Ngadem di Kledung Park Gunung Sindoro, Bisa Kemping Sekaligus Glamping
- VIVA/Teguh Joko Sutrisno.
VIVA Travel – Bagi yang suka jalan-jalan ke Wonosobo tentu kenal benar dengan Lembah Kledung Temanggung. Karena, baik dari Semarang maupun dari Yogyakarta, jika akan ke Wonosobo akan melewati Lembah Kledung atau Kledung Pass.
Posisinya yang berada di antara Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing membuat panorama di sini sangat eksotis. Posisinya yang berada di ketinggian 1.400 mdpl, membuat Kledung sering diselimuti kabut, udaranya sangat sejuk, segar, dan kaya oksigen. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.
Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah menyebut lokasi ini terletak di daerah terbuka dekat Sindoro dan Sumbing, dengan jalan yang lebar dan mulus sehingga mudah dijangkau.
Kondisi alam inilah yang membuat Kledung kini tumbuh menjadi tempat favorit wisatawan dan pelaku perjalanan untuk singgah, menikmati panorama, rehat, dan menyantap kuliner khas.
Ada beberapa rest area dengan konsep resto dan penginapan di Kledung. Satu di antaranya adalah Kledung Park. Kalau dari arah Semarang, Yogyakarta, atau Temanggung, posisinya berada persis di sisi jalan utama sebelah kanan atau di lereng Gunung Sindoro.
Menurut pengelola Kledung Park, setiap hari banyak yang singgah ke tempat ini, baik itu wisatawan maupun yang sedang perjalanan bisnis dan lain-lain.
"Kelebihan lokasi kita ini, bisa melihat dua gunung sekaligus. Yaitu Sumbing di landscape depan dan Sindoro di landscape belakang. Kemudian resto untuk santap kuliner dan rehat dekat dengan jalan utama, dengan posisi lebih tinggi, sehingga ideal untuk menikmati keindahan pemandangan sekitar," jelas Sugeng Riyanto, bagian operasional Kledung Park.
Yang cukup menarik, tempat ini juga menyediakan penginapan dengan konsep kemping dan glamping. Untuk kemping, tersedia tenda dome ala pendaki gunung dengan ukuran cukup besar yang bisa menampung 4 orang lengkap dengan busa alas tidur, sleeping bag, dan teras untuk kumpul-kumpul.
Sedangkan untuk glamping, berupa bangunan segitiga yang dilengkapi kamar, tempat tidur, teras, dan dapur kecil untuk menyeduh teh dan kopi.
"Okupansi rata-rata sekitar 50 persen. Tapi kalau hari Sabtu dan Minggu serta libur bisa lebih dari itu. Bahkan pada libur Lebaran hari kedua hingga keempat bisa penuh," ungkapnya.
Bagi anak-anak dan rombongan keluarga, destinasi ini cukup ideal karena ada taman di area yang relatif datar. Di situ, ada mini ranch untuk ternak kelinci dan domba, arena ATV, arena panahan, serta walking trek untuk jalan-jalan.
Untuk kuliner, wisatawan bisa menikmati aneka makanan khas dan makanan umumnya. Seperti mendoan, pisang goreng, wedang uwuh, kopi khas Gunung Sindoro, nasi goreng, dan lain-lain.
"Untuk kopi kita memakai kopi hasil panen di Gunung Sindoro yang terkenal dan pernah jadi juara. Ada jenis kopi robusta dan arabika, serta perpaduan keduanya," kata Sugeng.
Yang mau wisata dan jalan-jalan di area Jawa Tengah, lokasi ini pantas masuk list agenda liburan.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno