Faro a Colon, Monumen untuk Mengingat Christopher Columbus
- Wikipedia
VIVA.co.id – Bertempat di Santo Domingo Este, Republik Dominika, berdiri sebuah monumen dengan panjang 210 meter. Seperti dilansir laman Amusing Planet, monumen ini dinamakan Faro a Colón atau dalam Bahasa Inggris berarti Columbus Lighthouse.
Bangunan ini berawal dari gagasan seorang sejarawan asal Dominika, Antonio Delmonte y Tejada. Dalam bukunya bertajuk History of Santo Domingo yang diterbitkan pada 1852, ia mengungkapkan ide untuk mendirikan monumen sebagai bentuk penghormatan bagi Christopher Columbus di Santo Domingo.
Beberapa dekade kemudian seorang warga Amerika Serikat, Pulliam William Ellis, mengangkat kembali wacana itu pada media setempat. Akhirnya gagasan ini mulai menjadi realita pada 1923, ketika semua pihak sepakat untuk mendirikan monumen tersebut.
Kompetisi pun digelar untuk menentukan siapa arsitek yang berhak merancang monumen. Kompetisi yang diikuti 455 partisipan dari 48 negara ini kemudian melahirkan satu pemenang, yakni seorang arsitek asal Skotlandia, Joseph Lea Gleave.
Pada tahun 1986, pembangunan monumen dimulai. Pembangunan monumen ini menelan biaya sekitar US$70 juta dan butuh waktu enam tahun hingga akhirnya diresmikan pada 1992.
Sekilas bangunan ini tak terlalu mencolok. Namun, monumen bergaya mercusuar tersebut ternyata dilengkapi dengan lampu sorot yang membentuk salib. Cahayanya begitu terang hingga dapat dilihat dari Puerto Rico.
Setidaknya ada 150 lampu sorot ditanam dalam bangunan tersebut. Namun lampu sorot ini jarang diaktifkan karena memerlukan daya listrik yang besar.
Jika dahulu monumen ini diperuntukkan sebagai mausoleum maka kini menjadi tempat pameran untuk koleksi milik sejumlah negara di Benua Amerika, Eropa, dan negara-negara Asia.