Curug Goong, Air Terjun Cantik Tersembunyi di Cianjur

Curug Goong di Cianjur
Sumber :
  • VIVA/Lutfi Dwi Puji Astuti

VIVA – Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di kawasan Cianjur, Jawa Barat ternyata memiliki curug atau air terjun cantik yang tersembunyi. Meski belum banyak yang tahu, namun air terjun yang diberi nama Curug Goong ini perlahan mulai dikenal wisatawan.  

Lokasinya di Kampung Tabrik, Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Cianjur. Saat VIVA mengunjungi tempat ini di sela acara Program AQUA Lestari, Senin, 27 November 2017, butuh usaha dan perjuangan untuk melihat cantiknya Curug Goong. Kebetulan, saat itu hujan deras mengguyur. Medan untuk menuju curug sangat licin. Jika tak hati hati bisa mudah terperosok ke dalam jurang.

Ini karena kawasan menuju curug belum dikelola, sehingga tak ada pegangan yang aman untuk turun menuju curug yang terjal tersebut. Di sebelah kanan menuju curug yang tanpa pembatas dan pegangan adalah jurang dengan pohon-pohon yang rimbun.  

Bahkan agar lebih aman, sebaiknya wisatawan yang hendak berkunjung ke Curug Goong, didampingi oleh warga sekitar.  

Setelah lelah berjuang menuju turunan terjal sepanjang 600 meter dari gapura desa, akhirnya terdengar juga suara gemuruh air terjun. Saat semakin mendekat, terlihat air terjun yang turun dari ketinggian 40 meter. 

Setiap minggunya, kawasan curug ini dikunjungi oleh ratusan wisatawan lokal dan luar daerah Cianjur. Namun, saat akhir pekan jumlah pengunjungnya bisa bertambah dua kali lipat.

"Ke depan curug ini akan dikelola menjadi tujuan wisata. Kami sudah merencanakan pengembangan tersebut dalam waktu dekat seiring rencana pemerintah setempat bersama PT AQUA Investama menjadikan kawasan Tabrik sebagai kawasan Agrowisata,” kata Kabid Wilayah I, Diah Kurani ditemui di Kampung Tabrik, Cianjur,  Jawa Barat, Senin, 27 November 2017.

Jika anda penyuka petualangan dan tertarik melihat indahnya Curug Goong, jangan lupa banyak berdoa dan tak takabur selama perjalanan. Sebab di kawasan ini, masih ada kawanan macan tutul, primata awo Jawa, lutung,  elang Jawa dan juga babi hutan.  

"Tapi jangan takut,  selama habitat mereka tidak dirusak,  mereka tidak akan keluar untuk mengganggu manusia,” kata salah seorang staf Pengendali Ekosistem di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, ditemui di kesempatan yang sama.