Gili Trawangan Dinobatkan Jadi Destinasi Wisata Nomor Satu Dunia

Gili Trawangan, Lombok.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Lombok, VIVA – Media asing Traveland Leisure, menempatkan destinasi wisata Gili Trawangan di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada urutan satu dunia. Tentu hal ini menambah catatan positif bahwa Indonesia betul-betul diperhitungkan dalam sektor pariwisata.

Sebagai informasi, Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen dan hal ini bisa dilakukan melalui sektor pariwisata. Bahkan data pada tahun 2022 menyebutkan, sektor pariwisata telah mampu menghasilkan PDB sebesar 4,3 persen atau Rp842.303,16 miliar, adapun devisa pariwisata sebesar US$4.260 juta, dan menyerap tenaga kerja pariwisata sebanyak 21,26 juta orang di tahun 2021. Scroll untuk info selengkapnya, yuk!

Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Sukantono sebelumnya mengatakan, salah satu yang bisa dioptimalkan adalah sektor pariwisata. Karena menurutnya, industri tersebut memiliki multiplayer effect ekonomi yang pasti ke sektor lainnya, seperti manufaktur, UMKM dan jasa.

"Pariwisata kita ini masih kurang dimaksimalkan saat ini, padahal kita punya wisata alam dan budaya yang sangat berlimpah yang tidak dimiliki oleh negara lain," ujar Bambang Haryo dalam keterangannya, dikutip Jumat 10 Januari 2025. 

Sejumlah wisatawan asing duduk di salah satu restoran di Pantai Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Tanjung, Lombok Utara, NTB. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Politisi Partai Gerindra ini bahkan mengatakan bahwa destinasi wisata berbasis laut dan pantai sangat bisa menjadi salah satu andalan dalam meningkatkan sektor ekonomi.

"Juga di sepanjang pantai kita yang panjangnya 81.290 km, 40 persennya bisa dipakai untuk wisata laut, snorkeling, diving, dan ini yang saya katakan tidak dimiliki oleh negara lain," tutupnya.

Sementara itu, salah satu tokoh pemuda NTB, Sam Sjafriel juga menyebutkan hal yang sama terkait destinasi wisata yang menjadi sumber ekonomi lokal masyarakat setempat.

"Orangtua kami sudah melakukan pembukaan lahan di sini sejak tahun 1970-an, dan kami betul-betul menjaga kelestarian alam, baik daratan maupun unsur kelautannya," ujar Sam, salah satu tokoh pemuda asli NTB, dalam sebuah diskusi terkait destinasi pariwisata NTB. 

Sam mengatakan, bahwa NTB memiliki Pendapatan Asli Daerah 80 persen yang rata-rata dari keseluruhannya berasal dari destinasi wisata.

"Kami sejak dulu sudah mengandalkan destinasi wisata di sini. Makanya, kami buatkan hukum adat yang sudah ada sejak jaman dulu, tidak ada yang boleh berkelahi berebut lahan usaha, dan hasil dari apa yang kami dapatkan di sini kami buat masjid, musala, bantu bangun sekolah dan tentunya santunan untuk anak-yatim agar mereka juga memiliki masa depan seperti anak-anak di luar NTB pada umumnya," tutup Sam.