Kertha Gosa Destinasi Favorit Turis Asing di Timur Bali, Kunjungan Wisman Capai 750 Orang Per Hari
- VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)
Bali, VIVA – Desa Wisata Kertha Gosa menjadi destinasi favorit wisatawan mancanegara yang berada di wilayah Timur Pulau Bali. Terletak di jantung kota Semarapura, Kabupaten Klungkung, Kertha Gosa merupakan komplek bangunan atau balai pengadilan warisan Keraton Semarapura.
Kertha Gosa yang beratapkan ijuk memiliki 3 obyek peninggalan jaman Keraton Semarapura yang telah menjadi Cagar Budaya yakni, Balai Kertha Gosa, Balai Kembang berbentuk persegi panjang dengan Kolam Taman Giri serta Gapura Keraton.
Di sisi bagian barat terdapat bangunan bergaya Eropa yakni sebuah Musium Semarapura yang dahulunya merupakan gedung sekolah bekas Belanda.
Pemandu Wisata Bahasa Perancis Suarsana menjelaskan, Balai Kertha Gosa merupakan tempat Raja Semarapura untuk mengadakan musyawarah tentang keamanan kerajaan dan peraperadilan.
"Balai Kertha Gosa sebagai tempat sidang pengadilan pada jaman kerajaan," jelas Suarsana di kawasan Desa Wisata Kertha Gosa, Kabupaten Klungkung, Bali, Rabu, 20 November 2024.
Balai Kertha Gosa dan Balai Kembang memiliki langit-langit atap berupa lukisan-kukisan tradisional bermotif wayang gaya Kamasan.
Menurutnya, simbol-simbol yang ada dalam lukisan di langit-langit Balai Kembang juga menjelaskan arti kelahiran seseorang.
"Sesuai dengan kalender Bali misalnya Umanis, Paing, Pon, Wage, Kliwon. Misalnya orang lahir Umanis dengan simbol berbentuk anjing atau pohon itu yang menjadi simbol di sini," jelasnya.
"Disini umumnya sebagai tempat upacara manusia yadnya pada saat ada Raja Klungkung," imbuhnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung Ni Made Sulistiawati mengatakan, kunjungan ke obyek wisata Kerta Gosa didominasi wisatawan asing.
"Jumlah kunjungan rata-rata mencapai 500-750 orang per hari," kata Made Sulistiawati saat pemantauan dan pengecekan Pungutan Wisatawan Asing (PWA) dari Dinas Pariwisata Bali di destinasi pariwisata terbuka Kerta Gosa, Klungkung, Rabu, 20 November 2024.
Sulistiawati menekankan, petugas obyek wisata telah diberikan pemahaman untuk menyampaikan ketentuan pungutan wisatawan asing tersebut.
"Melalui petugas retribusi di Kerta Gosa selalu menyampaikan ketentuan untuk wisman membayar PWA, itu selalu disampaikan oleh petugas kami," jelasnya.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Provinsi Bali Cokorda Bagus Pemayun mengatakan, secara random, jumlah wisman yang dilakukan pengecekan di Desa Wisata Kertha Gosa sebanyak 36 orang.
Dari data yang ada, lebih dari 90% telah melakukan pembayaran PWA melalui aplikasi. Mereka sudah mengantongi voucher pembayaran.
7 orang wisman diketahui belum membayar PWA dan disarankan langsung membayar di lokasi melalui aplikasi lovebali. Dari tujuh wisman yang belum membayar 5 orang menginap di kawasan Ubud dan 2 orang di sebuah private vila di Sanur, Denpasar.
"Yang belum membayar kita dorong untuk membayar melalui aplikasi lovebali, kalau yang sudah membayar harus diperlihatkan barcode nya untuk kita cek," kata Cok Bagus.
Fakta lain yang ditemukan dalam pemeriksaan itu adanya sejumlah pemandu wisata justru tidak mengetahui bahwa tamu yang mereka bawa telah melakukan pembayaran dengan bukti voucher Levy.