5 Fakta Menarik Rumah Tjong A fie, Tionghoa Dermawan Kota Medan

VIVA Lifestyle – Rumah Tjong A Fie menjadi salah satu tempat bersejarah di Medan. Telah lama menjadi lokasi terkenal, rumah ini memiliki fakta-fakta menarik.

Banyak tempat wisata sejarah di kota Medan dari bangunan peninggalan Kolonial belanda, kerajaan melayu bahkan sejarah saudagar kaya asal Tiongkok yang menetap di Medan. Kali ini Viva akan mengulik wisata sejarah dari rumah peninggalan Tjong Fie.

Rumah berukuran besar dalam beragam masyarakat Medan yang sudah muncul sejak tahun 1800-an. Lalu seperti apakah keistimewaan dari rumah kuno yang konon banyak kisah misteri ini? Berikut fakta-fakta menarik Rumah Tjong A Fie yang VIVA rangkum dari berbagai sumber.

seorang saudagar kaya asal Tiongkok bernama Tjong A Fie dikisahkan punya kedekatan dengan tokoh dan pejabat penting di Medan.

Rumah ini terbilang sangat mewah pada zamannya. Rumah yang terdiri dari dua lantai dengan nuansa arsitektur kuno yang sangat kental. Meski sudah berusia dari 100 tahun, pengelola masih merawat bangunan ini hingga bisa tetap terlihat megah dan berdiri kokoh.

Semasa hidupnya Tjong A Fie juga menjalankan bisnis di sektor kelapa sawit, pabrik gula, perbankan, dan kereta api.

Rumah Peninggalan Tjong A Fie sudah dianggap sebagai salah satu cagar budaya nasional yang ada di Medan. Luasnya juga cukup besar yakni 6000 meter persegi.

Tjong A Fie sendiri merupakan pria asli Tiongkok, hingga tak heran jika sebagian besar rumahnya dipenuhi dengan corak budaya Negeri Tirai Bambu. Namun ternyata di rumah ini juga terdapat ornamen dengan Sentuhan Eropa dan Melayu di beberapa sisi yang menunjukan keragaman budaya.

Meskipun sudah dibuka untuk umum, aura misterius dari Rumah Tjong A Fie masih terasa sangat kental. Tak heran, mengingat rumah kuno ini sudah berusia 100 tahun lebih. Namun demikian justru kesan eksotis itulah yang membuat lokasi ini menarik untuk dikunjungi.

Tjong A Fie merupakan salah satu perantau yang memainkan peran penting dalam perkembangan Kota Medan. Konon, ia punya peran besar dalam membantu berdirinya jumlah gereja, kuil, dan masjid yang ada di ibu kota Sumatera Utara, bahkan hingga Tapanuli.

Tjong A Fie yang akan dikenal kedermawaannya, beliau mendirikan Masjid Lama Gang Bengkok Kesawan (1884), Vihara Kwan Im Labuhan (1879), jembatan kebajikan (Titi Beliani 1917), RS. Kusta di Pulau Sicanang, Menara Lonceng di Gedung Balai Kota, dsb. Beliau wafat di Medan 4 Februari 1921 dan dimakamkan di Pulo Brayan.

Nah, untuk masuk ke dalam Rumah Tjong A Fie, pengunjung harus membayar tiket dengan harga Rp 35.000 untuk wisatawan umum.

Sementara bagi pengunjung yang masih pelajar hanya dikenakan Rp 20.000 saja.Rumah Tjong A Fie baru mulai dibuka sebagai tempat wisata heritage sejak 2009 lalu.

Pengelolanya sendiri masih keturunan dari Tjong A Fie.Begitulah wisata sejarah dari Rumah peninggalan Tjong A Fie, jika Anda tertarik mengunjunginya tempat ini terletak di Jl. Ahmad Yani No.105 tak jauh dari pusat Kota Medan.

Nah, demikian informasi yang Viva dapat berikan mengenai fakta-fakta menarik dari rumah peninggalan tjong A Fie seorang Tionghoa yang dermawan di Kota Medan.