Dikunjungi Jutaan Turis, Amsterdam Larang Buka Toko Baru
- Pixabay/djedj
VIVA.co.id – Kota Amsterdam telah dikunjungi lebih dari 17 juta wisatawan tahun lalu. Angka ini meningkat sebesar 12 juta sejak tahun 2011. Bahkan, angka ini jauh lebih besar dibandingkan jumlah penduduk kota, yang sebesar 850 ribu orang.
Tak ayal kenyataan itu membuat pemerintah kota Amsterdam membuat sebuah larangan untuk membuka lebih banyak lagi toko perbelanjaan, seperti suvenir bagi wisatawan. Mengingat seluruh kota dipenuhi oleh banyak wisatawan karena tertarik berbelanja ke Amsterdam.
Wakil wali kota, Kajsa Ollongre mengatakan, kepada salah satu surat kabar setempat bahwa perlunya tindakan tegas mengingat padatnya wisatawan yang ingin berbelanja. Ia pun menilai banyak toko menawarkan berbagai macam barang, yang sama, hanya untuk menggaet wisatawan.
"Keseimbangan telah hilang. Kami hanya mendapatkan hal yang sama, dan itu tidak baik untuk kualitas hidup kita," katanya seperti yang dikutip Express, Jumat 6 Oktober 2017.
Untuk itu, maka peraturan ini dibuat agar adanya keseimbangan di ibu kota Belanda ini. Tak hanya itu, larangan ini pun merupakan tindakan untuk menghindari masalah yang tengah di hadapi di beberapa kota di Eropa, seperti Venesia. Bahkan, ironisnya warga Venesia ingin keluar dari negara itu akibat banyaknya wisatawan ke sana.
Juru Bicara Marketing Amsterdam, Janine Fluyt, mengatakan, bahwa Amsterdam bukanlah museum terbuka. Seharusnya warga dan wisatawan yang ada di sana harus seimbang.
Untuk diketahui, tak hanya Amsterdam yang melakukan hal ini untuk menekan jumlah kedatangan wisatawan. Banyak destinasi di Eropa sendiri telah melakukan sejumlah aksi untuk memprotes kedatangan wisatawan ke negara mereka.
Salah satunya yang menonjol adalah adanya tulisan grafiti penolakan wisatawan di beberapa kota, seperti di Majaroca dan Barcelona. Karena banyaknya kapal pesiar ke Spanyol sehingga kota tersebut dipenuhi oleh ribuan wisatawan.