8 Daya Tarik Alas Purwo Disamping Aura Mistis yang Sangat Kental

VIVA – Alas Purwo adalah salah satu destinasi wisata yang berada di ujung timur Pulau Jawa dan katanya mempunyai pesona yang tidak kalah dengan tetangganya, Bali. Tidak lengkap rasanya ketika mengunjungi Banyuwangi, Jawa Timur bila tidak menikmati pesona savana, pantai, maupun keangkeran goa-goa yang berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Taman nasional yang satu ini terbentang dari wilayah Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. 

Bukan hanya tersohor dengan kawasan yang dianggap angker, mistis, sampai penuh misteri, tapi Taman Nasional Alas Purwo ini juga mempunyai beberapa lokasi padang rumput savana dan pasir putih yang sangat cantik. Para pelancong ke Alas Purwo tidak hanya orang yang ingin mencari kisah mistis, tapi juga para penikmat wisata alam dan para petualang rimba. Di beberapa tempat ada pura, makam tua, petilasan, yang wajib untuk dikunjungi. Nah, berikut adalah ulasan tentang daya tarik Alas Purwo yang disadur dari berbagai sumber. 

Lokasi Alas Purwo

TN Alas Purwo ini secara administratif termasuk ke dalam 2 wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Kalipuro. Sebab, letaknya memang berada di dalam dua kecamatan tersebut. Lokasi Alas Purwo terletak di perlintasan jalur antara Banyuwangi dan Situbondo. Area dengan luas 43.420 hektare ini sudah menjadi taman nasional sejak tahun 1992 yang diresmikan oleh Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. 

Untuk mencapai tempat ini, bila kamu dari arah Banyuwangi, kamu bisa masuk ke jalur Banyuwangi, Rogojampi, Srono, Muncar, dan Tegaldlimo. Setelah sampai di Tegaldlimo, jaraknya hanya 10 km lagi dan kamu akan menemukan pos Rowobendo yang menjadi gerbang utama TN Alas Purwo. Jarak menuju Banyuwangi kota terhitung dari hutan ini sekira 2 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor. 

1. Savana Sadengan

Taman nasional yang satu ini mempunyai savana yang sangat luas, berwarna hijau yang memanjakan mata siapapun. Namanya adalah Sadengan, padang savana yang mempunyai luas 84 hektare dan lokasi sekitar 2 kilometer dari pos Rowobendo. Di tempat ini, kamu dapat menikmati pemandangan alam bebas lengkap dengan kawanan banteng, rusa, dan burung merak. 

Bukan hanya pengalaman wisata yang baru, dijamin sepulang dari Taman Nasional Alas Purwo kamu akan rindu untuk datang ke tempat ini lagi. Supaya para pengunjung bisa menikmati keindahan padang savana secara maksimal, pengelola membangun sebuah menara pandang berlantai tiga. Dari atas menara, kamu dapat melihat savana dengan sudut pandang luas. 

2. Goa Istana dan Goa Lain

Lokasinya yang berada di dalam kawasan karst, membuat tempat ini mempunyai gua-gua alam. Setidaknya di area ini terdapat 44 gua. Dari ke-44 gua tersebut, salah satu yang dapat dikunjungi adalah Gua Istana. Gua tersebut mempunyai jarak sekitar 1 jam dari Pos Pancur dengan menyusuri hutan bambu. 

Dalam perjalanan menuju gua tersebut, kamu akan dimanjakan dengan panorama bambu hijau yang sangat memukau. Selain gua tersebut, kamu juga dapat mengunjungi gua lainnya. Gua yang lain ini kerap dikunjungi tapi dengan tujuan wisata spiritual. Pengunjung umumnya melakukan semedi di gua tersebut. 

3. Camping Ground

Satu hal yang akan kalian idam-idamkan adalah berkemah di camping ground Taman Nasional Alas Purwo. Pengelola dengan sengaja memberikan area khusus untuk para pengunjung untuk berkemah, umumnya dipakai oleh anak pramuka untuk mendirikan tenda. Untuk dapat berkemah, tentu saja kalian harus meminta izin dan membayar administrasi. 

