Prosesi Adat Boti Meriahkan Festival Wakatobi Wave 

Prosesi Adat Boti
Sumber :
  • VIVA.co.id/Kama Egi

VIVA – Suasana rumah Bupati Wakatobi, Arhawi, seketika ramai. Suara nyanyian lagu-lagu adat dari seratusan ibu-ibu berkumandang dari kejauhan. Mereka mendekati rumah bupati dengan berseragam adat. 

Tidak saja ibu-ibu, para kaum lelaki dan anak-anak juga tampak dalam barisan ini. Mereka berjalan kaki dan membawa sebuah perahu kecil yang telah dihias sedemikian rupa. Ada puluhan jenis makanan dalam perahu tersebut. 

Dalam masyarakat lokal, kegiatan ini dinamakan Ritual Adat Boti. Kegiatan ini adalah untuk mempertemukan beberapa orang anak dengan bupati. Jumlah anak-anak itu ada tiga orang. 

"Mereka baru saja selesai melaksanakan prosesi adat sunatan atau disebut karia," kata Kepala Adat, H. La Anepuru kepada VIVA.

Kedatangan mereka di rumah jabatan Bupati Wakatobi untuk membawa sejumlah penghasilan, baik hasil laut maupun perkebunan. Hal ini untuk tanda terima kasih kepada Bupati yang sebelumnya memakaikan pakaian kepada anak mereka yang akan melaksanakan ritual sunatan. 

Kepercayaan adat Wakatobi bagi anak-anak yang akan disunat harus menjalani sejumlah prosesi adat seperti kapakea atau di Indonesia kan berarti dihias oleh pejabat kerajaan atau pemerintah saat ini. Sehingga anak-anak yang telah menjalani proses adat kapakea maka wajib memberi rasa terima kasih kepada pemimpinnya. 

"Iya rasa terima kasih kami. Sekaligus meminta restu juga agar anak kami juga bisa menjadi penerus yang baik dan bijaksana," kata H. La Anepuru. 

Kegiatan ini juga di hadapan pemerintah Wakatobi sebagai pemberi warna di tengah-tengah perayaan festival Wakatobi Wave 2017. Pemerintah mengungkapkan bahwa kegiatan ini adalah identitas adat istiadat Wakatobi yang selalu terjaga. (ase)