Seoul Bakal Bangun Musala di Stasiun Kereta Bawah Tanah
- VIVA.co.id/Zahrotustianah
VIVA.co.id – Pasar wisata muslim di dunia, begitu berkembang pesat setiap tahunnya. Bahkan, CrescentRating, situs yang fokus terhadap wisata halal, memperkirakan pasar wisata muslim ini akan menyumbang pendapatan lebih dari US$200 miliar di 2020 mendatang.
Berbagai negara, baik yang banyak berpenduduk muslim maupun bukan, berlomba-lomba meningkatkan sektor pariwisata halal mereka. Malaysia adalah negara yang tergabung dalam Organisation of Islamic Cooperation (OIC) dengan pariwisata muslim terbaik sejak 2011, versi Global Muslim Travel Index (GMTI). Sementara itu, dari negara nonmuslim, Singapura jawaranya.
Keseriusan banyak negara dalam menggarap pasar wisata halal, juga dilakukan Korea Selatan. Meski belum masuk dalam deretan teratas GMTI, Korea Selatan, terutama Seoul, berkomitmen akan meningkatkan kenyamanan untuk para turis muslim.
Saat ini, setidaknya ada 70 restoran halal di Korea Selatan, yang tersebar di berbagai titik lokasi. Beberapa di antaranya, sudah mendapat sertifikasi halal dari Korea Muslim Federation, sebut saja Ied Restaurant dan Makkan yang terletak di kawasan Itaewon, Seoul.
Di kawasan ini jugalah, Seoul Central Mosque, masjid terbesar di Seoul berdiri. Para turis muslim biasanya akan berkunjung untuk menunaikan salat di sini.
Selain restoran, Seoul Metropolitan Government mengungkapkan, rencana mereka untuk membuka tempat ibadah, atau musala di beberapa sudut Ibu kota tersebut.
"Di (stasiun) subway saat ini, memang belum ada, tetapi rencananya tahun depan akan dibangun tempat ibadah di stasiun besar yang ada di sini," ujar Oh Je Seong, director Tourism Business Division Seoul Metropolitan Government, saat ditemui di Seoul, Korea Selatan, beberapa waktu lalu.
Pihak kota Seoul berharap, bisa lebih banyak meningkatkan fasilitas halal, agar turis muslim lebih banyak dan nyaman selama berada di kota Namsan Tower tersebut. (asp)