Walaupun terkenal dengan keangkerannya, hutan ini tidak akan menjadi seburuk yang kamu bayangkan dan bahkan sebaliknya. Sembari mengisi kegiatan kemah, kamu dapat menyusuri pantai Pancur dan memburu sunset yang sangat indah. Di malam hari kalian dapat menyalakan api unggun, bersenang-senang, tentu harus dalam batas kewajaran dan tidak berlebihan. 

4. Sunset Pantai Pancur

Salah satu daya tarik dari Taman Nasional Alas Purwo adalah Pantai Pancur. Nama tersebut ada lantaran kehadiran sungai yang mengalir ke laut lewat pantai yang sedikit terjal sehingga membentuk sebuah pancuran. Pantai yang indah ini juga menyuguhkan pantai berpasir yang besar sehingga dinamakan sebagai pasir gotri. 

Kegiatan utama yang yang ada di pantai ini adalah menikmati panorama sore hari atau sunset. Tidak jauh dari Pantai Pancur, ada karang hitam atau karang mati yang lebih dikenal sebagai Parang Ireng. Ketika air laut surut, kamu akan menemukan banyak kelomang darat yang lucu. Disarankan untuk menyiapkan mental dan fisik bila akan mengunjungi pantai ini. 

5. Panorama Pantai Cungur

Pantai ini berada di bagian barat Taman Nasional Alas Purwo, sebuah hutan dengan daratan hutan pantai yang hanya dibatasi dengan pengaruh pasang surut air laut dari Samudera Hindia ke dalam muara sungai. Pantai ini mempunyai ekosistem khas hutan dataran rendah, hutan pantai, dan hutan mangrove. Lokasi ini juga kerap dijadikan sebagai tempat burung berkembang biak dan mencari makan. 

Bahkan, setiap tahunnya kerap dilintasi dan dikunjungi oleh beberapa jenis burung migraine dengan jumlah yang cukup banyak. Tercatat sekira 39 jenis burung endemik yang ada di wilayah tersebut. Untuk para pecinta burung dan fotografer wajib untuk mengunjungi kawasan ini. Kamu juga dapat menyaksikan pemandangan sunset yang sangat indah. 

6. Pesona Hutan Bambu

Lokasi ini benar-benar harus kamu kunjungi disamping begitu banyaknya tempat wisata di Alas Purwo. Tumbuhan bambu tertanam sangat indah di Taman Alas Purwo ini. Lokasi hutan bambu tersebut jaraknya sekira 500 meter dari Pos Pancur. Hutan Bambu memang selalu membuat kesan tersendiri, salah satu tempat favorit untuk mengabadikan gambar. 

Tentu saja, kamu akan merasakan suasana yang damai dari hiruk pikuk perkotaan. Suasana yang asri dan alami dengan hamparan tanaman bambu yang sejajar di sepanjang mata menerjang, ditambah dengan kicauan burung yang sesekali terdengar di atas pohon, akan mewarnai liburan kamu di taman nasional ini. 

7. Makam 7 Meter

Kamu mungkin belum pernah melihat makam panjangnya mencapai 7 meter. Apakah orang tersebut semasa hidupnya juga mempunyai tinggi 7 meter? Mungkin kamu akan bertanya semacam itu. Konon katanya, makam tersebut adalah makam Eyang Suryo Bujo Negoro atau Mbah Dowo, seorang misionaris agama Islam sebelum Wali Songo. 

8. Surfing di Ombak Plengkung

Nama ini mungkin sudah tidak asing lagi di antara kalian sebagai sebuah tempat surfing yang cocok. Bahkan, katanya ombak yang ada di Plengkung ini termasuk ke dalam salah satu yang terbaik di dunia. Saat ini Pantai Plengkung sudah dilengkapi dengan fasilitas pariwisata yang lengkap dan dikelola oleh perusahaan swasta. 

Sekira 1 km dari pantai ini, konon ada palung dan tebing laut juga. Adanya palung laut tersebut mengakibatkan ombak di pantai ini dapat mencapai ketinggian 2 sampai 3 meter. Bahkan, para peselancar kerap menamai masing-masing jenis ombak tersebut yang sangat unik.