkan oleh lembaga nirlaba Institute For Transformation and Development Policy Indonesia. Dalam sebuah rilis yang ada pada situs direktori wisata WeGo, Kota Semarang sendiri bersanding dengan kota-kota lain di Indonesia seperti Bogor, Solo, Malang, dan Jambi.
Masuknya Semarang sebagai salah satu yang terbaik disebut karena lengkapnya 'street furniture' di jalur pedestrian seperti pot bunga, taman, kursi, dan lampu untuk memberi kenyamanan bagi pejalan kaki. Sejumlah ruas jalan kota Semarang menjadi contoh diantaranya adalah jalur pedestrian di Jalan Veteran, Jalan Diponegoro, Jalan Madukoro, serta Jalan Imam Bonjol Semarang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, beberapa tahun terakhir pihaknya memang mendorong perubahan masyarakat agar lebih mau aktif berjalan kaki. Menurutnya, untuk mengubah kultur masyarakat agar terbiasa berjalan kaki, harus didorong dengan pembangunan infrastruktur kawasannya.
Ia menyebut, riset yang dilakukan oleh Stanford University kepada 700 ribu orang di seluruh dunia, Indonesia disebut sebagai negara yang masyarakatnya paling malas berjalan kaki. Dalam riset tersebut ditemukan fakta bahwa orang indonesia rata-rata hanya berjalan 3.513 langkah setiap hari. Sangat jauh bila dibandingkan dengan masyarakat Hong Kong yang mencapai 6.880 langkah per harinya.
"Karena itu langkah revitalisasi serta penambahan jalur pedestrian di Kota Semarang terus kita lakukan, agar pejalan kaki dapat lebih nyaman saat bepergian. Tolak ukur pembangunannya tidak hanya fisik saja, tetapi juga manfaatnya," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Iswar Aminuddin menambahkan, pada 2017 ini tidak kurang dari 6.000 meter jalur pedestrian baru dibangun di Semarang. Angka tersebut merupakan lompatan yang sangat besar bila dibandingkan total jalur pedestrian kota Semarang pada tahun 2016 yang hanya berkisar 3000 meter saja.
"Dan sesuai arahan Pak Wali Kota, jalur pedestrian yang dibangun kita buat semenarik mungkin, serta seaman, dan senyaman mungkin agar bisa merangsang masyarakat untuk mau berjalan kaki," kata Iswar.
Selain street furniture, untuk merangsang masyarakat untuk berjalan kaki, Pemerintah Kota Semarang juga menyediakan layanan wifi gratis yang tersebar di 120 titik.
"Jadi untuk pejalan kaki yang mau duduk-duduk di kursi, kita sediakan wifi gratis untuk lebih nyaman," katanya.