Pertumbuhan MICE Digenjot Demi Bersaing di Dunia
- Viva.co.id/Linda Hasibuan
VIVA.co.id – Kementerian Pariwisata terus melakukan berbagai upaya untuk mencapai target jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan mancanegara (wisman). Tahun ini, jumlah wisnus ditarget sebanyak 260 juta dan 12 juta wisman.
Salah satu yang dilakukan kementerian teknis adalah dengan meningkatkan pertumbuhan kunjungan wisatawan dengan tujuan meeting, incentive, convention, exhibition (MICE). Karena itu, Kementerian Pariwisata melakukan rapat koordinasi (rakor) lintas provinsi untuk memperkuat koordinasi para stakeholder dalam mewujudkan Indonesia sebagai destinasi MICE kelas dunia.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (BP3N) Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty mengatakan bahwa pemerintah telah menempatkan MICE sebagai produk unggulan dalam pariwisata nasional.
"Saat ini MICE telah masuk ke dalam lima teratas dalam mendatangkan wisman. Menteri Pariwisata Arief Yahya memberi amanat agar pertumbuhan MICE lebih ditingkatkan dari 5 persen menjadi 10 persen pada 2019 mendatang," ujar dia saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu, 1 Juni 2016.
Esthy menambahkan bahwa selain pertumbuhannya, daya saing MICE di Indonesia juga perlu digenjot. Menurut data International Congress and Convention Association (ICCA), MICE Indonesia berada di posisi 42 dunia dan peringkat 12 untuk kawasan Asia Pasifik.
Jumlah kegiatan event MICE tercatat sebanyak 76 event. Sedangkan kegiatan event MICE diperkirakan akan meningkat menjadi 150 pada 2019.
Dalam kesempatan ini, Esthy berharap agar kegiatan rakor MICE dapat menghasilkan pemikiran sebagai usulan yang dapat dilaksanakan para pelaku bisnis MICE di Tanah Air. Hal ini semata-mata untuk memperkuat MICE Indonesia agar dapat memenangkan persaingan bisnis MICE di kawasan ASEAN, Asia Pasifik dan dunia.
Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Bisnis dan Pemerintah, Deputi BP3N Kementerian Pariwisata, Tazbir memaparkan bahwa kegiatan MICE dalam negeri terus meningkat terutama di lingkungan korporasi, bisnis dan pemerintahan. Peningkatan ini terjadi karena kegiatan MICE di dalam negeri kini memiliki fasilitas konvensi dan pertemuan yang representatif.