ASDP Kembangkan Potensi Wisata Tujuh Surga Tersembunyi

Kolam kedua Air Terjun Waimarang, Sumba Timur, NTT
Sumber :
  • VIVA/Jujuk Erna

VIVA – Jangan lagi bayangkan dermaga akan terlihat sumpek dan tak nyaman, coba dulu sambangi dermaga eksekutif Merak di Cilegon, Banten atau Bakauheni di Lampung. Rapi, tertata, bersih, dengan lorong penghubung langsung ke dalam kapal yang tentu saja ber-AC. Deretan toko dari kedai kopi, bank, tempat makan, ruang tunggu yang nyaman, kamar mandi yang bersih hingga mushola, lengkap!

Kalau sudah begini, tak ada lagi alasan untuk menolak berwisata dengan menggunakan moda transportasi laut. Terlebih saat ini PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) tengah mengembangkan destinasi pariwisata di sekitar pelabuhan. 

"Kita mengemas bagaimana program itu terintegrasi, bisa dijual, diminati dan utilisasi kapal-kapal yang sementara setelah operasi menunggu masuk jadwal, bisa dimanfaatkan untuk wisata sekitar Lampung dan Banten," kata Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP, M.Yusuf Hadi, saat ditemui di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat 5 Juli 2019. 

Hadi menegaskan bahwa pemanfaatan kapal untuk wisata ini tidak akan menganggu operasional harian fungsi kapal sebagai angkutan umum. Kapal hanya akan beroperasi untuk wisatawan saat kapal telah selesai beroperasi. 

"Nanti ada jadwal, kapal terakhir beroperasi, di situ dimuatin para penumpang atau wisatawan yang sifatnya temporary conditional," imbuhnya. 

Tujuh surga tersembunyi yang menjadi sorotan ASDP untuk dijadikan tempat wisata wajib dikunjungi antara lain, , Air Terjun Waimarang di Sumba Timur, Labuan Cermin di Desa Labuan Kelambu di Kalimantan Timur, Vihara 1000 Wajah di Pulau Bintan, Batam, di Raja Ampat, Wae Rebo di Flores serta Taman Edelweiss Kintamani di Bali. 

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mendukung rencana ASDP untuk ikut mengembangkan potensi pariwisata Indonesia, hanya saja Menpar menegaskan agar ASDP juga mempertimbangkan pentingnya faktor atraksi dalam hal pariwisata seperti yang selama ini ditekankan oleh Menpar terkait kebutuhan 3A dalam pariwisata yaitu Atraksi, Amenitas dan Akomodasi. 

"Poin utama saya mohon masukkan portfolio pariwisata di bisnisnya ASDP yang memerlukan atraksi. Kalau penumpang kan tidak hanya mengantar dari titik A ke titik B," kata Menpar.