10 Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia Tahun 2024

Ilustrasi wanita/sedih.
Sumber :
  • Pexels/Garon Piceli

VIVA Travel  – Untuk mendapatkan wawasan tentang kesejahteraan global, berbagai indeks dan laporan telah menyoroti tingkat kebahagiaan dan kepuasan di berbagai negara

Meskipun sebagian negara menunjukkan tingkat kepuasan dan kemakmuran yang tinggi, negara-negara lainnya berhadapan dengan masalah ketidakbahagiaan dan ketidakpuasan yang meluas. 

Saat memasuki tahun 2024, yang menjadi tahun penuh dengan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, penting untuk mengidentifikasi negara-negara yang memiliki tingkat kebahagiaan terendah di dunia.

Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia 2024

Bukhara, Uzbekistan

Photo :
  • Instagram @a_lubna_

Dikutip dari currentaffairs, pada tahun 2024, Uzbekistan menghadapi predikat suram karena dianggap sebagai negara paling tidak bahagia secara global. Dilanda oleh ketidakstabilan ekonomi, gejolak politik, dan kerusuhan sosial, warga negara ini bergulat dengan ketidakpuasan dan keputusasaan yang meluas. Tingkat pengangguran yang tinggi, kemiskinan, dan terbatasnya kebebasan berkontribusi terhadap suasana hati nasional yang suram. 

Meskipun memiliki warisan budaya yang kaya, Uzbekistan berjuang untuk menemukan harapan di tengah tantangan yang ada, menyoroti kebutuhan mendesak akan upaya reformasi dan revitalisasi yang berarti.

10 Negara Paling Tidak Bahagia di Dunia Tahun 2024

Warga Australia memakai masker berjalan di kawasan CBD Melbourne di Victoria.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Xinhua-Bai Xue

Berikut daftar 10 negara paling tidak bahagia di dunia pada tahun 2024:
1. Uzbekistan
2. Inggris
3. Afrika Selatan
4. Brazil
5. Tajikistan
6. Australia
7. Mesir
8. Irlandia
9. Irak
10. Yaman

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebahagiaan Suatu Negara

Kebahagiaan suatu negara dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kemakmuran ekonomi hingga kohesi sosial dan kelestarian lingkungan. Memahami faktor-faktor ini dapat memberikan wawasan mengenai keseluruhan kesejahteraan dan kualitas hidup yang dialami oleh warga suatu negara. Berikut adalah beberapa faktor kunci yang berkontribusi terhadap kebahagiaan suatu negara:

Stabilitas Ekonomi: Perekonomian yang stabil dengan tingkat pengangguran yang rendah, distribusi pendapatan yang adil, dan peluang pertumbuhan ekonomi sangat penting untuk memupuk kebahagiaan. Stabilitas ekonomi memungkinkan individu untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, mengejar aspirasi, dan menikmati tingkat keamanan finansial tertentu.
- Jaringan Dukungan Sosial: Sistem dukungan sosial yang kuat, termasuk keluarga, teman, dan jaringan komunitas, memainkan peran penting dalam meningkatkan kebahagiaan. Hubungan sosial memberikan dukungan emosional, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Layanan Kesehatan Berkualitas: Akses terhadap layanan kesehatan berkualitas merupakan hal mendasar untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Negara-negara dengan sistem layanan kesehatan yang berkembang dengan baik serta menawarkan layanan yang terjangkau dan komprehensif berkontribusi terhadap kebahagiaan dan umur panjang warganya.
Pendidikan dan Pembelajaran Seumur Hidup: Pendidikan adalah alat yang ampuh untuk pengembangan pribadi, pemberdayaan, dan mobilitas sosial. Akses terhadap pendidikan berkualitas membekali individu dengan keterampilan, pengetahuan, dan peluang untuk pertumbuhan pribadi dan profesional, sehingga meningkatkan rasa kepuasan dan kebahagiaan.
Pemerintahan yang Baik dan Stabilitas Politik: Pemerintahan yang efektif, supremasi hukum, dan stabilitas politik sangat penting untuk menumbuhkan kepercayaan, kohesi sosial, dan rasa aman di antara warga negara. Institusi pemerintahan yang transparan dan akuntabel berkontribusi terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat suatu negara.
Faktor Budaya dan Lingkungan: Keanekaragaman budaya, pelestarian warisan budaya, dan kelestarian lingkungan juga berperan penting dalam membentuk kebahagiaan suatu bangsa. Negara-negara yang menghargai dan mempromosikan keragaman budaya, pelestarian lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan cenderung memiliki tingkat kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih tinggi di antara warganya.
Keseimbangan Kehidupan-Kerja: Keseimbangan kehidupan kerja-kehidupan yang sehat, termasuk jam kerja yang masuk akal, pengaturan kerja yang fleksibel, dan kesempatan untuk bersantai dan berekreasi, sangat penting untuk meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi tingkat stres di kalangan individu.
Kebebasan Pribadi dan Kebebasan Sipil: Penghormatan terhadap hak individu, kebebasan, dan kebebasan sipil merupakan hal mendasar untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan. Negara-negara yang mengutamakan kebebasan pribadi, hak asasi manusia, dan kesetaraan menumbuhkan rasa bermartabat, otonomi, dan kepuasan di antara warga negaranya.
Kesetaraan dan Inklusi Sosial: Mendorong kesetaraan, inklusi, dan keberagaman sosial membantu mengurangi kesenjangan sosial, diskriminasi, dan marginalisasi dalam masyarakat. Negara-negara yang memperjuangkan keadilan sosial, kesetaraan kesempatan, dan kebijakan inklusif menciptakan lingkungan di mana semua individu dapat berkembang dan berkontribusi terhadap kebahagiaan kolektif.
- Rasa Memiliki Tujuan dan Hubungan yang Bermakna: Terakhir, memupuk rasa memiliki tujuan, makna, dan rasa memiliki dalam komunitas sangat penting untuk meningkatkan kebahagiaan. Negara-negara yang mendorong keterlibatan masyarakat, kesukarelaan, dan hubungan bermakna antar individu akan menumbuhkan rasa solidaritas dan kesejahteraan kolektif.