Melongok Peninggalan Peradaban Betawi di Setu Babakan
- VIVA.co.id/Isra Berlian
VIVA.co.id – Jakarta memang telah didominasi oleh warga pendatang, namun kebudayaan Betawi masih terpelihara di Perkampuangan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan. Setu Babakan telah ditetapkan sebagai kawasan cagar Budaya Budaya.
Setu Babakan akan menjadi tuan rumah Festival Lebaran Betawi 2017 pada 29-30 Juli 2017. Festival ini akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Tokoh adat Betawi, Haji Chaerudin mengatakan, Setu Babakan memiliki sejumlah benda-benda arkeolog Betawi yang menunjukkan peradaban Betawi.
Peninggalan kebudayaan Betawi ini dipamerkan di Gedung Unit Pengelolaan Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu.
"Iya biar orang Jakarta tahu sejarah Jayakatra (Jakarta). Boleh dong ke depan Jakarta maju tapi tidak kehilangan peradaban ini sendiri," katanya kepada VIVA.co.id, saat ditemui di lokasi, Jumat 28 Juli 2017.
Salah satu arkeolog yang ditampilkannya di Gedung ini yang cukup menarik untuk diketahui adalah bendera duplikat Jayakatra. Banyak dari kita yang mungkin tidak mengetahui bahwa nama yang benar itu adalah Jayakatra bukanlah Jayakarta. Jayakatra ini berarti kejayaan yang gilang gemilang.
"Jayakarta itu dulu namanya Sunda Kelapa, pelabuhan tertua dari kerajaan Pajajaran. Setelah menaklukkan Sunda Kelapa dari Portugis diubah namanya jadi Jayakatra oleh Syarief Hidayatullah Panglimanya Fatahilah Jayakatra pertama," katanya.
Selain itu juga ada Naskah silsilah Kerajaan Galuh, yang merupakan kerajaan Sunda Purba. Dipamerkan pula beragam batu-batuan peninggalan Betawi.
Seperti batu giok lambang persahabatan Kerajaan Tiongkok dengan kerajaan Taruma aksara China. Kemudian batu Badar Ulung, yang biasa digunakan oleh Jawara Betawi, Goban Sebanan yang merupakan Golok Khas Betawi, hingga Bilah Kapak Purba Kali Pesanggrahan.