Melihat Dekat Tambang Batu Bata Alami di Karaba
- davidpacephotography
VIVA.co.id – Batu bata biasanya terbentuk dari tanah liat, tetapi di Karaba, sebuah desa kecil Afrika di barat daya Burkina Faso, batu bata digali dari lereng bukit. Bukit ini, terbuat dari laterit, batu berwarna merah kaya akan zat besi dan alumunium.
Secara historis, laterit dipotong menjadi batu bata berbentuk blok dan digunakan dalam bangunan. Di Angkor Wat, Kamboja, dan situs Asia Tenggara lainnya, Anda dapat menemukan banyak konstruksi yang terbuat dari laterit.
Laterit dapat dengan mudah dipotong dengan sekop dalam bentuk blok ukuran biasa, ketika basah dan lembut. Ketika batu kering, laterit akan mengeras, sehingga membuatnya lebih susah untuk dipotong.
Dikatakan bahwa seni penggalian bahan laterit menjadi batu, pertama kali dikembangkan di benua India. Laterit pertama kali dinamai oleh ahli geografi Skotlandia Francis Buchanan Hamilton, ketika ia menemukan formasi laterit di India selatan pada tahun 1807. Ia menamakan laterit dari kata Latin, yang berarti batu bata.
Tambang batu bata laterit di Karaba telah beroperasi selama hampir 30 tahun. Hanya menggunakan sekop, pekerja mengukir batu bata dari batuan padat dan menjualnya di desa-desa terdekat untuk digunakan sebagai bahan bangunan untuk rumah dan dinding.
Seorang fotografer Amerika, David Pace yang telah memotret di tambang Karaba setiap tahun sejak 2008 mempunyai berbagai cerita tentang tambang ini.
"Saya terpikat oleh kualitas arsitektur ruang, warna yang memesona dan orang-orang sangat luar biasa yang bekerja di sana, tambang tersebut seperti magis, selalu berubah karya seni buminya," kata David.
Selain itu, David juga mengatakan bahwa penambang bekerja berdampingan dalam tim, dari tiga sampai lima orang, tapi setiap orang menjual batu bata sendiri dan menghasilkan keuntungan dari hal tersebut.
Dilansir laman Amusing Planet, walaupun hanya sebagai pembuat batu bata, orang lokal ini bisa mendapatkan kehidupan yang layak dengan standar Burkina. (asp)