Lempuyang Temple, Pura Gerbang Surga Jadi Spot Fotografi Terbaik

Lempuyang Temple
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Lempuyang Temple atau Pura Lempuyang merupakan salah satu Pura Sad Kahyangan di Bali selain Pura Besakih, Pura Goa Lawah, Pura Uluwatu, Batukaru, dan Pura Pusering Jagat (Puser Tasik). Selain sebagai tempat suci, Lempuyang Temple juga terkenal dengan spot fotografi. Ada beberapa gerbang split besar dengan patung-patung unik yang menghadap ke latar belakang Gunung Agung.

Lempuyang Temple adalah pura suci umat Hindu yang didedikasikan untuk memuja Ida Sang Hyang Widi Wasa yang bermanifestasi sebagai Dewa Icwara, terletak di puncak Bukit Bisbis di timur pulau Bali, dari sini dapat melihat pemandangan yang menakjubkan dari gunung agung terbesar di Bali. Pura yang paling dikenal oleh wisatawan dengan nama Pura Gerbang Surga Lempuyang.

Lokasi Lempuyang Temple

Lempuyang Temple

Photo :
  • Bali.com

Lempuyang Temple terletak di pulau Bali Timur di kota Karangasem, kecamatan Abang, desa Tribuana. Terletak di puncak Bukit Bisbis, pura yang menghadap ke gunung agung, dari pura ini kamu bisa melihat pemandangan gunung agung yang menakjubkan. 

Pura merupakan tempat suci untuk memuja Ida Sanghyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Icwara. Pura ini berstatus sebagai salah satu “Sad Kahyangan Jagad” sehingga jelas pura ini merupakan tempat perlindungan alam semesta yang terletak di sebelah timur pulau Bali. Dilihat dari segi letaknya, dapat dijelaskan bahwa fungsi candi ini sebagai simbol untuk menjaga keseimbangan alam semesta.

Lempuyang Temple disebut Gerbang Surga

Lempuyang Temple

Photo :
  • Twitter @JeannyTSY

Lempuyang Temple terkenal dengan pemandangan gunung agung yang menakjubkan, banyak wisatawan berfoto di gerbang pura lempuyang dengan latar belakang pemandangan gunung agung. Benar-benar pemandangan spektakuler yang ditawarkan di Pura Lempuyang. 

Nama Gerbang Surga ini berasal dari para wisatawan yang berfoto di gerbang pura lempuyang dengan latar belakang keindahan pemandangan gunung agung. Karena pemandangannya yang indah, para tamu menyebutnya sebagai pemandangan surga dan tempat untuk berfoto di pintu gerbang Pura Lempuyang. Jadi kebanyakan tamu menyebut tempat ini sebagai gerbang surga.

Pura Lempuyang Luhur dan Pura Sad Kahyangan lainnya didirikan pada abad ke-11 M ketika Mpu Kuturan menemani Raja Udayana memerintah Bali bersama ratunya. Pura Sad Kahyangan didirikan untuk melindungi Bali agar masyarakat tetap melakukan hal-hal yang dibenarkan menurut ajaran agama. 

Berdirinya Lempuyang Temple

Lempuyang Temple

Photo :
  • Instagram @yessicafannyc

Berdirinya pura Lempuyang Luhur tidak lepas dari peristiwa jatuhnya Bhatara Tiga pada zaman dahulu dari Gunung Semeru di Bali dan peristiwa setelah peristiwa tersebut. Melansir dari baligoldentour, berikut tiga di antaranya:

1. Dalam Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul dinyatakan Sang Hyang Parameswara membawa gunung-gunung di Bali dari Jambhudwipa (India), dari Gunung Mahameru. Potongan Gunung Mahameru dibawa ke Bali dan dibagi menjadi tiga bagian besar dan juga bagian kecil. Bagian tengahnya terbuat dari Gunung Batur dan Gunung Rinjani, sedangkan puncaknya adalah Gunung Agung. 

Fragmen-fragmen yang lebih kecil menjadi lereng-lereng gunung di Bali yang saling berkaitan. Pegunungan tersebut antara lain Gunung Tapsahi, Pengelengan, Siladnyana, Beratan, Batukaru, Nagaloka, Pulaki, Puncak Sangkur, Bukit Rangda, Trate Bang, Padang Dawa, Andhakasa, Uluwatu, Sraya dan Gunung Lempuhyang. Dalam bahasa Jawa Kuna Lempuh yang berarti “gamongan”. Ia membawa barisan pegunungan yang mengelilingi Pulau Bali oleh Sang Hyang Parameswara ini sebagai lokasi dewa-dewa manifestasi Tuhan untuk menjaga Bali.

