Sejarah Asal Mula Perayaan Hari Eropa di Dunia

Konferensi pers perayaan Hari Eropa
Sumber :
  • Viva.co.id/Rintan Puspitasari

VIVA.co.id – Meski ramai dirayakan setiap tahun, dan banyak masyarakat Indonesia turut serta dalam keseruannya, namun masih sedikit yang mengetahui sejarah awal Hari Eropa. Biasanya selama hampir sebulan, negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa mengadakan berbagai acara di belahan dunia lainnya, termasuk di Indonesia.

Hari Eropa yang diperingati setiap tanggal 9 Mei merupakan simbol perdamaian dan persatuan di Eropa. Hari Eropa bertujuan mengingatkan orang-orang bahwa Uni Eropa secara aktif menjangkau ke bagian belahan dunia lainnya, serta membangun hubungan erat.

"Makna 9 Mei sebagai hari nasional, hari yang ditujukan pada semua orang Eropa untuk merayakan berdirinya Uni Eropa," kata Vincent Guérend, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, saat membuka konferensi pers Bulan Eropa di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin, 9 Mei 2016.

Lebih lanjut Vincent menceritakan, alasan 9 Mei menjadi hari bersejarah bagi Uni Eropa, karena memperingati deklarasi yang dikemukakan Menteri Luar Negeri Prancis, Robert Schuman pada tahun 1950. Lima tahun setelah Perang Dunia (PD) 2, beliau mengimbau Jerman dan negara Eropa lainnya untuk berkonsolidasi menghindari peperangan di masa yang akan datang.

"Inilah awal integrasi Eropa. Landasan utama pembentukan integrasi Uni Eropa ini adalah untuk menciptakan sebuah wilayah yang damai, dan makmur, mengingat selama abad 20, Eropa dilanda peperangan yang berimbas hingga belahan dunia lainnya," jelasnya.

Hal itu semakin menarik, saat proses integrasi berkembang, dimulai dari enam negara yang membentuk sebuah persatuan atau konsolidasi, berkembang hingga menjadi 28 negara, yang mencakup kurang lebih sekitar 500 juta penduduk. Dari yang semula hanya konsolidasi sektor batu bara dan baja, kini mencakup sektor yang lebih luas, seperti ekonomi hingga politik.

Di Indonesia sendiri perayaan Bulan Eropa ini juga disambut baik oleh masyarakat Indonesia, serta dengan banyaknya rangkaian acara yang digelar oleh negara-negara yang termasuk dalam Uni Eropa. Seperti Prancis yang menggelar Le Printemps Français atau Festival Seni Prancis-Indonesia, yang pada tahun ini dibuka dengan ditandai adanya wayang layang mulai tanggal 28 April hingga 11 Juni di beberapa kota besar di Indonesia.

Kemudian serangkaian konser dan pameran yang diselenggarakan Belanda tanggal 11 hingga 28 Mei 2016 dan Hari Internasional Bahasa dan Kebudayaan Portugal pada 9 Mei.