Candi Arjuna, Wisata Sejarah Menakjubkan di Dataran Tinggi Dieng
- VIVA/Agus Setiawan
Wonosobo – Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, memiliki tempat wisata bersejarah yang perlu kamu ketahui. Salah satu tempat wisata tersebut yaitu Kompleks Candi Arjuna.
Saat VIVA berkunjung ke sana pada Sabtu, 28 Oktober 2023, banyak pengunjung yang berwisata di Kompleks Candi Arjuna. Kebanyakan dari mereka adalah wisatawan rombongan. Lantas, seperti apa sejarah dari Candi Arjuna ini? Dan berapa harga tiketnya? Berikut informasi selengkapnya.
Kompleks Candi Arjuna
Dataran Tinggi Dieng menyimpan kumpulan candi yang meluas. Diperkirakan, area candi ini mencakup wilayah hingga 90 hektare, namun hanya sebagian yang telah direnovasi. Di antara sekian banyak candi di Dataran Tinggi Dieng, Kompleks Candi Arjuna adalah yang terluas.
Berlokasi di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Kompleks Candi Arjuna menempati area sekitar 1 hektare. Di sana, lima candi berdiri megah: Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra, dengan Candi Semar sebagai pengecualian, sementara empat candi lainnya menjadi tempat peribadatan utama.
Setiap candi memiliki ciri khas dalam bentuk dan hiasannya, menandakan era pembangunan yang berbeda. Candi Arjuna terindikasi sebagai candi tertua, sementara Candi Sembadra sebagai yang terbaru, dengan pengaruh kebudayaan lokal yang kuat.
Kompleks candi ini pertama kali ditemukan pada abad ke-18 oleh tentara Belanda, Theodorf Van Elf. Awalnya, candi tenggelam dalam air dan pertama kali direstorasi oleh H. C. Corneulius, seorang Inggris, sekitar 40 tahun setelah penemuan, dilanjutkan oleh J. Van Kirnbergens.
Ketika berada di Kompleks Candi Arjuna, kamu mungkin tidak akan menemukan patung yang biasanya menghiasi candi. Patung-patung asli disimpan di Museum Kailasa, dekat kompleks, sementara beberapa lainnya telah hilang.
Dari empat candi utama, hanya Candi Arjuna yang dilengkapi dengan candi pendamping, Candi Semar. Candi Arjuna juga dianggap sebagai candi tertua, dibangun pada abad ke-8 M oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno.
Selain kelima candi utama, ada Candi Setyaki sekitar 200 meter ke barat. Candi ini memiliki dua bangunan, namun hanya satu yang masih berdiri, dan yang lainnya hanya reruntuhan. Candi Setyaki didirikan untuk memuja Dewa Syiwa dan diyakini dibangun di era yang sama dengan Candi Arjuna. Kompleks ini kerap menjadi tempat pelaksanaan ritual keagamaan, seperti Galungan dan ruwatan anak gimbal.
Tiket masuk dan parkir
Untuk tiket masuk yaitu Rp20 ribu. Dengan membayar Rp20 ribu, kamu juga bisa memasuki kawasan Kawah Sikidang yang jaraknya tidak jauh dari sana. Setelah kamu membeli tiket, jangan sampai hilang tiketnya. Sebab tiket tersebut untuk bukti, jika kamu ingin ke Kawah Sikidang. Jika kamu lebih dulu dari Kawah Sikidang, maka kamu tinggal memperlihatkan tiket tersebut ke petugas di Kompleks Candi Arjuna.
Saat masuk ke area ini, kamu diharuskan mengenakan sebuah kain yang telah disediakan. Kamu cukup bayar seikhlasnya saja.
Soal potret-memotret tenang saja, sebab di sana ada fotografer yang bisa membantu kamu mengambil gambar yang ciamik. Mau di cetak bisa, atau hanya filenya saja juga bisa. Tiga foto dikenakan biaya Rp10 ribu. Untuk cetak fotonya, dikenakan mulai dari Rp15 ribu.
Untuk biaya parkir motor sebesar Rp3 ribu, mobil Rp5 ribu, dan bus Rp10 ribu. Pastikan untuk keluar dan masuk di pintu yang sama. Sebab, di Kompleks Candi Arjuna ini ada dua pintu masuk.
Itulah informasi mengenai tempat wisata bersejarah Kompleks Candi Arjuna. Pastikan setiap berkunjung ke tempat wisata, kamu mendapatkan tiket resmi sebagai bukti. Selamat berlibur dan tetap jaga tempat wisata dari sampah agar pengunjung lain yang hendak berwisata merasa nyaman.