Sensasi Menginap di Hotel Tanpa Dinding dan Atap

Hotel Null Stern, tanpa dinding dan atap di Swiss
Sumber :
  • Null Stern

VIVA.co.id – Hotel yang menawarkan keindahan alam ini akan memberikan pengalaman berbeda bagi Anda. Itu lantaran hotel unik satu ini sengaja dibuat dinding maupun atap sama sekali.

Berada di bawah langit Swis, hotel dengan konsep tidak biasa ini merupakan kreasi dari pelaku bisnis hotel Null Stern yang bekerja sama dengan pelaku penyedia jasa Daniel Charbonnier. Keduanya menciptakan gaya berkemah baru dengan membuat tempat menginap yang berbeda.

Terletak di pegunungan Graubünden, tempat menginap baru itu diperkenalkan dengan desain tanpa dinding, atap bahkan kamar mandi.

Dilansir laman Daily Mail, tempat menginap yang berupa satu tempat tidur itu bisa disewa dengan tarif 191 Poundsterling atau sekitar Rp3,3 juta per malam. Para tamu akan disuguhkan pemandangan alam dari ketinggian 1.969 meter di atas permukaan laut.

Desain setiap kamarnya pun dibuat dengan sangat minimal dengan hanya satu kasur double, meja dan lampu. Sementara untuk kamar mandi, para tamu harus menggunakan kamar mandi umum yang dapat dijangkau dengan 10 menit berjalan kaki.

Meski begitu, hotel ini tetap menyediakan pelayan yang akan menyambut dan melayani sarapan para tamu dengan menyajikan menu roti isi salami dan kopi di pagi hari.

Sebelum melakukan pemesanan, para tamu akan diberikan peringatan sebelumnya bahwa kamar tersedia setiap hari antara musim semi dan gugur, tapi pesanan mereka bisa sewaktu-waktu dibatalkan jika cuaca buruk.

Ini bukan satu-satunya hotel dengan unik yang dibuat oleh pendiri Null Stern, Frank dan Patrik Riklin. Jika diterjemahkan, nama perusahaan mereka berarti bintang ‘nol’. Dan, mereka menggunakan slogan, 'satu-satunya bintang adalah Anda', yang berarti grup layanan jasa ini memiliki nilai bintang nol. Meski begitu, menginap di hotel mereka akan memberikan Anda pengalaman tidur di bawah jutaan bintang di langit.

Dua bersaudara tersebut memang merupakan seniman konseptual yang menggunakan hotel sebagai media mereka berekspresi. Karya mereka sebelumnya adalah mengubah bunker nuklir di salah satu kota di Swiss, Teufen, menjadi sebuah hotel.

"Meskipun versi hotel ini jauh berbeda dari karya mereka yang pertama, bunker nuklir, esensi dan jiwa dari konsepnya masih tetap sama, menjadikan para tamu sebagai obyek yang merasakannya dan fokus pada hal yang tak berwujud dengan mengurangi hal lainnya menjadi lebih minimal," kata Daniel Charbonnier.