Pulau Paskah, Pulau Terpencil nan-Misterius di Samudra Pasifik

Pulau Paskah/Easter Island
Sumber :
  • Wikimedia/kallerna

VIVA Travel – Jika kamu melihat peta dunia, ada sebuah titik di tengah perairan Samudra Pasifik yang begitu luas. Namun rupanya titik tersebut bukan sekadar titik, melainkan sebuah pulau. 

Pulau tersebut bernama Pulau Paskah atau Easter Island. Walaupun letaknya terpencil dan bisa dibilang antah berantah, pulau ini termasuk ke dalam wilayah negara Chile, Amerika Selatan dengan jarak 3.515 km sebelah Chili Daratan.

lokasi Pulau Paskah dalam globe dunia

Photo :
  • Wikimedia/Aplaice

Dilihat dari satelit, Pulau Paskah berbentuk segitiga sepanjang 23 km dengan lebar 11 km dan luas 163 km persegi. Titik tertinggi pulau ini yakni Gunung Terevaka yang memiliki ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. 

Selain karena letaknya, Pulau Paskah terkenal dengan kumpulan patung berbentuk manusia raksasa yang bernama moai. Menurut situs Khan Academy, moai kemungkinan diukir untuk memperingati leluhur penting dan dibentuk dari sekitar tahun 1000 hingga paruh kedua abad 17. Maka dari itu Pulau Paskah masuk dalam daftar situs warisan dunia UNESCO. 

Berikut sederet fakta-fakta Pulau Paskah yang VIVA himpun dari berbagai sumber.

Latar belakang Pulau Paskah

Hanga Roa, ibu kota Pulau Paskah dilihat dari Gunung Terevaka

Photo :
  • Wikimedia/kallerna

Pulau ini diberi nama Paskah tidak lain karena ditemukan saat hari paskah pada tahun 1722 oleh ahli navigasi asal Belanda bernama Jakob Roggeveen. Kala itu, Roggeveen memperkirakan sekitar 2.000 sampai 3.000 orang menghuni Pulau Paskah. 

Orang yang pertama kali menempati Pulau Paskah adalah keturunan imigran dari Polinesia yang berasal dari pulau tetangga yakni Mangareva dan Pitcairn di sebelah barat. 

Penduduk Pulau Paskah

Pulau Paskah/Easter Island

Photo :
  • Wikimedia/Gabriele Giuseppini

Per tahun 2017, Pulau Paskah dihuni sekitar 7.750 penduduk. Karena berdekatan dengan Chile, sebagian besar penduduknya menggunakan Bahasa Spanyol. Namun bahasa asli mereka yakni Rapa Nui masih dipakai oleh sebagian kecil penduduk yang berasal dari Polinesia. 

Keadaan ekonomi Pulau Paskah

Bandara di Pulau Paskah

Photo :
  • Wikimedia/Jialiang Gao

Penduduk asli Pulau Paskah pada umumnya bermata pencaharian dengan budidaya ubi jalar, ternak ayam, penangkapan ikan di pesisir. Namun ekonomi pulau ini telah bergeser ke arah yang lebih modern sejak dibukanya Bandara di Mataveri yang berlokasi dekat dengan ibu kota Hanga Roa.

Arus wisatawan pun ikut meningkat dari tahun 1960-an. Apalagi ditambah dengan pembangunan beberapa hotel kecil di desa. Selain itu, pendirian sekolah, rumah sakit, dan aula serbaguna untuk olahraga serta pertunjukan. 

Artefak Pulau Paskah

Patung-patung Pulau Paskah atau moai

Photo :
  • U-Report

Seperti yang sudah disinggung di atas, Pulau Paskah populer dengan moai. Jumlah patung raksasa di pulau ini diperkirakan lebih dari 600 buah. Moai kira-kira memiliki tinggi sekitar 2 hingga 3 meter. Namun ada moai tertinggi dengan tinggi hampir 10 meter dan bobot sebesar 82 ton.

Banyak moai yang terlihat hanya bagian kepalanya, tetapi pada kenyataannya sejumlah moai tertimbun tertimbun sampai leher. Patung ini terbuat dari dari batu di kawah vulkanik Rano Raraku.