Begini Kondisi Bandara Tersepi di Dunia

Bandara Internasional Mattala Rajapaksa, Sri Lanka
Sumber :
  • nine

VIVA.co.id – Sebuah bandara di setiap negara, layaknya menjadi tempat yang paling sibuk. Ratusan, bahkan ribuan orang hilir mudik untuk datang dan pergi dari negara tersebut. Namun, apa jadinya jika sebuah bandara tidak memiliki kegiatan tersebut?

Dilansir dari laman nine, Rabu 12 Juli 2017, sebuah bandara di Sri Lanka menjadi satu-satu bandara yang jarang melakukan aktivitas penerbangan. 

Pada 2013, Sri Lanka membuka bandara Internasional Mattala Rajapaksa yang pembangunannya menghabiskan biaya US$270 juta, atau setara dengan Rp3,5 triliun. Bandara ini merupakan bandara terbesar kedua di Sri Lanka, sekaligus menjadi bandara paling sepi di dunia. 

Bandara ini sebetulnya sama dengan bandara internasional lainnya memiliki toko perbelanjaan, loket cek-in, tempat tunggu untuk kelas bisnis, kafe, arsitektur bandara yang indah, bahkan memiliki landasan pacu yang dapat melayani pesawat tipe A380.

Bandara yang namanya diambil dari nama mantan Presiden Sri Lanka, Mahindra Rajapaksa yang memiliki arsitektur dengan harga ratusan juta dolar ini diharapkan mampu mendatangkan wisatawan ke Sri Lanka. Namun akhirnya pembangunan bandara ini dikritisi dan disebut sebagai sebuah proyek yang sia-sia. 

Setiap harinya, bandara ini hanya melayani 70 orang penumpang, angka ini berbeda jika dibandingkan dengan rata-rata penumpang di bandara internasional lainnya yang jumlahnya per harinya rata-rata sebesar 250 ribu wisatawan. 

"Sebanyak 50 sampai 75 wisatawan per harinya yang berangkat dari bandara ini," kata Manajer Bandara, Upul Kalansiriya kepada BBC

Kalansirinya menyebutkan, hanya ada satu maskapai penerbangan yang ada di Bandara ini. 

"FlyDubai adalah operator penerbangan terjadwal kami dan satu-satunya operator penerbangan bandara ini. FlyDubai sendiri melayani rute Colombo ke Malata ke Dubai," tuturnya.

Jadi, mengapa bandara tidak beroperasi seperti yang diharapkan? Padahal lokasi bukan menjadi masalah utama. Bandara Internasional Mattala Rajapaksa tidak jauh dari tempat-tempat wisata, atau pusat kota, namun berada di kota kecil Hambantota yang berpenduduk 23 ribu orang. Hingga kini masa depan bandara masih belum jelas.