Pulau Hashima di Jepang Kini Jadi Kota Mati

Salah satu bangunan di Pulau Hashima, Jepang.
Sumber :
  • YouTube

VIVA.co.id – Seorang fotografer asal Australia, Shane Thomas secara khusus mengeksplor beberapa tempat di dunia yang sudah terbengkalai. Baru-baru ini, ia berkunjung ke Pulau Hashima di Nagasaki, Jepang.

Thomas memang menganggap reruntuhan tempat-tempat yang kini terbengkalai memiliki daya tarik tersendiri. Menurutnya, reruntuhan tempat terbengkalai adalah sisi gelap yang sering tak terlihat dari tempat tujuan wisata yang populer.

Saat berada Pulau Hashima, seperti dilansir dari laman Nine, Thomas menemukan sebuah resor terbengkalai yang dulunya dikenal dengan sebutan ‘Hawaii of Japan’ atau ‘Hawaii-nya Jepang’. Ia pun segera mengabadikan setiap bangunan unik di setiap resor tersebut.

Diketahui, Pulau Hashima dulunya adalah pulau penambang yang ramai. Pulau bekas tambang ini pun diketahui telah ditinggalkan oleh penduduknya sejak 1974 silam.

Semenjak ditinggalkan, pulau ini merupakan salah satu pulau yang pada akhirnya dilarang dikunjungi oleh siapapun. Namun, Thomas sendiri bisa menyambangi kawasan tersebut secara legal.

Pulau Hashima sebagai pulau pertambangan batu bara didirikan pada tahun 1800-an pada puncak revolusi industri Jepang. Pada tahun 1950-an, populasi pulau itu berada pada posisi terbesar dengan 5.259 penduduk, yang kebanyakan bekerja di tambang yang berbahaya itu.

Pada masanya, pulau tersebut terdiri dari sebuah kota kecil dilengkapi dengan lebih dari 30 bangunan, di antaranya supermarket, rumah sakit, sekolah, perpustakaan, bioskop, bar, restoran dan masih banyak lagi.

Namun kini, alam telah mengambil alih apa yang dulunya merupakan tempat bagi komunitas yang ramai. Resor yang dikenal sebagai Hawaii-nya Jepang itu kini menjadi kota mati yang terlihat mengerikan bahkan hanya dari foto-fotonya. (mus)