Serunya Healing ke Mini Great Wall Cheung Chau Hong Kong
- VIVA/Isra Berlian
VIVA Travel – Cheung Chau menjadi salah satu pulau di Hong Kong yang memiliki daya tarik tersendiri. Berjarak sekitar 30 menit menggunakan kapal feri cepat dari Central Pier menuju Outlying Islands, pulau ini diketahui menjadi destinasi pilihan warga lokal di akhir pekan.
Tidak hanya wisatawan lokal, Cheung Chau juga menarik bagi wisatawan asing termasuk Indonesia. Salah satu aktivitas menarik yang bisa dilakukan selama berada di Cheung Chau adalah hiking menikmati pemandangan alam.
Perjalanan dimulai ketika Anda turun dari pelabuhan menuju ke arah pantai kemudian akan ada jalur hiking menuju mini great wall. Nama Mini Great Wall ini lantaran deretan pagar granit yang terlihat mirip dengan Tembok Besar China.
Deretan pagar ini terbuat dari berbagai bebatuan berbentuk khusus termasuk Loaf Rock, Rock of Ringing Bell, Eagle Rock, Fa Peng Rock, Human Head Rock, Rock of the Skull, Yuk Saai Shek, dan Tortoise Rock.
Sepanjang perjalanan Anda akan disuguhkan dengan pepohonan di kanan kiri membuat perjalanan Anda terasa lebih sejuk. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Sesampainya di lokasi tersebut Anda akan menemukan pendopo bergaya Chinesee berwarna abu-abu untuk beristirahat sambil menikmati hamparan luas biru yang merupakan Laut China Selatan dan sejumlah kapal-kapal.
Lokasi ini bisa menjadi tempat healing yang menarik terkhusus jika kalian datang di weekdays lantaran tidak terlalu banyak wisatawan yang datang.
Anda bisa menikmati hembusan angin perbukitan dan pemandangan hamparan luas biru laut China Selatan yang bisa merileksasikan pikiran kita yang terbebani dengan pekerjaan atau yang lainnya.
Selain itu, jika Anda tidak mau hiking Anda menikmati pantai Cheng Chau Tung Wan Beach yang tenang.
Pantai berpasir putih ini bisa menjadi lokasi healing ada berbagai aktivitas menarik yang dilakukan misalnya berenang, windsurfing, surfing, hingga kayak. Atau kamu yang hanya ingin tenang duduk di pinggir pantai sambil memandang air laut juga bisa menjadi cara healing lainnya.
Di pulau ini juga diketahui terdapat beberapa kuil yang berada di perbukitan seperti Tin Hau, yang dibangun untuk menghormati Dewi Laut dan santo pelindung para nelayan.
Selain itu ada juga Kuil Pak Tai yang didedikasikan untuk Pak Tai, Dewa Laut dan santo pelindung komunitas nelayan setempat.
Dibangun pada tahun 1783, kuil ini menampilkan desain tradisional Tiongkok, dengan ubin keramik indah yang menghiasi atapnya, serta pahatan naga dari batu.
Sebagai informasi untuk menyebrang ke pulau ini menggunakan feri dikenakan biaya HKD 26,2 atau setara Rp 50.699 sekali jalan.