6 Fakta Unik Pulau Bali yang Jadi Tuan Rumah KTT G20
- VIVA.co.id/Sumiyati
VIVA Travel – Pulau Dewata Bali memang sudah sejak lama dikenal sebagai surga dunia dan destinasi favorit, baik untuk wisatawan lokal maupun mancanegara. Pesona Bali semakin membanggakan apalagi setelah terpilih sebagai tuan rumah acara Global High Level Conference (G20 Summit). Seperti yang kita ketahui KTT G20 ini adalah puncak acara Kepresidenan G20 Indonesia yang digelar Oktober mendatang.
Berbagai persiapan pun sudah dilakukan guna menyukseskan acara akrab di pulau Bali sekaligus untuk mempromosikan pesona pariwisata Indonesia. Pada KTT tahun ini, pulau Bali menjadi tuan rumah untuk puluhan pemimpin negara anggota. Nah, untuk kamu yang penasaran tentang pulau ini, simak ulasan selengkapnya tentang fakta menarik Bali yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Patung Tertinggi di Indonesia
Patung setinggi 121 meter dan lebar 64 meter ini telah diresmikan sehingga menjadikannya patung tertinggi ketiga di dunia. Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) merupakan patung tertinggi di Indonesia dengan tinggi 121 meter dan dibangun di atas lahan seluas 60 hektar. Patung ini lebih tinggi dari Patung Liberty di Amerika Serikat dan termasuk salah satu patung tertinggi di dunia.
Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) terletak di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. I Nyoman Nuarta mengerjakan patung ini selama 28 tahun sebagai Swadharma Ning Pertiwi atau pengorbanan untuk tanah airnya. Karena ketinggiannya, patung ini bisa dilihat dari Pantai Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot.
2. Daerah dengan Hari Libur Terbanyak di Indonesia
Provinsi Bali merupakan wilayah dengan hari libur terbanyak di Indonesia. Hari libur lokal ini berfluktuasi sesuai dengan kegiatan upacara Hindu, selain yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Hal ini ditetapkan langsung lewat Surat Edaran Gubernur Bali tentang Hari Libur Lokal, Nasional, dan Cuti Bersama. Setiap tahun pemerintah daerah mengeluarkan pemberitahuan tentang hari libur yang berfluktuasi sebagai panduan bagi masyarakat setempat.
3. Subak jadi Situs Warisan Dunia
Sistem Subak di Bali ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 6 Juli 2012. Sistem yang digunakan oleh Subak untuk membangun lanskap areal pertanian adalah sistem irigasi dengan gagasan Tri Hita Karana atau Tiga Penyebab Kebahagiaan dan Kesejahteraan.
Pengelolaan irigasi subak diatur dalam Awig-awig termasuk dasar-dasarnya berupa Peraturan Parahyangan, Pawongan dan Palemahan. Hal ini tidak terlepas dari penetapan aturan penggunaan air irigasi yang sesuai dengan pembagian kerja, demokrasi dan klasifikasi petani.
4. Prosesi Pelebon yang Megah
Pelebon adalah prosesi pemakaman atau upacara para bangsawan dan raja Bali. Pelaksanaan Pelebon bisa memakan waktu beberapa bulan, dan biaya yang dikeluarkan tidak sedikit serta melibatkan banyak orang. Prosesi Pelebon termasuk ritual meletakkan jenazah, yang kemudian dikremasi di setra dan dibuang ke laut.
Ritual ini dikenal menggunakan bard megah berukuran besar. Upacara Pelebon melibatkan pelibatan masyarakat, menjadi kearifan tempat yang berkelanjutan, dan menjadi daya tarik wisatawan.
5. Anjing Ras Kintamani
Bali juga memiliki ras anjing asli yang tidak ditemukan di daerah lain dan tergolong ras endemik. Anjing ras Kintamani adalah anjing asli berbulu panjang dengan telinga tegak. Anjing ini merupakan jenis anjing penjaga dan sangat setia kepada pemiliknya. Penampilan kintamani yang imut dan ukurannya yang kecil membuat banyak orang tertarik untuk memeliharanya.
6. Tol Bali Mandara
Kehadiran tol ini tentu saja mempermudah akses wisatawan ke berbagai destinasi wisata favorit dengan mempersingkat waktu tempuh. Adapun nama Mandara ini berasal dari singkatan “Maju, Aman, Damai, dan Sejahtera” yang mendukung tujuan dibangunnya fasilitas tersebut.