Pemburu Paket Travel Murah Diprediksi Membludak di KTF 2017

Kompas Travel Fair 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA.co.id – Pameran Kompas Travel Fair 2017 kembali digelar di Jakarta Convention Center Senayan mulai tanggal 1-3 September 2017.

General Manager Iklan Harian Kompas, Dorothea Devita berharap target jumlah pengunjung pameran selama tiga hari ini bisa sesuai dengan yang diharapkan.

"Target pengunjung dalam tiga hari ini diprediksi bisa mencapai 45 ribu pengunjung. Sementara untuk puncak keramaian pengunjung, dari pengalaman tahun lalu itu biasanya terjadi di hari kedua, atau hari Sabtu besok," kata Devita saat ditemui di kawasan JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 1 September 2017.

Puncak tertinggi jumlah pengunjung  diprediksi pihaknya akan terjadi pada hari kedua pameran, atau tepatnya hari Sabtu.

Meski pameran dibuka tepat di hari raya Idul Adha, namun Devita mengakui jika tingginya animo masyarakat cukup mengejutkan pihak penyelenggara. Pameran baru dibuka sekitar pukul 13:00 WIB siang, namun antrean pengunjung telah mengular di depan ticket box sejak pukul 09:00 WIB pagi.

Perbedaan cukup signifikan dalam penyelenggaraan KTF keenam ini dibanding tahun-tahun sebelumnya, Devita mengaku jika aspek penawaran harga tiket dan paket wisata kepada para pengunjung memang lebih dahsyat dalam tahun ini.

"Kita tahun ini memberikan penawaran super spesial dibanding tahun lalu, karena kita juga bekerja sama dengan semua pihak airlines yang terlibat untuk benar-benar memberikan penawaran harga yang semenarik mungkin," kata Devita.

Ketika ditanya destinasi negara atau tujuan wisata mana yang mendominasi penjualan berdasarkan data tahun lalu, Devita mengaku jika Jepang masih merupakan negara tujuan wisata favorit bagi para pelancong asal Tanah Air.

Namun, untuk tahun ini, pihaknya masih akan melihat perkembangan terkait destinasi mana yang akan diserbu oleh para pecinta traveling tersebut.

"Kalau untuk tujuan favorit berdasarkan KTF 2016 yang lalu itu, Jepang masih jadi favorit dan sangat laku. Kalau negara-negara tujuan lain yang sempat tinggi penjualannya itu Eropa ya misalnya. Tapi kalau untuk tahun ini kita belum lihat, karena yang tujuan domestik pun banyak kita buka nih penawarannya," ujar Devita.