Menikmati Malam di Festival Kalimas Surabaya
Minggu, 17 Mei 2015 - 12:14 WIB
Sumber :
VIVA.co.id - Pemerintah kota Surabaya sukses menggelar wisata sungai malam hari, Festival Kalimas, Sabtu malam 16 Mei 2015. Festival yang digelar hingga Minggu ini, banyak menarik perhatian ribuan pengunjung dari dalam maupun luar Surabaya.
Festival ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Kota Pahlawan yang ke 722. Festival Kalimas yang diisi lomba balap perahu naga, lampion, dan pertunjukan musik itu terfokus di tiga titik sepanjang sungai Kalimas yakni Taman Skatepark dan BMX, Taman Ekspresi dan Taman Prestasi.
Baca Juga :
Festival ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Kota Pahlawan yang ke 722. Festival Kalimas yang diisi lomba balap perahu naga, lampion, dan pertunjukan musik itu terfokus di tiga titik sepanjang sungai Kalimas yakni Taman Skatepark dan BMX, Taman Ekspresi dan Taman Prestasi.
Festival Kalimas 2015 dibuka langsung oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Orang nomor satu di Kota Pahlawan itu ikut menaiki perahu karet untuk memimpin arak-arakan perahu hias di Kalimas.
“Saya tidak memberi sambutan. Sejak tadi anak-anak sudah muter-muter (putar-putar) dan kecapekan, jadi kita langsung saja," ujar Risma yang lantas ikut bergabung dalam salah satu perahu.
Risma ikut membaur dengan 35 peserta Festival Kalimas. Ke 35 tim peserta lomba dayung menggunakan berbagai jenis perahu, seperti, perahu naga, perahu dayung, perahu mesin serta perahu karet.
Risma berulang kali mengatakan, tujuan utama festival ini adalah menghidupkan kembali fungsi sungai kebanggaan warga dan ikon Surabaya itu. Posisi Kalimas yang membelah kota membuat sungai ini menjadi 'denyut nadi' utama aktivitas hilir-mudik perahu kecil sejak zaman Majapahit hingga penjajahan Belanda.
Pemkot Surabaya telah menjaga kebersihan Kalimas dan ingin memanfaatkan sungai Kalimas sebagai identitas Surabaya.
Sepanjang Sungai Kalimas mulai dari Monumen Kapal Selam (monkasel) sampai Taman Ekspresi (depan Hotel WETA) dihiasi Cahaya lampion untuk menambah kehangatan festival. Tata lampu disiapkan agar pengunjung dapat melihat segala aktivitas festival di atas sungai dengan jelas.
Para peserta lomba festival menggunakan kostum unik dan beragam. Di antaranya, kostum Dayak, bajak laut, Reog Ponorogo, Koarmatim, pakaian adat Madura (kaos motif garis-garis merah dan putih), pakaian kedokteran, serta berbagai kostum lainnya.
Para peserta memperagakan antraksi unik di atas perahunya sesuai dengan tema kostum yang dikenakannya. (one)