2. Dalam Lontar Kutara Kanda Dewa Purana Bangsul juga menyatakan bahwa Parameswara menugaskan putranya Sang Hyang Agnijayasakti ke Bali dan memelihara kesejahteraan Bali dan terletak di Gunung Lempuhyang atau Gunung Gamorangan beserta dewa-dewa lainnya.

3. Dalam Prasasti Sading C tahun 1072 Saka disebutkan bahwa Gunung Lempuhyang disebut juga Gunung Adri Karang. Karena itulah gunung itu disebut juga Karangsemadi. Raja Jayasakti diperintahkan oleh ayahnya Sang Hyang Guru untuk turun ke Bali membangun pura agar menjadi daerah yang aman dan sejahtera. 

Raja Jayasakti mengajak para pendeta dan pembantunya serta rakyat untuk mewujudkan perintah Sang Hyang Guru untuk membangun Bali dengan menginisiasi pembangunan pura di Gunung Lempuhyang sebagai arca Tuhan sebagai Sang Hyang Iswara. Sebelumnya, Raja Jayasakti melakukannya sebagai langkah awal dalam membangun kehidupan yang damai di Bali.

Pendeta dari Lempuyang Temple selalu dijabat oleh satu keturunan secara tradisional menurut garis purusa (patrilinial), sedangkan "pengangge" yang digunakan di Pura Lempuyang Luhur selalu berwarna putih dan kuning. Ketika upacara aci atau piodalan diadakan, semua bahan-bahan disediakan oleh "Truna" (pemuda), sedangkan yang bekerja adalah "" Daha "(krandan) adalah wanita remaja. Ini agar semuanya disakralkan, karena bersifat spiritual, meski terkadang hal ini belum bisa menjadi jaminan kesucian.

Hal-hal yang perlu diketahui sebelum kamu mengunjungi Lempuyang Temple

Lempuyang Temple

Photo :
  • Instagram @naireetak
  • 7 Pura. Kebanyakan orang yang pertama kali datang ke Pura Lempuyang tidak menyadari bahwa sebenarnya ada total 7 pura di dalam kompleks. Untuk mencapai candi ke-7, kamu harus mendaki lebih dari 1700 anak tangga dan seluruh putaran memakan waktu sekitar 4 jam dari awal hingga akhir.

  • Gerbang Surga. Spot foto terkenal terletak di pura pertama yang bernama Pura Penataran Agung Lempuyang, hanya sekitar 5 menit berjalan kaki dari pintu masuk. Jadi, kamu tidak perlu berjalan jauh sebelum bisa mengeluarkan kamera. 

  • Kenakan pakaian yang sopan. Kamu tidak akan diizinkan memasuki Pura Pura Lempuyang jika mengenakan pakaian yang kurang sopan. Jadi pastikan untuk memakai t-shirt atau syal dan sarung. Syal dan sarung tersedia di pintu masuk jika kamu lupa membawa sendiri. 

  • Tidak mengumpat atau mengeluh. Kamu harus menjaga perilaku hormat setiap saat, dan kamu tidak boleh mengeluh sepanjang perjalanan ke puncak kompleks. Jaga pikiran dan bahasa kamu tetap positif.

  • Wanita yang Menstruasi dilarang masuk. Bagi seorang wanita yang sedang menstruasi tidak diperbolehkan memasuki pura.

  • Dilarang berciuman. Pura Lempuyang adalah tempat suci, yang berarti dilarang berciuman. Kamu mungkin tergoda untuk mencium pasangan saat mengambil bidikan sempurna di Gerbang Surga, tetapi jangan lakukan itu.

  • Tidak ada pose yoga. Ingatlah bahwa kamu tidak diperbolehkan berpose dengan kaki terangkat tinggi di atas tanah. 

  • No drone. Kamu tidak diperbolehkan menerbangkan drone di atas kompleks Pura Lempuyang.

  • Kapan harus berkunjung?. Waktu terbaik untuk mengunjungi Pura Lempuyang dan Gerbang Surga adalah saat matahari terbit, sekitar jam 7 pagi, pada hari yang cerah. 

Demikian informasi tentang Lempuyang Temple. Pura Penataran Agung Lempuyang adalah sebuah pura yang terletak di lereng Gunung Lempuyang di Karangasem, Bali. Pura Penataran Agung Lempuyang ini dianggap sebagai bagian dari kompleks pura di sekitar Gunung Lempuyang, salah satu pura yang paling dihormati di Bali. Semoga informasi ini menambah wawasan kamu dan artikel ini bermanfaat.