Destinasi Seru di NTT Selain Pulau Komodo dan Labuan Bajo
- ANTARA/Nyoman Budhiana
VIVA.co.id – Pulau Komodo dan Labuan Bajo masih menjadi destinasi utama Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menarik kunjungan wisatawan ke sana. Banyak wisatawan datang ke sana untuk menikmati keanekaragaman seni dan budaya masyarakat NTT.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu, saat berbincang dengan VIVA.co.id di Gedung Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu 5 Juli 2017. Ia menyebut bahwa setiap destinasi NTT memiliki kekhasan tersendiri yang memikat wisatawan untuk mengunjungi NTT.
"Daerah yang di highlight di tahun ini ada Pulau Komodo, yang terkenal dengan hewan kadal raksasa yang mendiami pulau tersebut. Kemudian, Labuan Bajo masih menjadi highlight, karena memang minat wisatawan datang ke NTT banyak ke Labuan Bajo untuk melakukan snorkeling dan diving mengingat pulau ini sangat menonjolkan wisata bahari yang sangat indah," ucapnya.
Diutarakannya, Flores, Sumba dan Timor mempunyai ratusan wisata budaya. Pemerintah daerah juga menambahkan daya tarik dengan menyelenggarakan festival seni dan budaya untuk memancing wisatawan.
Selain itu, Marius juga menyebut ada beberapa destinasi lain yang tersebar di NTT yang juga menjadi highligt dan bisa dimasukkan ke dalam daftar tempat yang bisa dikunjungi wisatawan.
Bagi wisatawan yang menyukai jenis wisata yang berbau pantai bisa mengunjungi Pulau Rote Ndao. Pantai ini memiliki tujuh gulungan ombak yang cocok untuk selancar. Pantai ini pun setiap hari dimasuki oleh turis-turis internasional yang hobi berselancar.
Bagi pencinta wisata bahari selain Pulau Rote Ndao, wisatawan juga bisa berkunjung ke Alor yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Di sana dijelaskan oleh Marius, ada sebuah taman laut yang sangat indah yang terletak di teluk Maumere dan Allor.
Di daerah Ende ada Danau Kelimutu yang selalu berubah-ubah warnanya. Ada tiga warna, yakni merah putih biru, namun sekarang warnanya berubah-berubah sejalan perubahan vulkanologi.
Perubahan warna itu karena aktivitas gunung api, dan menjadi pertanda akan kemungkinan terjadi gempa di daerah tersebut.
"Jadi kalau terjadi gempa di Sumatera nanti tunggu saja satu atau dua hari gempa di Ende. Kalau di Sumatera sudah digoyang kita akan tahu ada gempa, karena warna danau tersebut berubah," paparnya.
Bagi para wisatawan yang menyukai sejarah, bisa menyelusuri daerah Ende.
Di Ende terdapat situs sejarah terpopuler, yang berkaitan dengan mantan presiden pertama Indonesia, Soekarno. Bung Karno ketika zaman penjajahan pernah dibuang ke Ende tepatnya di Bogondiko pada tahun 1934-1938, sebelum kemudian diasingkan ke Bengkulu pada 1938-1942.
"Di Ende inilah dia mendapatkan falsafati Pancasila," katanya.
Kemudian di Sumba juga ada situs megalitikum, kuburan megalitikum dan rumah-rumah khas Sumba yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing dan nusantara. Di sisi lain, Flores ada kampung tradisional yang dikenal dengan nama Wae Rebo. Di sini ada tujuh bangunan kuno berusia ratusan tahun yang sangat unik.