Mengenal Kotor, Kota Tua di Montenegro yang Masuk Warisan UNESCO
- Jason Rogers/Wikimedia
VIVA Travel – Mengetahui Kotor sebagai nama kota kemungkinan dianggap lucu oleh warga Indonesia. Pasalnya, kotor dalam Bahasa Indonesia merupakan kata sifat yang mendeskripsikan keadaan jorok atau tidak bersih.
Namun keadaannya berbeda di Montenegro, sebuah negara di Eropa yang termasuk salah satu negara Balkan. Kotor adalah kota yang terletak di teluk pantai Montenegro. Daerah kota tua di Kotor menjadi daya tarik utama bagi sejumlah wisatawan.
Sejarah Kotor
Hebatnya kota tua Kotor dibangun antara abad ke-12 sampai ke-14. Maka dari itu, situs kota tua Kotor masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO. Tembok di kota tua Kotor membentang sepanjang 4 kilometer mengarah ke Benteng San Giovanni dan telah melindungi Kotor lebih dari seratus tahun.
Kotor juga termasuk kota penting sejak awal abad pertengahan karena letaknya yang strategis di teluk tempat kapal-kapal berlabuh. Dari tahun 1420 sampai 1979, Kotor termasuk bagian dari Republik Venesia. Kendati demikian, sebagian besar arsitektur kota ini bergaya Venesia.
Tempat menarik di Kotor
Sederet tempat menarik di Kotor menjadi primadona para turis mulai dari benteng, museum, gereja hingga gua.
Benteng San Giovanni
Jika ingin menikmati pemandangan Kotor dari atas, kamu harus mengunjungi benteng ini. Puncak Benteng San Giovanni berada di ketinggian 280 meter di atas permukaan laut. Ketika di atas benteng, kamu akan terhipnotis dengan pemandangan kota Kotor yang rapi dan hamparan perairan biru dari Teluk Kotor.
Museum kucing
Bisa dibilang kucing adalah bagian dari kehidupan sehari-hari di Kotor. Hanya bangunan sederhana yang terselip di jantung kota tua Kotor, museum ini menyimpan koleksi karya kucing yang tidak biasa mulai dari tulisan, koin, litograf, dan lain-lain. Bahkan museum kucing di Kotor menyimpan artefak kucing dari zaman Perang Dunia I.
Gereja St. Nicholas
Dibangun pada awal abad 20, Gereja St. Nicholas adalah gereja Ortodoks dengan arsitektur kubah besar menjulang ke atas atap disertai detail gaya Romawi. Suasana mewah ala zaman dulu sangat kentara dengan hadirnya mozaik yang terdapat di atas pintu gereja. Tak cuma itu, di gereja ini terdapat ikonostasis (lukisan) indah yang digambar oleh pelukis asal Ceko bernama Frantisek Ziegler pada tahun 1908.
Blue Cave (Gua Biru)
Diberi nama Blue Cave karena cahaya yang mengenai dasar pantai lalu memantul ke atas gua melalui air sehingga seluruh gua terlihat berwarna biru. Kamu dapat melihat cahaya biru bersinar keluar dari gua ketika mendekat. Namun bila ingin melihat lebih jelas, kamu harus masuk ke dalam gua dan menyelam ke dalam air.
Tanjga Family Restaurant
Rasanya ada yang kurang saat berwisata namun tak menyantap kuliner lokal. Jika kamu penasaran dengan makanan khas Montenegro, coba kunjungi Restoran Tanjga. Tempat ini populer dengan barbekyu tradisional Montenegro yang dimasak oleh tukang daging profesional. Jangan lewatkan pula ?evapi, daging cincang panggang khas negara Balkan yang terdiri dari lima hingga sepuluh potong daging, disajikan dengan roti pipi, bawang cincang, krim asam, acar, krim susu, dan garam.