Komunitas Pencinta Jamu Dirikan Pusat Penelitian Herbal
- VIVA.co.id/Bimo Aria
VIVA.co.id – Kian hari jamu kian dilupakan keberadaannya. Banyak orang yang meninggalkan jamu, karena rasanya yang sedikit pahit, dan terkesan kuno bagi sebagian orang. Padahal, selain berkhasiat dan baik untuk tubuh, jamu sendiri merupakan salah satu warisan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Berangkat dari hal itu, Sentra Jamu Indonesia, yang merupakan komunitas para pencinta jamu hadir untuk melestarikan warisan budaya Indonesia dan mengembangkan jamu secara berkelanjutan.
Komunitas yang diprakarsai oleh Sofyan Hidayat, yang juga merupakan Ketua Yayasan Sentra Jamu Indonesia ini, mengatakan bahwa komunitas ini didirikan untuk pengembangan kemanusiaan melalui diskusi, pameran peragaan karya atau dokumentasi.
"Sentra jamu Indonesia ini nantinya akan menjadi pusat edukasi, penelitian, sekaligus publikasi obat-obatan herbal asli Indonesia. Karena kita tahu potensi obat herbal di Indonesia amat besar," ujar Sofyan saat menggelar jumpa pers di Sentra Jamu Indonesia, Kebon Jeruk Jakarta Barat, Jumat 19 Agustus 2016.
Seniman Arswendo Atwimiloto yang juga turut hadir, mengatakan bahwa Sentra Jamu Indonesia tidak hanya terbatas pada pembahasan jamu, melainkan juga seluruh warisan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia.
"Pendekatan budaya menempatkan jamu sebagai warisan budaya yang sakti dan terbukti membentuk tata nilai kita, sebagaimana keris, batik atau nasi goreng. Kita bersyukur dengan cara menjaga keberadaannya," katanya.
Sentra Jamu Indonesia secara resmi telah dibuka dan telah diresmikan pada Rabu 10 Agustus 2016 lalu. "Saya juga berharap tempat kni menjadi pusat informasi mengenai jamu Indonesia, terutama sebagai warisan budaya, heritage, bersama karya budaya lain,' kata Sofyan.