Menteri Sandiaga Uno Angkat 4 Potensi Ini di Kota Pariaman

Menparekraf Sandiaga Uno di Pariaman
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenparekraf

VIVA Travel– Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), memiliki potensi seni pertunjukan yang layak diacungi dua jempol. Yang popular Pariaman Culture Every Week, yaitu pertunjukan kesenian tanah Minang yang dihelat setiap pekan. Selain itu, potensi kriya, kuliner, dan fesyen pun menjadi potensi lokal yang luar biasa. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi Kota Pariaman pada Selasa  5 Juli 2022 lalu.

Kunjungan tersebut dalam rangka Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia di Kota Pariaman yang merupakan lokasi ke-17 dari rangkaian program Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022.  

Bicara subsektor kuliner di Kota Pariaman sangat beragam dan didominasi oleh olahan ikan. Mulai dari Ikan Sala yaitu olahan Ikan Kembung yang digoreng dengan balutan tepung. Kemudian ada Sala Lauak, yaitu adonan tepung dengan campuran ikan dan rempah rempah, serta masih banyak lagi. Seperti Nasi Sek, Rakik Lauak, dan Gulai Katupek yang merupakan kuliner khas dari Kota Pariaman. 

Keberagaman potensi tersebut merupakan potensi yang sangat besar dan menjanjikan dalam upaya meningkatkan perekonomian Kota Pariaman. Potensi tersebut jika dikembangkan melalui inovasi serta kreativitas, serta didukung oleh pemasaran berbasis teknologi, akan sangat mendorong perekonomian daerah dan dapat membuka banyak lapangan kerja. 

”Saya ingin mengembangkan bahwa kita punya peluang untuk mengambil peran. Karena pandemi ini memberikan suatu konsepsi baru, yaitu inovasi. Para pengusaha usaha ekonomi kreatif akan sukses jika terus berinovasi. Yang kedua beradaptasi. Jangan sampai kita tidak terdigitalisasi dengan adaptasi. Apalagi sekarang kita sudah masuk ke dalam era kolaborasi. Kita masuk industri revolusi 4.0 dan society 5.0. Kita punya program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang akan mendigitalisasi 30 juta UMKM yang ada di Indonesia yang saya harapkan sebagian dari Kota Pariaman. Terakhir, dulu kita fokus berkompetisi. Sekarang kita harus berkolaborasi,” tutur Sandi dalam workshop yang digelar di Balai Wali Kota Pariaman dihadiri oleh Wali Kota Pariaman Genius Umar.

Kepada awak media, Sandi mengatakan, pihaknya telah memulai pembangunan ekosistem ekonomi kreatif di Kota Pariaman. Ada empat potensi subsektor di kota tersebut, pertama seni pertunjukan, kuliner, kriya, dan fesyen.

”Harapannya merekalah yang menjadi ujung tombak penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini. Dan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” terang Sandi. Terkait potensi seni pertunjukan, Sandi mengungkapkan bahwa Tari Piring bisa menjadi daya tarik utama dari pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. ”Terutama dari sisi ekonomi kreatifnya. Ini akan kita dorong ke depan,” ungkapnya.    

Peserta workshop adalah pelaku ekonomi kreatif yang mayoritas adalah generasi muda yang berada di Kabupaten Sleman dengan jumlah 35 orang. Mereka diharapkan semakin berperan mendorong bangkitnya ekonomi kreatif Indonesia. Selain itu, mereka dapat menciptakan lapangan kerja, gerak cepat, dan produk ekonomi kreatifnya berdaya saing tinggi. 

Peserta workshop wajib mendaftarkan diri melalui website katakreatifindonesia.com dan melampirkan bukti surat keterangan sudah mejalankan usaha selama minimal enam bulan dari pemerintah setempat. Pendaftaran melalui website ini merupakan bagian dari strategi inovasi penggunaan teknologi big data untuk menggarap, membangkitkan sektor pariwisata dan ekraf. 

Melalui penyelenggaraan workshop ini, diharapkan juga dapat mengakselerasi pengembangan ekonomi kreatif di Kota Pariaman. Kemenparekraf/Baparekraf juga terus mendorong penguatan ekosistem ekonomi kreatif secara lebih komprehensif di Kota Pariaman dengan mengikuti rangkaian kegiatan Penilai Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif  Indonesia (PMK3I) sehingga subsektor ekraf unggulan dapat terpetakan agar lebih fokus dan terarah dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Kegiatan workshop juga diisi oleh pemateri yang sangat berkompeten di bidangnya, yaitu Ahmad Gozali yang berbagi pengalaman dan memberi materi pembelajaran terkait permodalan bagi pelaku atau usaha ekraf. Dengan terlaksananya workshop di Kota Pariaman ini diharapkan para pelaku usaha ekonomi kreatif dapat meningkatkan kapasitas yang telah dimiliki sehingga dapat bersaing dan dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. (*)